Menjadi Bangsa Yang Terpilih Oleh Allah - Part 01 - Khotbah Kristen
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menjadi Bangsa Yang Terpilih Oleh Allah - Part 01

Menjadi bangsa yang terpilih oleh Allah ~ Landasan firman Tuhan untuk tema menjadi bangsa yang terpilih oleh Allah, diambil dari surat rasul Petrus yang pertama. Demikianlah firman Allah: 2:9 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: 2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan” – 1 Petrus 2:9-10. Membaca pembukaan surat Petrus, kita langsung dihentakkan pada keterkejutan sapaan Petrus kepada jemaat jemaat di Asia Kecil dengan sebutan orang orang terpilih (1 Petrus 1:1-2). Apalagi ketika kita membaca sampai pasal 2:9-10, kita malah lebih kaget lagi ketika Petrus menyebut orang orang non Yahudi tersebut sebagai bangsa yang terpilih, imamat rajani, umat kepunyaan Allah sendiri. Wow... ini pasti memanaskan telingan dan hati orang orang (Kristen) Yahudi yang ada di Yerusalem. Ini sama halnya dengan seorang Gubernur negara bagian Amerika yang mengakui bahwa pusat pengendali dunia itu sekarang ada di Rusia, Cina atau Korea Utara. Pastilah pemerintah Amerika dan Nato (sekutunya) akan merah telinga dan marah, karena hegemoninya sebagai pengendali dunia dipertanyakan. Saya membayangkan surat Petrus ini jika dibaca oleh orang orang Kristen Mesianik di Yerusalem pasti menimbulkan kemarahan dan ketidaksukaan. Sebab bagi mereka (yang masih kuat terikat dalam tradisi Yahudi) percaya dan memegang teguh tradisi keyakinan bahwa orang orang pilihan Allah adalah bapa leluhur mereka (Abraham, Ishak dan Yakub) dan bangsa yang dipilih oleh Allah adalah bangsa Israel.
Kita tahu Petrus adalah lingkaran dalam dari 12 murid Tuhan Yesus. Dan Petrus menjadi salah satu soko guru jemaat Kristen di Yerusalem (komunitas mesianik) yang mengakar pada tradisi Yahudi yang kuat, baik soal sunat maupun soal makanan halal dan haram dan tentu saja keyakinan bahwa Yerusalem adalah pusat dan kiblat iman. Tetapi mengapa Petrus menyebut orang orang di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia (semua wilayah Romawi) sebagai orang orang dipilih Allah sesuai dengan rencana Allah (1 Pet 1:2). Dan bahkan menyebut mereka sebagai bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri (1 Pet 2:9)?. Kok bisa bisanya Petrus berkata demikian? Saudara, menurut saya ini bukan slip of the tongue (salah ucap) atau bukan jembatan pembuka percakapan (bridging) yang memudahkan Petrus diterima oleh jemaat jemaat di Asia Kecil, apalagi saat itu ia sedang ada dalam pelarian ke Kaisarea. Tetapi ini adalah pergeseran (positif) teologi Petrus yang luar biasa dalam memahami amanat Agung Tuhan Yesus. Bahwa Yerusalem bukan lagi pusat kiblat, bahwa bangsa Israel (Yahudi) bukanlah ukuran segala galanya untuk karya dan rencana Allah. Memang sejarah penyelamatan oleh Allah dan janji penyelamatan bagi manusia dinyatakan lewat sejarah pilihan Allah atas Abraham, Ishak dan Yakub beserta keturunannya. Memang Allah yang membentuk bangsa Israel untuk menjadi bangsa yang besar guna menyatakan kebesaran Allah bagi bangsa bangsa. Memang Taurat tidak akan dihapuskan satu iotapun dan semua hukum hukumnya masih relevan. Tetapi itu tidak berarti bahwa Allah hanya milik prerogratifnya orang Yahudi. Itu tidak berarti bahwa Allah tidak boleh memilih orang dan bangsa lain diluar garis keturunan Yahudi. Ingat pernyataan Tuhan Yesus kepada perempuan Samaria bahwa Allah bukan lagi tinggal (tetap) di Yerusalem atau di gunung ini atau itu: “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian” – Yohanes 4:23. Itulah sebabnya Allah melalui Roh Kudusnya mengilhami Yohanes untuk menuliskan Injil Yohanes bagi para pembaca non Yahudi. Dan itulah sebabnya Allah memanggil Paulus untuk menjadi rasul bagi bangsa bangsa non Yahudi dan itulah sebabnya pula mengapa Petrus sang soko guru dari para rasul dan jemaat mula mula di Yerusalem, diijinkan oleh Tuhan mengalami pengalaman iman yang membuatnya memiliki pandangan teologis yang baru atas orang lain dan bangsa lain, bahwa mereka juga umat pilihan Allah dan bahwa mereka juga bangsa yang dipilih oleh Allah. Bersambung…!

Post a Comment for "Menjadi Bangsa Yang Terpilih Oleh Allah - Part 01"