Translate

Ini Penilaian Yesus Terhadap Persembahan Kita

Ini penilaian Yesus terhadap persembahan kita ~ Landasan firman Tuhan untuk tema ini penilaian Yesus terhadap persembahan kita, diambil dari Injil Markus. Demikianlah firman Tuhan : “Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya” – Markus 12:43-44. Suatu hari Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Sebuah tindakan yang dilakukan janda miskin itu sangat memberkati hati Yesus hari itu. Dia melihat janda miskin itu memberikan dua koin kecilnya, hampir tidak ada nilainya sama sekali. Tidak ada seorang pun di sana hari itu yang merayakan pemberiannya. Mengapa? Karena menurut ukuran dunia, jumlahlah yang menentukan banyaknya sebuah pemberian, sementara janda miskin itu memberi sebuah jumlah yang sangat kecil.
1. Bagi Yesus persembahan kita harus lahir dari sikap hati yang menyembah. Yesus khusus memanggil murid-murid-Nya untuk menyaksikan peristiwa ini dan memberikan sebuah pelajaran berharga bagi mereka. Bagi Yesus, wanita ini adalah model sebuah penyembahan yang tulus. Bagi dunia, janda ini sama sekali tidak dipandang atau diperhatikan, bahkan pemberiannya sama sekali tidak diketahui oleh pengurus Bait Allah saat itu. Yesus memberikan sebuah pelajaran yang luar biasa ketika Dia mengatakan bahwa janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Ternyata sebuah takaran yang lebih besar bagi Yesus tidak dilihat dari jumlahnya, tetapi dari sisanya. Janda miskin ini, bukan sekadar memberi sangat sedikit, tetapi dia memberikan dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya. Janda miskin ini tidak memberi dari kelimpahannya, tetapi dari kekurangannya. Itulah pemberian terbesar dan memberkati hati Yesus. Ini bukan saja berbicara soal keuangan kita, tetapi juga waktu dan hal lainnya dari semua aspek kehidupan ini. Ketika Anda dalam kondisi letih dan ada yang meminta untuk datang mendoakan atau konseling dan ketika Anda masih mau memberi waktu Anda, itu adalah pemberiannya yang “lebih besar” daripada ketika Anda melakukannya dalam kondisi yang tidak letih. Contoh lainnya, ketika Anda sudah sangat mengantuk di malam hari dan masih duduk di kaki Tuhan untuk berdoa dan membaca firman-Nya, itu adalah pengorbanan yang “lebih besar” daripada ketika Anda melakukan dalam kondisi bugar. Ketika Anda dalam kondisi sakit, dan masih mau mendoakan orang lain yang juga sedang sakit, itu juga merupakan sebuah pemberian yang sangat besar. 2. Persembahan yang kita berikan haruslah lahir sikap hati yang mengakui pemeliharaan Tuhan itu sempurna. Renungan hari ini bukan mengajarkan kita harus selalu menunggu sampai kita letih baru memberikan waktu kepada orang lain, atau menunggu sampai mengantuk baru berdoa dan baca firman. Kebenaran dan prinsip Kerajaan Sorga ini mengajarkan kita bahwa ketika dalam kondisi tertentu, Tuhan terkadang menggerakkan hati kita untuk memberi waktu, uang bahkan tenaga kita di dalam kondisi yang berkekurangan, lakukanlah. Jangan berhitung dengan Tuhan, selalu siap untuk setiap saat memberikan yang terbaik bagi Kerajaan Sorga, walaupun dalam kondisi yang sedang berkekurangan. Berkekurangan waktu, uang bahkan tenaga. Tuhan adalah sumber atas segala sumber, hati-Nya pasti tergugah dan tersentuh dengan ketulusan hati kita, Dia pasti tidak akan membiarkan kita kekurangan. Justru kekurangan yang kita sedang alami akan ditambahkan menjadi kecukupan dan bahkan kelimpahan.

Post a Comment for "Ini Penilaian Yesus Terhadap Persembahan Kita"