7 Batu Utama Yang Membuat Bangunan Pernikahan Menjadi Kokoh
7 “batu” utama yang membuat “bangunan” pernikahan menjadi kokoh ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari Injil Matiua 7:24-27. Firman Tuhan tersebut saya lampirkan di bawah ini.
7:24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya”.
1. Faith in God (iman kepada Allah). Sebuah keluarga kristen belum dapat dikatakan sebagai keluarga kristen yang seutuhnya apabila belum menyediakan tempat dalam kehidupan mereka kehadiran Allah yang menuntun kehidupan mereka dan pertumbuhan rohani yang baik bagi setiap anggota keluarga yang ada di dalamnya.
2. Love (Kasih). Kasih adalah semen yang merekatkan keenam batu karang tersebut di atas. Kasih merupakan dasar pengikat bagi kita untuk hidup bersama, berjalan bersama dan menikmati bersama kehidupan dengan pasangan hidup yang Tuhan berikan. Kita mengasihi pasangan kita tidak hanya dengan kata-kata tetapi yang terutama ialah dengan perbuatan nyata kita sehari-hari. Satu perbuatan yang penuh kasih jauh bernilai dibandingkan seribu kata cinta yang kita ucapkan pada pasangan hidup kita.
3. Fidelity (kesetiaan). Kesetiaan kita pada pasangan hidup kita tidak hanya secara fisik tetapi juga secara hati kita. Sebab jika tidak demikian pernikahan akan berada di jurang kehancuran. Perselingkuhan atau adanya “WIL” atau “PIL” salah satu faktornya ialah karena tidak adanya kesetiaan pada pasangan hidup yang telah Tuhan berikan kepada kita.
4. Trust (saling percaya). Sikap saling percaya merupakan hal penting bagi sebuah pernikahan yang kokoh. Kita mempercayai pasangan hidup kita sepanjang perjalanan hidup pernikahan yang kita jalani bersama. Tanpa adanya sikap saling percaya pada pasangan hidup kita akan sangat sulit bagi kita untuk membangun sebuah keluarga yang kokoh. Jika semua saling curiga satu terhadap yang lain akan sulit bagi pasangan hidup kita untuk mengembangkan dirinya. Rasa tidak dipercayai akan menyakitkan dan melukai perasaan pasangan hidup kita. Oleh sebab itu, kembangkan rasa percaya di antara kalian dan jaga kepercayan pasangan kalian jangan mengecewakannya.
5. Suppleness (kelemahlembutan). Sikap lemah-lembut bukanlah sikap yang lemah. Tetapi justru sebaliknya, sebuah sikap yang memperlihatkan kepribadian dan kematangan diri yang dewasa. Orang yang lemah lembut adalah orang yang dapat mengontrol dan menguasai dirinya dengan baik, ketika mengungkapkan segala hal yang menjadi perasaan dalam dirinya. Orang yang lemah lembut tidak akan menyakiti pasangan hidupnya. Orang yang lemah lembut menjaga penuh kepercayaan pasangan hidupnya kepada dirinya. Orang yang lemah lembut adalah orang yang dapat memaafkan kesalahan yang dibuat pasangan hidupnya. Oleh sebab itulah, Yesus pernah berkata bahwa orang yang lemah lembut akan menguasai bumi.
6. Communication (komunikasi). Pernikahan yang baik menuntut adanya kedalaman hubungan yang hangat antara suami dan istri. Setiap kali kita tidak menaruh perhatian pada apa yang dikatakan pasangan hidup kita, kita mengirimkan pesan kepada mereka bahwa kita tidak menghargai pasangan hidup kita. Orang bijak memonopoli mendengarkan sedangkan orang bodoh menguasai percakapan.
7. Acceptance (penerimaan). Penerimaan yang utuh dan sungguh-sungguh pada pasangan hidup kita dengan segala kelebihan dan kekurangannya merupakan bentuk cinta yang sejati. Semakin lama kita bersama orang yang kita cintai semakin kita mengenal kelebihan dan kekurangannya. Di sini kemampuan kita menerima pasangan kita apa adanya dan menolongnya untuk semakin mengurangi kelemahannya merupakan prasyarat bagi sebuah pernikahan yang sehat dan membahagiakan.
Oleh sebab itu, kalian berdua harus seperti orang yang bijaksana dalam perumpamaan Yesus tersebut, yaitu meletakkan bangunan pernikahan kalian di atas dasar yang kokoh yaitu Yesus Kristus. Lalu membangunnya dengan 7 batu utama yaitu : Faith in God/ iman kepada Allah; Love (kasih kepada Allah dan pasangan); Fidelity/ kesetiaan kepada pasangan; Suppleness/ kelemah-lembutan kepada pasangan; communication/ komunikasi dengan pasangan; dan Acceptence/ penerimaan kepada pasangan.
Post a Comment for "7 Batu Utama Yang Membuat Bangunan Pernikahan Menjadi Kokoh"