Translate

Pertobatan Yang Membawa Pemulihan

Pertobatan yang membawa pemulihan hidup ~ Landasan firman Tuhan untuk tema pertobatan yang membawa pemulihan, diambil dari kitab Ulangan. Demikianlah firman Tuhan: "Dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dan mendengarkan suara-Nya sesuai dengan segala yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, baik engkau maupun anak-anakmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, maka TUHAN, Allahmu, akan memulihkan keadaanmu dan akan menyayangi engkau. Ia akan mengumpulkan engkau kembali dari segala bangsa, ke mana TUHAN, Allahmu, telah menyerakkan engkau" - Ulangan 30:2-3.
Ayat-ayat ini disampaikan Musa pada tahun yang ke empat puluh dalam pengembaraannya di padang gurun. Bangsa Israel sudah berkemah di tepi sungai Yordan dan tinggal menyeberangi sungai Yordan saja mereka sudah menduduki tanah Kanaan. Dalam kemahatahuan-Nya, Allah melihat bahwa nanti bangsa tersebut akan memberontak kepada Allah. Itu sebabnya melalui Musa, Allah menunjukkan sifat-Nya yang panjang sabar, dan berlimpah kasih setia. Supaya kalau mereka nanti menghadapi hukuman Allah, mereka ingat akan kasih setia-Nya dan segera bertobat. Sehebat apapun amarah Allah terhadap umat-Nya, Ia adalah Allah yang berbelas kasihan dan pengampun. Apabila mereka menyadari segala kesalahannya dan bertobat, maka Allah akan memulihkan keadaan mereka kembali. Untuk mendapatkan pengampunan dan pemulihan diperlukan respon, yaitu pertobatan. Saul dan Daud sama-sama pernah menjadi raja di Israel. Mereka juga sama-sama pernah melakukan dosa. Dosanya Saul adalah ketidak-taatan kepada Allah, sedangkan dosanya Daud adalah berzinah dengan Betsyeba. Saul berkeras tidak mau mengakui kesalahannya, sebaliknya Daud ketika ditegor nabi Natan, ia mengakui, ia menyesal dan bertobat. Saul ditolak Allah sebagai raja, sedangkan Daud mengalami pemulihan dan kerajaannya semakin kokoh. Dosa bangsa Israel secara umum adalah meninggalkan Taurat dan menyembah allah-allah yang disembah bangsa-bangsa kafir, seperti Baal, Dagon, Asyera, Asitoret, Milkom, Molokh, dan sebagainya. Melalui nabi Hosea, Allah menunjukkan dosa-dosa bangsa Israel, yaitu: mengutuk, berbohong, membunuh, mencuri, berzinah, melakukan kekerasan dan penumpahan darah menyusul penumpahan darah (Hos. 4:2). Dan akibatnya negeri ini akan berkabung, dan seluruh penduduknya akan merana. Itu sebabnya Hosea juga menyerukan agar bangsa Israel bertobat. "Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik ..." (Hos. 14:2-3) Bagi orang Israel bertobat berarti: Pertama, mengalami perubahan tingkah laku dan perbuatan, yaitu harus kembali kepada hukum Taurat. Ini adalah pertobatan moral. Kedua, meninggalkan allah-allah bangsa kafir yang mereka sembah, dan kembali melakukan ibadah kepada Allah di Kemah Suci. Dalam Perjanjian Baru, kata "bertobat" (Yun. metanoia) berarti perubahan pikiran. Kata inilah yang sering digunakan untuk menunjukkan pertobatan seseorang yang ditandai dengan perubahan pikiran. Kata metanoia lebih sering digunakan untuk menunjukkan pertobatan yang sejati. Kata inilah yang digunakan beberapa kali oleh Yohanes Pembaptis dan juga digunakan oleh Tuhan Yesus. Kalau pola berpikir seseorang berubah, maka perbuatannya dan seluruh gaya hidupnya pun juga berubah. Jadi bertobat itu bukan hanya sekedar berhenti berbuat dosa dari pelanggaran moral, tapi sampai kepada pembaharuan pikiran, seperti yang dikatakan oleh Paulus: "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2). Kalau pikiran kita dibaharui, itu akan membuat hati kita bersih, dan kita akan tahu apa yang dikehendaki Allah, bukan hanya apa yang baik, tetapi lebih lagi, yaitu yang berkenaan kepada Allah, dan yang sempurna. Kalau umat Tuhan hidup dalam pertobatan, maka Allah menjanjikan pemulihan. "Aku akan memulihkan mereka ... Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar. Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon. Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon" (Hos. 14:5-8). Kalau Tuhan memulihkan itu Ia akan membuat kita sangat luar biasa. Dari yang tadinya sebuah hamparan tanah gersang yang tidak ditumbuhi tanaman apapun, menjadi suatu dataran subur yang ditumbuhi oleh berbagai tunas muda yang kemudian berkembang menjadi hamparan tanaman dan pepohonan yang memiliki ragam kegunaan. Yang Tuhan nantikan dari hidup kita adalah pertobatan. Kita harus beres dengan dosa-dosa masa lalu kita. Kita harus sembuh dari kepahitan dan traumatis yang menekan kita. Kuncinya adalah mengampuni, karena dengan memberikan pengampunan kita sedang membebaskan jiwa kita dari keterbelengguan. Kemenangan kita dalam pertobatan akan membawa kita pada berkat, pertolongan, dan pemulihan.

Post a Comment for "Pertobatan Yang Membawa Pemulihan"