Dia Mendahului Kamu Ke Galilea, Jangan Takut
Dia mendahului kamu ke Galilea, jangan takut ~ Landasan firman Tuhan untuk tema, Dia mendahului kamu ke Galilea, jangan takut diambil dari Injil Matius 28:1-10.
Mengapa Yesus Memilih Galilea sebagi Tempat Pertemuannya dengan para Murid Pasca Kebangkitan?.
Jika orang batak ditanya, danau manakah yang terindah di dunia? Pasti ia akan sebagai orang batak yaitu danau toba. Kalau orang timor yang ditanya, danau apa yang terindah di dunia, ia pasti akan jawab danau kelimutu (danau tiga warna).
Tetapi bila orang Israel ditanya, danau apa yang terindah di dunia? ia pasti menjawab `Danau Galilea`. Mengapa demikian? Karena menurut para Rabbi Yahudi, tatkala Allah menciptakan dunia ini, terakhir yang Dia ciptakan adalah Danau Galilea untuk dinikmati-Nya sendiri. Bagi yang pernah ke Israel tentu tahu dan mengagumi keindahan pemandangan Danau Galilea dan sekitarnya yang selalu ditonjolkan sebagai salah satu destinasi wisata utama bagi para turis di Israel.
Tuhan Yesus pasca kebangkitan-Nya, memberi perintah kepada para murid untuk bertemu dengan-Nya di Galilea – Matius 28:1-10. Bagi kita sebagai konteks jauh, pasti bertanya-tanya, ada apa dengan Galilea, untuk apa ke Galilea dan mengapa Galilea dipilih sebagai tempat pertemuan penting antara Yesus dan para murid?
Pada hal, secara logika harusnya Yesus memilih:
- Betlehem karena Betlehem adalah tempat kelahiran-Nya.
- Atau Nazaret karena Nazaret tempat Yesus dibesarkan.
- Atau ke sungai Yordan karena di sungai Yordan Ia dibaptis oleh Yohanes.
Galilea dipilih oleh Yesus pasca kebangkitan-Nya, karena ada beberapa catatan, yaitu:
- Pertama, dalam sejarah yang sangat panjang sejak zaman Perjanjian Lama hingga pada zaman Perjanjian Baru memberikan bukti yang cukup kuat bahwa penduduk Galilea pada zaman Yesus adalah mayoritas bangsa-bangsa lain (bangsa Yahudi hanya kelompok minoritas di sana) – sehingga membuat wilayah ini menjadi lebih bebas dan kecenderungan untuk meninggalkan Tuhan menjadi sangat terbuka. Dan hal itu dibuktikan dalam Matius 4:15-16 wilayah Galilea (Kapernaum) diidentifikasi sebagai wilayah yang gelap karena dosa.
- Kedua, misi Yesus ke Galilea tidak hanya diperuntukkan bagi orang Yahudi saja, melainkan juga bagi bangsa-bangsa lain. Meskipun apa yang diperoleh oleh bangsa-bangsa lain harus dipahami dalam bentuk ‘remah-remah’.
- Ketiga, misi Yesus kepada bangsa-bangsa lain di Galilea belum boleh dipahami dalam arti sistematis. Mengapa? Karena sebenarnya harus tetap diakui bahwa misi kepada bangsa-bangsa lain tidak terlepas dari respons penolakan yang telah dilakukan oleh orang Yahudi terhadap Yesus dan apa yang disampaikan-Nya. Sehingga misi Yesus ke Galilea ini menjadi semacam patron atau pola atau contoh atau bayangan terhadap misi Gereja masa kini. Di mana misi Gereja haruslah menjadi misi yang memberitakan Injil Kerajaan Allah kepada seluruh bangsa tanpa ada yang terkecuali.
Satu, Di Galilea Para Murid Menemukan Kembali Tujuan Panggilan Mereka.
- Para murid dipanggil untuk menjadi penjala manusia di danau Galilea – Matius 4:18-22 dan Yohanes 1:35-51.
- Yesus memanggil mereka di Danau Galilea untuk mengalami transisi hidup, suatu perubahan orientasi hidup.
- Danau adalah pertemuan antara tanah dan air; darat dan laut.
- Suatu lokasi di mana terjadi transisi, dari tanah ke air atau sebaliknya.
- Bagi Yohanes, Andreas, Yakobus dan Petrus, Danau Galilea adalah tempat di mana mereka membersihkan perahu dan jala setelah mereka menangkap ikan.
- Danau Galilea adalah juga tempat mereka untuk berusaha dan bekerja keras serta mendapatkan nafkah guna melanjutkan kehidupan.
- Dari tepi Danau Galilea mereka berlayar ke tengah danau untuk menangkap ikan hidup menjadi ikan yang mati.
- Namun, dengan menaati dan mengikuti panggilan Yesus, para murid berlayar dari dalam hati Yesus ke tengah dunia untuk menangkap manusia yang “mati” menjadi manusia yang hidup.
- Di Danau Galilea para murid mengalami transisi hidup, mengalami perubahan orientasi hidup.
- Di Danau Galilea mereka telah melakukan pilihan yang bukan saja mengubah arah dan tujuan hidup mereka, melainkan juga menentukan makna hidup mereka selanjutnya.
- Di Danau Galilea mereka membuat pilihan untuk meninggalkan comfort zone mereka.
- Ada batas yang harus dilangkahi, ada halangan yang harus diatasi, dan ada relasi yang harus digeser yaitu meninggalkan keluarga mereka.
- Namun yang terutama, ada kenikmatan tersendiri sebagai penjala ikan yang harus ditinggalkan lalu beralih menjadi penjala manusia yang mati dalam roh agar mendapatkan hidup baru di dalam Tuhan.
- Peralihan itu menuntut pengorbanan ekstra!.
- Bagi kita, kiranya peringatan kebangkitan Yesus mengingatkan kita juga akan tugas dan panggilan kita untuk menjadi penjala manusia.
- Di Galilea setelah kebangkitan Yesus, para murid menemukan kembali tujuan panggilan mereka mengikut Tuhan Yesus.
- Di hari Paskah ini biarlah kita juga menemukan kembali tujuan kita ada di GKRI Diaspora Cawang.
- Beribadah setiap minggu di sini dan melayani bersama setiap minggu di sini, untuk apa?
- Temukan kembali panggilan Tuhan Yesus untukmu
Dua, Di Galilea Para Murid Menemukan Kembali Kepercayaan akan Tuhan Yesus dan Kuasa-Nya.
- Di Galilea ada mujizat pertama, yaitu air menjadi anggur – Yohanes 2:11.
- Yesus mengubah air yang dingin, tanpa warna, tanpa rasa, dan tanpa harga serta yang hanya digunakan untuk mencuci kaki menjadi anggur yang mempunyai warna, rasa, dan harga serta dapat menghangatkan tubuh.
- Tuhan membuat anggur dengan menggunakan apa yang tersedia yaitu tempayan dan air yang ada di situ, bukan mencari sesuatu yang luar biasa untuk membuat anggur.
- Air yang diubah menjadi anggur itu bukan saja menjadi berkat bagi sang pengantin tetapi juga bagi semua yang hadir di pesta itu. Itulah kuasa tranformasi Tuhan.
- Dari tanda mukjizat pertama di Galilea itu, Tuhan Yesus menyatakan kepada para murid bahwa seperti air yang diubah menjadi anggur itu, hidup mereka yang sederhana sebagai nelayan-nelayan dapat diubah menjadi berkat bagi banyak orang.
- Mereka mengalami kuasa tranformasi Tuhan Yesus dalam hidup mereka. Bagaikan anggur yang terus-menerus memberikan kehangatan serta rasa, warna, dan harga bagi orang-orang yang dilayani.
- Yesus mengumpulkan murid-murid-Nya di Galilea agar sekali lagi mereka mau mendedikasikan hidup mereka kepada Tuhan.
- Hidup yang selama beberapa hari terakhir mengalami `pukulan` yang luar biasa. Guru yang mereka puja dan kagumi ternyata harus mati disalib bagaikan seorang kriminal yang tidak berdaya dan tidak bisa membela diri.
- Mereka semua melarikan diri ketika Yesus ditangkap bahkan Petrus, murid andalan Yesus; menyangkal-Nya sampai tiga kali.
- Mengingat semua kegagalan itu mereka pasti menganggap diri sudah tidak berguna lagi seperti air yang dingin tanpa rasa, tanpa warna, dan tanpa harga itu; hanya layak untuk mencuci kaki saja.
- Marilah kita datang pada-Nya sebagaimana adanya kita seperti Petrus yang berlari mendapat Kristus di Danau Galilea. Memohon pengampunan dan pemulihan-Nya.
- Dengan mengumpulkan murid-murid-Nya di Galilea Tuhan ingin sekali lagi mengingatkan dan menunjukkan mereka akan kuasa transformasi-Nya yang dapat mengubah hidup.
- Mereka yang menganggap diri tidak layak lagi melayani Tuhan karena telah bersikap pengecut dan penakut dapat dipulihkan dan dibentuk kembali menjadi utusan-utusan Kristus yang penuh kuasa ilahi.
- Kiranya di hari Paskah ini, kita juga mendapat kesempatan kedua menemukan kembali jati diri kita di “Galilea” kita masing-masing.
- Menjadi pengikut-pengikut Kristus yang ditransformasikan oleh kuasa kebangkitan-Nya.
- Menjadi orang-orang percaya yang hidup berkemenangan seperti kemenangan Tuhan Yesus yang telah mengalahkan maut. Amin.
Post a Comment for "Dia Mendahului Kamu Ke Galilea, Jangan Takut"