Menjadi Pembawa Damai Part 1
Menjadi pembawa damai ~ Landasan firman Tuhan untuk tema menjadi pembawa damai, diambil dari Kejadian 26:1-6 dan 12-33. Mengalah itu memang nampak lemah, tetapi belum tentu kalah. Adakalanya mengalah itu diperlukan agar tercipta relasi hubungan yang membaik dikelak kemudian hari. Tetapi tentulah mengalah (tetap) tidak mudah.
Paling tidak itu yang dialami oleh Ishak. Bagaimana mengalah itu ternyata membawa keuntungan yang sangat besar, bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Kisahnya terjadi ketika terjadi paceklik panjang, dan Ishak diminta TUHAN untuk pergi ke negeri orang Filistin dan tinggal di Gerar. Di negeri orang asing itu, TUHAN berjanji akan menyertai, memberkati dan bahkan kepadanya dan keturunannya akan diberikan seluruh negeri tsb (Kej 26:3). Keturunan Ishak akan dibuat banyak sebanyak bintang di langit, dan oleh keturunan Ishak segala bangsa akan mendapat berkat (ayat 4) persis seperti janji TUHAN kepada Abraham, ayahnya.
Dan memanglah demikian, Ishak diberkati oleh TUHAN. Saat Ishak menabur, maka hasil panennya 100 kali lipat. Ia menjadi kaya dan bahkan kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya. Dan hal itu menjadikan orang orang Filistin menjadi iri dan cemburu. Maka Ishak didatangi oleh Abimelekh, raja Filistin dan meminta Ishak pergi dari tanah Gerar, sebab Ishak menjadi makin besar dan berkuasa.
Saudara, Ishak bisa saja melawan, bukankah ia disertai oleh TUHAN? bukankah ia punya cukup kekuatan? Tetapi Ishak mengalah dan pergi dari tempat itu untuk pergi ke lembar Gerar. (Persis seperti kisah Abraham yang mengalah kepada Lot, ketika Lot memilih tanah Sodom dan Gomora)
Saat Ishak memulai hidupnya di lembah Gerar, dia harus memulai dari nol, ia memulai segala sesuatu dengan baru lagi. Ia harus menggali sumur sumur untuk ternak dan kebutuhan sehari hari. Namun saat ia mendapatkan air dari sumur sumur yang digalinya..terjadilah pertengkaran antara gembala gembala Ishak dengan para gembala orang Gerar. Sumur milik Ishak diklaim dan direbut oleh para gembala Gerar. Ishak kembali mengalah, ia pindah dan menggali sumur lagi. Tetapi sumur yang barupun direbut lagi.. dan lagi... sampai 3 kali. Sekali lagi, Ishak bisa saja melawan karena ia punya kekuatan yang lebih besar dari orang orang Gerar (coba lihat ayat 16 betapa besarnya kekuatan Ishak), tetapi ia belajar mengalah dan mengadukan persoalannya hanya kepada TUHAN.
Sikap mengalah dan tidak melawan ini dipandang baik oleh TUHAN. Sebab barangkali memang itulah ujian yang TUHAN ijinkan terjadi buat Ishak agar dipersiapkan menjadi orang besar, bapa bagi bangsa yang sangat besar. Karena itu TUHAN menyatakan diri kepada Ishak dan berkata: "Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; Aku akan memberkati engkau dan membuat banyak keturunanmu karena Abraham, hamba-Ku itu." (Kejadian 26:24)
Karena itu saudara... bersabar dalam tekanan, dan mengalah dalam perselisihan adalah pilihan yang bijak yang dikerjakan oleh Ishak. Sebab dengan cara itulah kuasa TUHAN dinyatakan, dan pembalikan kisah hidup Ishak dimulai. Raja Abimelekh mendatangi Ishak bersama dengan segala pasukannya. Untuk apa? Mengacaukannya lagi? Tidak!
Abimelekh raja Gerar kagum dan disadarkan oleh kesaksian hidup Ishak yang tidak melawan dengan kekerasan tetapi tetap mengusahakan perdamaian. Abimelekh berkata: "Kami telah melihat sendiri, bahwa TUHAN menyertai engkau; sebab itu kami berkata: baiklah kita mengadakan sumpah setia, antara kami dan engkau; dan baiklah kami mengikat perjanjian dengan engkau, bahwa engkau tidak akan berbuat jahat kepada kami, seperti kami tidak mengganggu engkau, dan seperti kami semata-mata berbuat baik kepadamu dan membiarkan engkau pergi dengan damai; bukankah engkau sekarang yang diberkati TUHAN." (Kejadian 26:28-29)
Wow..Sungguh luar biasa. Orang yang cinta damai dan suka mengalah itu bukan berarti lemah dan kalah. Ia justru orang yang sangat kuat sebab TUHAN menyertai dan memuliakan dia tepat pada waktunya. TUHAN memberkatinya dengan limpah, walaupun orang lain berusaha membuatnya susah. Sebab berkat TUHAN itu ada bagi orang yang cinta damai. Bersambung…!!!
Post a Comment for "Menjadi Pembawa Damai Part 1"