Manusia Dan Dua Keberadaan Dirinya
MANUSIA DAN DUA UNSUR KEBERADAAN DIRINYA ~ "Pada waktu itu, TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup." Kej 2:7
Keberadaan manusia terdiri/berasal dari dua bagian unsur materi yakni debu tanah dan nafas hidup. Debu tanah dari bawah sedang nafas hidup dari atas yakni Allah dan manusia berada ditengah/ diantara keduanya.
TUHAN Allah membentuk postur kita dari tanah, lengkap sebagai satu poster/gambar yang sempurna yakni satu batang tubuh yang terdiri dari dua kaki, dua tangan, satu leher dilengkapi dengan kepala yang memiliki dua pipi, dua telinga, dua mata, dua bibir pada mulut dan satu hidung yg lobangnya juga dua.
Kemudian TUHAN menghembuskan nafas hidup ke dalam hidung manusia dan jadilah dia makhluk yang hidup. Bisa bergerak, bisa melihat, bisa mendengar, bisa berjalan, bisa berbicara dan bisa berbuat apa saja/segala sesuatu.
Sejak awal mula penciptaan, TUHAN telah merancang untuk membuat segala sesuatu berpasang-pasangan. Ia menciptakan langit dan bumi dan segala isinya dalam bentuk kriteria berpasang-pasangan. Ada langit ada bumi, ada atas ada bawah, ada darat ada laut, ada dingin ada panas, ada hujan ada kemarau, ada terang ada gelap, ada hidup ada mati, ada laki ada perempuan, ada dunia ada akhirat, ada awal ada akhir. Semuanya dalam bentuk berpasang-pasangan agar menjadi sempurna/lengkap dan tidak tunggal/berdiri sendiri yang asal usul segalanya hanya dari satu sumber yakni dari ALLAH.
Demikian pula manusia yang terdiri atas dua unsur bagian keberadaan yakni debu tanah dan nafas hidup Allah, bagian yang hina dan mulia, yang fana dan abadi, yang kuat dan yang lemah, yang kelihatan dan tak kelihatan, yang bisa dipegang dan tak bisa dipegang. Tubuh dan jiwa, roh dan daging, nyawa dan fisik/wadahnya, yang dibuat/diciptakan dan yg tidak dibuat/tidak diciptakan.
Kita hidup lalu kita mati, bagian fisik /tubuh yang dibuat Allah dari debu tanah kembali menjadi debu lagi entah dikubur atau kremasi/melalui krematorium, hanya berakhir pada wujud yang sama yakni menjadi debu. Unsur nyawa/nafas hidup di dalam wadah tubuh kembali kepada Allah si Pemberi sedang tubuh daging kembali keasalnya menjadi debu. Pengkhotbah orang bijak itu berkata: "Debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya." Pengkhotbah 12:7.
Debu menjadi tiada di dalam kefanaan dan roh kehidupan kembali menjadi tetap berada di dalam keabadian.
Para Ilmuwan /Scientist terkenal seperti Albert Einstein, Robert Lanza penulis buku Biocentrism dan Sam Parnai (Profesor Kedokteran Inggris dan Direktur Penelitian Proyek Kesadaran Manusia dari Universitas Southampton) menyatakan "manusia itu bersifat kekal, mempunyai energy di dalam dirinya yang bukan karena diciptakan dan juga tidak bisa dibinasakan." Manusia itu tidak musnah ketika ia mati. Hanya mereka tidak tahu dimanakah manusia berada setelah kematian. Apakah ia berpindah ke dunia yang lain, katanya.
Alkitab adalah satu-satunya sumber yang menjelaskan tentang dimanakah manusia berada setelah kematiannya. Bahwa roh kehidupan di dalam dirinya berasal dari Allah dan pada akhirnya kembali kepada Allah. Orang Islam menyebutnya: "Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un" - _"Kita ini milik Allah, dan kepadaNya juga kita kembali." "Sungguh, kita ini milik Allaah"_ yang diambil dari Surah Al-Baqarah (Sapi Betina).
Secara tegas Pengkhotbah berkata kepada kita sebagai manusia: "Ingatlah akan Penciptamu pada waktu masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada sukacita bagiku di dalamnya!" Sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap..., sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba dirusakkan di atas sumur, dan sebelum debu kembali menjadi tanah seperti semula, dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya" Pengkhotbah 12:1-2 dan ayat 6-7
Manusia kembali kepada Allah pada saat kematiannya dan bersifat kekal. Yang dimasukkan ke dalam liang lahat hanyalah jasadnya tapi roh kehidupan pada dirinya tetap ada. Untuk itu rasul Paulus berkata: "Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa. 1 Korintus 15:50.
Tubuh daging dan darah dimakamkan tetapi rohnya kembali kepada Allah yang mengaruniakan.
Dengan demikian, manusia patut diperingatkan untuk mempersiapkan diri dan hidup dengan baik sebelum kembali menyatu /bertemu kembali dan berkumpul dengan Allah yakni:
I. Bahwa Allah mengasihi kita manusia berdosa dan telah mengaruniakan PutraNya Yesus Kristus menjadi Juruselamat dan penebus dosa kita sekalian
II. Bahwa setiap manusia harus mau dan bisa menerima /mempercayai Yesus Kristus sebagai TUHAN di dalam hati dan menjadikan-Nya Raja kehidupan serta Juruselamat pribadi
III. Biar kita selalu sadar bahwa keberadaan kita dan kehidupan didunia ini bersifat sementara saja yang senantiasa berada dibawah kontrol dan kekuasaan Allah
IV. Bahwa Allah berdaulat dan berhak penuh dalam memberikan larangan" dan perintah"Nya kepada kita untuk ditaati dan dipatuhi
V. Bahwa kita semua manusia adalah milik Allah dan segala sesuatu yang ada pada diri kita juga adalah milik Allah
VI. Bahwa adalah kewajiban setiap orang untuk hidup takut kepada Allah yang tidak bisa digugat, diabaikan atau ditukarkan /dialihkan
VII. Bahwa pada akhirnya Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan di akhirat yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat. (Pengkhotbah 12:13-14).
SALAM - Pdt STEVEN AMALO
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Post a Comment for "Manusia Dan Dua Keberadaan Dirinya"