Translate

Pesan Yesus Di Minggu Prapaskah Keenam

Pesan Yesus di minggu prapaskah keenam ~ Landasan firman Tuhan untuk tema pesan Yesus di minggu prapaskah keenam tersebut diambil dari Injil Markus 8:31-38. Secara lengkap firman Tuhan itu saya lampirkan di bawah ini. 8:31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. 8:32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. 8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." 8:34 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. 8:35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. 8:36 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. 8:37 Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? 8:38 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus." PESAN YESUS DIMINGGU PRA PASKAH KEENAM.
Pendahuluan - Yesus satu-satunya tokoh yang paling banyak mendapat penolakan, penghinaan, tuduhan palsu dan proses hukum yang tidak adil sepanjang sejarah. Tidak ada kuasa hukum/ pengacara - Yesus satu-satunya tokoh yang mengetahui dan memberitahukan tentang penderitaan, kematian dan kebangkitannya sepanjang sejarah. - Yesus satu-satunya tokoh yang rela mengorbankan dirinya bagi manusia berdosa/ bersalah sepanjang sejarah. Kalimat tanya: Apa saja pesan Yesus di minggu pra paskah keenam ini bagi kita? Kalimat peralihan: berdasarkan kebenaran firman Tuhan dalam Injil Markus 8:31-38, maka ada beberapa pesan Yesus bagi kita di minggu pra paskah keenam ini, yaitu : Isi 1. Yesus berpesan: pikirkanlah apa yang dipikirkan oleh Allah dan bukan apa yang dipikirkan oleh kita – Markus 8:33. “Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, katanya: “Enyalah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia”. a. Apa yang dipikir oleh manusia yang diwakili oleh Petrus? - Matius 16:22 : Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu. Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau”. b. Apa yang dipikirkan oleh Allah yang diwakili oleh Yesus? - Matius 16:21: 1) Harus pergi ke Yerusalem. 2) Menanggung banyak penderitaan dari pemimpin-pemimpin agama dan politik. 3) Dibunuh. 4) Dibangkitkan pada hari ketiga. - Yesus tetap pergi ke Yerusalem sekalipun Dia akan mengalami hal yang buruk. Yesus tidak melarikan diri dari tugas-Nya untuk menyelamatkan manusia. Jadi, jika kita mau disebut sebagai orang Kristen dan mau berguna bagi sesama, belajarlah dari Tuhan Yesus yang tetap setia pada tugas yang kita emban kendati kesulitan menghadang. 2. Yesus berpesan: kita harus menyangkal diri, memikul salib sendiri dan mengikut Yesus – Markus 8:34-37. a. Menyangkal diri Dasar dari penyangkalan diri adalah pemahaman bahwa keselamatan hanya berasal dari Tuhan, tidak bisa dilakukan dengan cara sendiri. Setelah diselamatkan, orang-orang Kristen memahami bahwa Tuhanlah yang menjadi penguasa (tuan) di dalam kehidupan mereka. Oleh sebab itu, mereka tidak melakukan apa yang menjadi keinginan dirinya sendiri, tetapi keinginan Tuhan. Versi Bahasa Indonesia Masa Kini, “…Lalu Ia berkata kepada mereka, “Orang yang mau mengikuti Aku, harus melupakan kepentingannya sendiri, kemudian memikul salibnya, dan terus mengikut Aku”. Orang-orang Kristen harus mengesampingkan apa yang menjadi kepentingannya sendiri demi mengarahkan kehidupannya pada apa yang menjadi kepentingan Kerajaan Allah. Contoh: Ayah saya meninggal pada saat saya sudah dibandara untuk pergi memberitakan Injil. Apakah saya harus pulang? Baca Lukas 9:59-60. b. Memikul salib - Pada zaman Romawi, seseorang yang dijatuhi hukuman salib akan dipaksa untuk memikul sendiri salibnya dari tempat dia dijatuhi hukuman sampai ke tempat penyaliban. Dengan cara demikian dipertontonkan bahwa dia telah bersalah pada negara dan tunduk pada negara, yang telah menjatuhkan hukuman mati pada mereka. - Gambaran ini digunakan oleh Markus untuk menyatakan bahwa orang Kristen harus menjalani hidup seolah-olah telah dijatuhi “hukuman mati,” yaitu mati terhadap nilai-nilai duniawi yang tidak sesuai dengan kehendak Allah dan tunduk pada nilai-nilai dalam Kerajaan Allah. Apa yang orang-orang Kristen lakukan harus selaras dengan apa yang dikehendaki Allah. Sebagaimana orang-orang yang dijatuhi hukuman mati pada masa itu, orang-orang Kristen juga harus rela kehilangan harta benda dan nama baiknya. Dan jika kita membaca ayat-ayat selanjutnya, mati di sini pun berarti siap mati secara fisik demi menjadi pengikut Tuhan. - Contoh: orang-orang Kristen tidak akan mempunyai ambisi lagi untuk mendapatkan kekayaan dan nama besar demi kepentingannya sendiri. Keduanya tetap bisa mereka raih, namun dengan cara yang memuliakan Tuhan dan juga digunakan untuk melayani Tuhan. - Markus menuliskan bahwa menyangkal diri dan memikul salib ini harus siap kita lakukan setiap hari. Dengan cara itulah, berita tentang keselamatan di dalam Kristus akan menyebar ke dalam dunia. c. Mengikut Yesus - Jika ditinjau dari segi bahasa Yunani Koine, mengikut di sini menggunakan kala kini (present tense-form), berbeda dengan menyangkal diri dan memikul salib yang menggunakan kala aorist. Dengan ini, Markus ingin menekankan bahwa mengikut Yesus merupakan proses yang terus menerus, seperti terjemahan BIMK, “terus mengikuti Aku.” - Mengikut Tuhan bukan sekadar komitmen yang dilakukan sekali saja, namun dilakukan seumur hidup. Menjadi murid Tuhan Yesus berarti harus melakukan ketiga hal ini. - Menyangkal diri (mengesampingkan identitas duniawi dan fokus pada identitas sebagai pengikut Tuhan) dan memikul salib (mati terhadap ambisi duniawi dan mengarahkan pada keinginan Tuhan) setiap hari harus menjadi komitmen orang-orang yang mau mengikut Kristus. - Walaupun secara duniawi mungkin akan mengalami kerugian, tetapi para pengikut Kristus percaya bahwa dengan itu justru mereka akan menikmati hal yang lebih besar lagi di surga. Bahkan jika dengan menjadi pengikut Kristus mereka harus sampai kehilangan nyawa pun, itu bukan merupakan kerugian karena “barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya” (Markus 8:35). Kesimpulannya adalah : - Jangan takut dan jangan tawar hati, pikirkanlah apa yang dipikirkan Allah, selaraskanlah hidup kita dengan tujuan Allah bagi dunia ini.tanyakan pada diri kita : adakah kita taat dan tunduk kepada Allah ? Jika kita yakin setia di jalan-Nya, dengan kerendahan hati dan bergantung kepada-Nya, maka yakinlah bahwa tugas seberat apa pun pasti dapat kita atasi. - Jangan takut dan tawar hati, sangkallah dirimu dengan segala kepentinganmu demi kepentingan kerajaan Allah sebab Allah dan kepentingannya menjadi segala-galanya bagimu. - Jangan takut dan tawar hati, pikullah salibmu setiap hari, anggap saja dirimu sudah menerima “hukuman mati” yaitu mati terhadap nilai-nilai duniawi yang tidak sesuai dengan kehendak Allah dan tunduk pada nilai-nilai dalam Kerajaan Allah. - Jangan takut dan tawar hati, walaupun secara duniawi mungkin akan mengalami kerugian, tetapi kita percaya bahwa dengan itu justru kita akan menikmati hal yang lebih besar lagi di surga. Bahkan jika dengan menjadi pengikut Kristus kita harus sampai kehilangan nyawa pun, itu bukan merupakan kerugian karena “barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya”. - Jangan takut dan malu mengakui bahwa kita ini adalah pengikut Kristus – Baca Markus 8:38.

Post a Comment for "Pesan Yesus Di Minggu Prapaskah Keenam"