Sto Hidup Dalam Kekuatiran Dan Kecemasan
Kuatir adalah sesuatu yang wajar terjadi dalam kehidupan kita, karena kita masih tinggal di dalam tubuh manusia yang fana ini, dan juga masih tinggal di dalam dunia yang dikuasai si jahat. Siapapun pasti pernah mengalami kekuatiran bahkan mungkin saat ini kita sedang kuatir. Kuatir terjadi karena kita merasa tidak mampu untuk menyelesaikan masalah, himpitan dan kesesakan yang kita hadapi. Bagi anak-anak Tuhan seharusnya kekuatiran bukan lagi menjadi masalah, karena Tuhan berjanji bila kita menyerahkan kekuatiran kita kepada Tuhan maka Tuhan yang akan memelihara kita dan membuat kita tidak akan goyah oleh apapun. Tetapi sering kali kita sebagai anak-anak Tuhan, kita tidak sungguh-sungguh menyerahkan kekuatiran kepadaNya. Kita berkata sudah menyerahkan kekuatiran kepada Tuhan tetapi hanya sebatas di perkataan saja, karena kita masih memikirkannya dan berusaha terus dengan kekuatan kita untuk mengatasinya. Kita masih memegang masalah dan fokus pada masalah tersebut.
Selama kita hidup di dunia ini kita tidak pernah lepas dari pergumulan, Tuhan mengijinkannya bukan karena Ia mau supaya kita ada dalam masalah, melainkan supaya kita menjadi dewasa didalam iman. Melalui pergumulan hidup ini kita belajar untuk memahami tentang keyakinan kita didalam Tuhan, bahwa sesungguhnya Tuhanlah jawaban dari keraguan dan kekuatiran kita. Mengapa kita harus menyerahkan segala kekuatiran kita kepada-Nya? Karena Tuhan itu bertindak sebagai Bapa di dalam hidup kita. Sebagai Bapa, Ia mengerti pergumulan, beban berat yang dihadapi anak-anak-Nya. Ketika kita menghadapi pencobaan yang terlalu berat untuk ditanggung, Tuhan mengajak kita untuk menyerahkan beban dan kekhawatiran kita kepada-Nya. Maka Dialah yang menanggung beban itu.
Tuhan Yesus telah menawarkan hal tersebut: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” – Matius 11:28.
Mengapa ketika kita kuatir tentang hari esok akan kebutuhan kita, Tuhan Yesus melarang supaya kita jangan kuatir? Karena sebagai Bapa Ia mampu menyediakan segala hal yang kita perlukan. Bagi Tuhan itu perkara mudah. Tuhan hanya ingin agar kita berfokus kepada kebenaran. Tuhan berfirman: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” – Matius 6:33. Semakin kita fokus kepada kebutuhan dan pergumulan hidup kita, kita semakin terkungkung di dalam kekuatiran. Kita bisa keluar dari kekuatiran ketika kita memprioritaskan Tuhan dan menghidupi kebenaran-Nya.
Sebab hanya orang benar yang tidak akan goyah dalam menghadapi pergumulan apa pun. Kita akui bahwa hidup dalam berbagai pergumulan itu wajar dan biasa, namun yang menjadi luar biasa adalah kekuatan serta pertolongan dari Tuhan jauh melebihi semua masalah dan kekuatiran kita. Sehingga kita dibuatNya mampu bertahan dalam situasi sulit sekalipun, dan menjadikan kita lebih dari seorang pemenang. Itulah janji dan kasih Tuhan bagi kehidupan orang benar. Itu sebabnya marilah kita menjadi hamba kebenaran yang selalu berdoa dan bersyukur, maka kita akan lepas dari kekuatiran. Amin
Stop hidup dalam kekuatiran dan kecemasan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema stop hidup dalam kekuatiran dan kecemasan diambil dari kitab Mazmur. Demikianlah firman Tuhan: “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah” – Mazmur 55:23.
Mazmur pasal 55 ini merupakan seruan doa Daud karena kepedihan hati yang begitu mendalam, oleh karena musuh-musuhnya. Bukankah Daud seorang pahlawan, segala musuh-musuhnya yang ada di sekeliling negerinya telah ditaklukkannya. Lalu siapakah musuh Daud yang dimaksud, sampai hatinya dipenuhi rasa takut yang begitu hebat sampai ia harus melarikan diri ke pengungsian.
Kalau boleh Daud meminta sayap burung agar ia dapat terbang menghindari kejaran musuh. Musuh Daud adalah keluarga dan sahabatnya sendiri. Daud telah dimusuhi oleh anaknya sendiri, yaitu Absalom. Ia mengkudeta kerajaan Daud, ayahnya, dan sahabat serta penasehat Daud, yaitu Ahitofel ikut dalam komplotan Absalom. Dalam ketertekanan yang begitu hebat Daud tetap berseru-seru kepada Tuhan, ia hanya mengandalkan Tuhan, dan ia percaya bahwa Tuhan pasti menolongnya. Daud yakin bahwa pengkhianat akan menerima ganjarannya, yaitu kehancuran dan kebinasaan. Dan benar, sebab akhir dari pergumulan yang ia hadapi, Absalom mati, dan Daud kembali ke tahtaNya. Itu sebabnya melalui Mazmur ini ia juga mendorong umat Tuhan yang sedang mengalami tekanan dan kekuatiran, agar berserah diri kepada Tuhan.
Post a Comment for "Sto Hidup Dalam Kekuatiran Dan Kecemasan"