Adakah Syarat Untuk Mengampuni ?
Adakah syarat untuk mengampuni? ~ Landasan firman Tuhan untuk tema adakah syarat untuk mengampuni diambil dari Injil Markus. Demikian firman Tuhan : “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu” – Markus 11 : 25.
Yesus dalam pengajaran-Nya tentang pengampunan sangat jelas yaitu 70 x 7 kali. Ini menegaskan bahwa betapa seriusnya perhatian Yesus terhadap pengampunan. Tujuannya tentu untuk menjaga supaya relasi antar umat manusia tetap sehat dan kondusif. Dan betapa mengerikan penderitaan yang disebabkan oleh ketidak-sediaan untuk melepaskan pengampunan.
MENGAMPUNI TANPA SYARAT
Mengampuni itu berarti melepaskan segala pengaduan dan hak atas orang yang bersalah. Mengampuni secara Ilahi itu wajib tanpa syarat. Artinya tidak perlu syarat apapun juga.
Kita tidak meminta syarat apapun kepada orang yang telah bersalah kepada kita. Sekalipun orang tersebut tidak mengakui kesalahannya. Walaupun orang tersebut merasa benar sendiri. Ia tidak mau bertobat apalagi menyesali kesalahannya. Sakit bukan ?
PENGAMPUNAN TANPA SYARAT INI YANG DIMINTA TUHAN DARI KITA
Apapun pemberian didunia ini mestinya ada syarat. Kita tidak mungkin memberikan sesuatu kepada orang lain begitu saja. Syaratnya, orangnya mesti sudah kita kenal. Orangnya baik, tahu berterima kasih. Orangnya bertanggung jawab atas pemberian kita.
Bagaimana mungkin, kita mengampuni seseorang yang sudah mengharu birukan hidup kita, tanpa syarat? Sanggupkah kita mengampuni seseorang yang telah merusak nama baik kita, tanpa syarat lagi. Apapun, ini adalah Perintah Tuhan. Inilah arti 70 x 7 kali, tanpa sarat. Ini adalah salib yang Tuhan minta kita pikul.
BEBAS DAN LEPAS
Setelah mengampuni, kita tidak boleh lagi menuntut apapun. Tidak boleh lagi mengingat ingatnya. Tidak boleh lagi mengeluh apalagi mengadu kepada orang lain termasuk kepada Tuhan. Tidak boleh ada lagi yang kita ungkit ungkit, tagih dan bicarakan.
ALKITAB MEMBERI CONTOH
Dalam Matius 18 : 23 - 30 dikisahkan tentang orang yang berhutang. Raja membebaskan hutang orang tersebut, tanpa syarat sedikitpun. Semua hutangnya dihapus, dibebaskan sama sekali. Matius 18:27 : “Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya”.
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN?
Hal yang sama dituntut dari kita. Harus melepaskan pengampunan tanpa bekas, tanpa sisa, sedikitpun. Seberapa besar kesalahan seseorang kepada kita, seberapa sering ia menyakiti hati kita, kita diperintahkan untuk melepaskan pengampunan.
Kita tidak boleh lagi mengadu dihadapan Tuhan. Tidak perduli sikap orang tersebut setelah kita ampuni. Mau minta maaf atau tidak, mau bertobat atau tidak, mau berubah atau tidak, itu sudah bukan urusan kita lagi.
STEFANUS BISA, MENGAPA KITA TIDAK?
Stefanus mengalami siksaan yang luar biasa. Ia dirajam dengan batu yang dilempar oleh begitu banyak orang. Sementara darah mengucur deras dari kepala, wajah dan seluruh tubuhnya, Stefanus masih bisa mengampuni orang orang yang menyiksa dan membunuhnya.
Sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya, Stefanus masih bisa mengampuni mereka, berikut ini perkataannya yang terakhir : Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia” – Kisah Rasul 7 : 60. Stefanus sudah mengampuni 70 x 7, tanpa syarat. Tetapi mereka yang telah membunuhnya masih tetap menanggung dosanya, sampai mereka bertobat.
Post a Comment for "Adakah Syarat Untuk Mengampuni ?"