Visi Tuhan Versus Visi Manusia - Khotbah Kristen
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Visi Tuhan Versus Visi Manusia

Visi Tuhan versus visi manusia ~ Landasan firman Tuhan untuk tema visi Tuhan versus visi manusia, diambil dari kitab Ayub. Penulis kitab Ayub dalam pimpinan, arahan, tuntunan dan bimbingan Roh Kudus, menulis demikian : “Apakah Engkau mempunyai mata badani? Samakah penglihatan-Mu dengan penglihatan manusia? – Ayub 10:4. Visi merupakan suatu rangkaian kata yang di dalamnya terdapat impian, cita-cita, nilai inti (core value) dari pribadi maupun organisasi. Bisa dikatakan visi menjadi tujuan masa depan seseorang atau lembaga atau organisasi. Ia berisi pikiran-pikiran yang terdapat di dalam benak para pendiri. Pikiran-pikiran itu adalah gambaran dari masa depan pribadi atau organisasi yang ingin dicapai. Visi Tuhan lebih unggul. Pertanyaan Ayub tidak mengada-ngada. Wajar diajukan atas keheranannya. Bukannya Ayub tidak paham bahwa Tuhan adalah Roh adanya. Visi Tuhan tetap lebih unggul, lebih sempurna, lebih lengkap dan lebih komprehensif. Visi Tuhan pasti dicapai karena Tuhan itu Pribadi sempurna sehingga seluruh visi-Nya pasti dicapai.
Beda visi Tuhan dengan visi Manusia. Ayub bingung jika mata Tuhan lebih hebat dari manusia mestinya Tuhan bisa melihat lebih tajam. Mata manusia saja bisa membedakan mana yang benar dan yang salah. Mata manusia saja bisa menyaksikan bagaimana hidup Ayub selama ini. Jika mata Tuhan sama saja seperti manusia, tidak sepatutnya ia harus menerima penderitaan hebat itu. Apalagi mata Tuhan, tidak seperti manusia. Manusia bisa salah lihat, bisa salah mengambil kesimpulan. Mata Tuhan kan tidak ! Pikiran Ayub tentang visi Tuhan. Kadang orang bisa salah lihat. Salah lihat pasti salah kesimpulan. Tapi Ayub lupa, Tuhan kan bukan manusia. Ini yang kerap terjadi dalam hidup kita. Kita mengira Tuhan seperti manusia, keputusanNya dipengaruhi oleh yang dilihat. Tuhan tidak bisa ditipu. Dia melihat jauh kedalam lubuk hati kita. Melihat hati hanya Tuhan yang mampu! Bukan saja Tuhan bisa melihat bersih tidaknya hati kita. Tetapi Tuhan juga menukik jauh kedalam, ke kemurnian hati kita. Visi Tuhan tentang Ayub. Tuhan tidak melihat yang jahat dihati Ayub. Tuhan juga tidak meragukan hati Ayub. Tuhan melihat hati Ayub begitu murni dalam mengikutiNya. Itulah sebabnya, Tuhan tidak ragu sedikitpun untuk mengijinkan iblis menguji Ayub. Hati Ayub jernih bagai pualam. Bening seperti kaca. Sehebat apapun iblis menghancurkan hidup Ayub, dia mampu bertahan. Bagaimana visi Tuhan terhadap kita?. Dunia panggung sandiwara. Lain dimulut lain dihati. Aktor yang bermain drama terdapat juga orang orang yang mengaku anak Tuhan. Menyedihkan! Dari luar penampilan suci bak malaikat. Tutur katanya membuat orang terkesima. Tetapi hatinya penuh kebusukkan. Penuh dendam kesumat. Iri hati dan dengki. Lain dimulut, lain dihati. Itulah sebabnya Amsal memperingati kita semua. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan - Amsal 4:23. Mari kita periksa hati hingga ke lubuk yang paling dalam. Jika hati anda bersih, iblispun tidak bisa menjatuhkan anda. Tunjukkan kepada Tuhan dan sesama, mulut, pikiran dan hati anda sama.

Post a Comment for "Visi Tuhan Versus Visi Manusia"