Translate

Ini 10 Peristiwa Penting Dalam Perjanjian Baru - Part 3

Ini 10 peristiwa penting dalam Perjanjian Baru ~ Ada banyak kisah atau peristiwa terpenting yang terjadi di Perjanjian Baru. Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah, yang dicatat di Alkitab Perjanjian Baru. Peristiwa-peristiwa tersebut adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi di antara kedatangan Yesus ke dunia sebagai manusia dan setelah kenaikanNya ke surga. Seperti kita ketahui, sebagian dari kitab-kitab di Alkitab Perjanjian Baru, yang berjumlah 27 kitab, merupakan kitab-kitab “sejarah/hikayat”, yang mencatat banyak peristiwa penting. Kitab-kitab tersebut adalah kitab-kitab Injil, yang mencatat hidup dan karya Yesus di dunia; serta Kitab Kisah Para Rasul, yang mencatat kelahiran dan perkembangan gereja Tuhan di bumi. Peristiwa-peristiwa apa sajakah yang termasuk ke dalam 10 peristiwa terpenting yang terjadi di Perjanjian Baru? Berikut pembahasannya.
6. Stefanus dirajam dengan batu sampai mati sebagai martir pertama. Stefanus adalah satu dari tujuh diaken gereja mula-mula di Yerusalem. Ia seorang yang penuh iman dan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 6:5). Selain itu, ia juga penuh karunia dan kuasa, sehingga ia mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak (Kisah Para Rasul 6:8). Stefanus terlibat dalam perdebatan dengan jemaat Sinagoge Yahudi, dan mereka menyeret Stefanus ke Mahkamah Agama Yahudi. Di Mahkamah Agama ini Stefanus harus menghadapi tuduhan saksi-saksi palsu. Mereka menuduhkan kepada Stefanus bahwa Tuhan Yesus yang diberitakannya akan merubuhkan Bait Suci mereka dan mengubah hukum Taurat dan adat-istiadat yang diwariskan Musa kepada bangsa Yahudi. Namun tanpa takut Stefanus melakukan pembelaannya serta berkhotbah dengan penuh keberanian. Mendengar khotbah Stefanus, orang-orang Yahudi sangat marah. Sebab Stefanus mengecam mereka sebagai orang-orang yang keras kepala dan selalu menentang Roh Kudus. Akibatnya mereka pun melempari Stefanus dengan batu sampai mati! Tetapi justru kematian Stefanus inilah yang menjadi awal gereja mula-mula untuk memberitakan Injil di wilayah Yudea dan Samaria (Kisah Para Rasul 8:1-3). Dengan demikian, tanpa mereka sadari, mereka sedang menggenapi perintah Tuhan Yesus untuk membawa Injil ke Yudea dan Samaria (Kisah Para Rasul 1:8). 7. Injil diberitakan kepada keluarga Kornelius yang menjadi percaya. Kornelius adalah seorang perwira pasukan Romawi. Dia jelas bukan orang Yahudi. Namun ia adalah seorang yang “takut akan Allah”, yakni seorang penganut agama Yahudi. Kornelius seorang yang saleh, yang banyak beramal bagi umat Yahudi. Dan ia juga seorang yang senantiasa berdoa kepada Allah. Pada waktu berdoa, Kornelius dikunjungi oleh seorang malaikat, yang menjelaskan bahwa ia harus menjemput seorang yang bernama Simon (Simon Petrus) untuk menyatakan keselamatan kepadanya dan seisi rumahnya. Awalnya Petrus enggan menaati panggilan Tuhan, sebab ia berpikir bahwa Injil hanya ditujukan bagi bangsa Yahudi saja, bukan bagi segala bangsa. Tetapi akhirnya Petrus datang ke rumah Kornelius dan menceritakan tentang keselamatan di dalam nama Tuhan Yesus, sehingga ia dan seisi rumahnya menjadi percaya. Ketika teman-teman sebangsanya menentang Petrus, maka Petrus menjelaskan kepada mereka bahwa Allah yang memanggil dia ke rumah Kornelius dan bahwa Injil ditujukan bagi semua orang dari segala bangsa (Kisah Para Rasul 10). Pemberitaan Injil kepada Kornelius sekeluarga menjadi penting, sebab inilah pemberitaan Injil pertama kali kepada bangsa bukan Yahudi.

Post a Comment for "Ini 10 Peristiwa Penting Dalam Perjanjian Baru - Part 3"