Bawalah Anak-anakmu Ke Rumah Tuhan Part 3 - Khotbah Kristen
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bawalah Anak-anakmu Ke Rumah Tuhan Part 3

Bawalah anak-anakmu ke rumah Tuhan part 3 ~ Landasan firman Tuhan untuk tema bawalah anak-anakmu ke rumah Tuhan diambil dari Injil Matius 19:13-15. Tulisan ini merupakan pembahasan lanjutan dari artikel yang lalu, sekaligus menjadi bagian terakhir dari pembahasan mengenai topik tersebut. 7. DISIPLIN hidup. Menghadiri kebaktian di gereja, minggu demi minggu, tahun demi tahun akan menjadi latihan yang baik untuk membangun disiplin. Anak anak akan terlatih berdoa, meneliti Firman, berjuang mempraktekkan Firman, berserah dan bersyukur. Walau memperpanjang tidur di hari minggu sangat menggoda, namun disiplin untuk bangun pagi, mandi, pergi ke Gereja bersama keluarga akan sangat membantu anak anak memiliki kenangan hidup disiplin yang indah. Apalagi jika anak anak sejak kecil dilatih berdisiplin dalam meneliti kebenaran Firman Tuhan, maka ia akan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. (Mazmur 1:3) Firman Tuhan berkata: "Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya." (Yakobus 1:25) 8. BIJAK dalam mengambil keputusan. Kesukaan untuk meneliti dan merenungkan Firman akan menolong anak anak memiliki hati yang bijak dan paham menimbang perkara secara mendalam. (I Raja Raja 3:9). Sebab permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian. (Amsal 9:10).
Dari dahulu sampai sekarang, hikmat kebijaksanaan itu jauh lebih berharga ketimbang kepintaran atau kecerdasan. Kita tentu senang memiliki anak yang otaknya encer, genius dan selalu juara kelas, namun apalah artinya jika tanpa hikmat dan pengenalan akan TUHAN. Anak anak malah bisa menjadi orang fasik yang menyalah gunakan ilmu dan kecakapan untuk keserakahan dan kejahatan. Sebab kebenaranlah menjaga orang yang saleh jalannya, tetapi kefasikan mencelakakan orang berdosa. (Amsal 13:6) Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup dan mendidik anak anakmu janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif dengan takut akan Tuhan (Ef 5:15). Dan Gereja bertanggungjawab untuk memperlengkapi jemaat dan orang tua untuk membawa anak anak mereka dijalan hikmat dan kebenaran. Di sekolah minggu anak anak diajarkan: "Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua. Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian. Ayah seorang yang benar akan bersorak-sorak; yang memperanakkan orang-orang yang bijak akan bersukacita karena dia. Biarlah ayahmu dan ibumu bersukacita, biarlah beria-ria dia yang melahirkan engkau. Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku." (Amsal 23:22-26). Sungguh suatu bekal hidup yang baik dan teramaaaat baik. 9. Melatih KETANGGUHAN hidup. Dalam kesulitan dan tantangan hidup, anak anak bisa dengan mudah sekali menyerah dan terpuruk. Tetapi pengajaran iman, pengharapan dan kasih akan melatih anak anak untuk kenyal dan tidak mudah menyerah. Sebab iman akan mengajarkan ketangguhan dan pikiran kreatif-inspiratif dalam memberi refleksi positif atas apapun yang terjadi. Coba kita kisahkan bagaimana Yusuf yang menghadapi kesulitan demi kesulitan itu tetap mempercayai bahwa hal itu bagian dari rencana Tuhan untuk menyelamatkan saudara saudaranya, sehingga ia tidak menyerah. Atau kisah Ayub yang kehilangan segala galanya namun tetap percaya dan tak bertutur cela lewat mulutnya. Hampir semua kisah kisah di Alkitab itu mengajarkan ketangguhan hidup dalam menghadapi kesulitan, derita dan bahkan kematian. Sebab hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan (Fil 1:21). Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Roma 8:35, 37-39) "Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!" (1 Korintus 16:13) adalah nasehat Firman yang harus kita ajarkan berulang ulang kepada anak anak kita. 10. Memiliki RELASI intim dengan Tuhan. Hidup dekat dengan Tuhan sangat baik dan membawa energi hidup positif buat anak anak kita dan lingkungannya. Ingat janji Tuhan Yesus sendiri : "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." (Yohanes 15:7-8) Kedekatan atau intimasi dengan Tuhan tidak hanya menjadikan anak anak hidup dalam anugerah berkat dan kekuatan tetapi juga memberikan kepada anak anak kita pendalaman nilai cinta yang walaupun atau cinta agape. Nah, cinta Agape inilah yang nantinya akan sangat diperlukan oleh anak anak kita saat mereka berkeluarga. Cinta yang memampukan suami menghasihi istrinya seperti Kristus kepada jemaatNYA dan yang memampukan istri tunduk kepada suaminya, seperti umat kepada Kristus. Wow.!!! Itulah 10 alasan mengapa kita perlu membawa anak anak ke rumah Tuhan. Bukankah Tuhan Yesus sendiri berkata: "jangan halangi anak anak itu datang kepadaKU."

Post a Comment for "Bawalah Anak-anakmu Ke Rumah Tuhan Part 3"