Translate

Ini 10 Peristiwa Penting Dalam Perjanjian Baru - Part 1

Ini 10 peristiwa penting dalam Perjanjian Baru ~ Ada banyak kisah atau peristiwa terpenting yang terjadi di Perjanjian Baru. Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah, yang dicatat di Alkitab Perjanjian Baru. Peristiwa-peristiwa tersebut adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi di antara kedatangan Yesus ke dunia sebagai manusia dan setelah kenaikanNya ke surga. Seperti kita ketahui, sebagian dari kitab-kitab di Alkitab Perjanjian Baru, yang berjumlah 27 kitab, merupakan kitab-kitab “sejarah/hikayat”, yang mencatat banyak peristiwa penting. Kitab-kitab tersebut adalah kitab-kitab Injil, yang mencatat hidup dan karya Yesus di dunia; serta Kitab Kisah Para Rasul, yang mencatat kelahiran dan perkembangan gereja Tuhan di bumi. Peristiwa-peristiwa apa sajakah yang termasuk ke dalam 10 peristiwa terpenting yang terjadi di Perjanjian Baru? Berikut pembahasannya.
1. Yesus lahir di dunia. Yesus dilahirkan di Betlehem, Yudea, Israel. Diperkirakan Yesus lahir pada tahun 4 Sebelum Masehi, bukan tahun 1 Masehi. Sebab kalender kita yang bertarikh Masehi meleset sekitar 4 tahun. Orang tua Yesus adalah Yusuf dan Maria. Tetapi Yesus bukanlah anak biologis Yusuf dan Maria. Sebab Yesus lahir bukan karena hubungan Yusuf dengan Maria, melainkan dari Roh Kudus (Lukas:1:34-35). Yesus lahir di Betlehem ketika orang tuaNya sedang pulang kampung ke Betlehem untuk mendaftarkan diri dalam sensus yang diadakan pemerintah Romawi. Kelahiran Yesus di bumi telah dinubuatkan secara berulang-ulang di Alkitab. Yesus datang ke bumi untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah dan memberikan nyawaNya bagi tebusan dosa manusia. 2. Yesus mati untuk menanggung dosa kita. Pada saat Yesus memberitakan Injil, banyak orang yang mengikutiNya dan percaya kepadaNya. Hal ini membuat para pemimpin Yahudi – para tua-tua, imam-imam kepala, ahli Taurat, orang Farisi, orang Saduki – menjadi iri dan benci kepada Yesus. Apalagi Yesus kerap mengecam mereka sebagai orang-orang munafik, yang lebih memperhatikan tradisi nenek moyang daripada firman Tuhan. Karena itu mereka sepakat untuk menyingkirkan Yesus dengan cara menghukum mati Dia. Karena pada masa itu bangsa Israel berada di bawah kekuasaan bangsa Romawi, maka mereka tidak berhak menghukum mati seseorang, hanya para penguasa Romawi yang berhak untuk itu. Untuk itu mereka menyerahkan Yesus kepada pemimpin Romawi di Yudea saat itu, yakni Pontius Pilatus. Akhirnya Pilatus pun menyerahkan Yesus untuk disalibkan. Penyaliban dan kematian Yesus dicatat oleh para sejarawan terkemuka pada masa Yesus, seperti Flavius Yosefus, sejarawan Yahudi, dan Tacitus, sejarawan Romawi. Jadi penyaliban dan kematian Yesus adalah suatu fakta yang tak terbantahkan, yang benar-benar terjadi secara historis, di tempat dan waktu tertentu, sebagaimana dicatat oleh Alkitab dan para sejarawan dunia. Namun, sekalipun penyaliban Yesus terjadi karena tuduhan palsu orang Yahudi, namun hal itu justru dipakai Allah untuk menggenapi rancanganNya yang besar dalam menyelamatkan manusia berdosa. 3. Yesus bangkit mengalahkan kuasa maut. Setelah Yesus disalibkan dan mati di kayu salib, maka Ia dikuburkan di kuburan yang baru, milik seorang kaya, yakni Yusuf Arimatea. Yusuf Arimatea adalah salah satu anggota Mahkamah Agama Yahudi, dan juga murid Yesus. Ketika Mahkamah Agama Yahudi menghukum mati Yesus, sebelum diserahkan kepada Pilatus, Yusuf Arimatea tidak setuju. Yusuf Arimatea meminta izin kepada Pilatus untuk menurunkan mayat Yesus, mengapaniNya, sebagaimana lazimnya jenazah orang Yahudi, dan menguburkanNya. Murid-murid Yesus yang lain, seperti para wanita yang menyaksikan penyaliban Yesus, juga menyaksikan penguburan Yesus (Lukas 23:50-55). Tetapi pada hari yang ketiga, pada hari Minggu pagi, ketika para wanita tersebut mendatangi kubur Yesus, kubur telah kosong. Yesus telah bangkit! Kebangkitan Yesus ini diperkuat oleh kesaksian dua malaikat yang hadir di kubur Yesus (Lukas 24:1-12). Dan yang terpenting, bukti yang paling kuat dari kebangkitanNya, adalah Yesus menampakkan diri secara berulang-ulang kepada murid-muridNya selama 40 hari, untuk menunjukkan bahwa Ia hidup.

Post a Comment for "Ini 10 Peristiwa Penting Dalam Perjanjian Baru - Part 1"