Translate

Lihatlah Aku Menjadikan Segala Sesuatu Baru

Lihatlah Aku Menjadikan Segala Sesuatu Baru ~ Landasan firman Tuhan untuk tema lihatlah Aku menjadikan segala sesuatu baru, diambil dari kitab Wahyu 21:5. Firman Tuhan menegaskan demikian : “Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.” Kitab Wahyu merupakan kitab terakhir dari 66 kitab dalam Alkitab Kitab Wahyu merupakan yang sangat penting karena berisi pesan-pesan langsung dari Tuhan Yesus Sang Kepala Gereja kepada gereja-Nya yang hidup di zaman akhir Di dalamnya ada banyak kebenaran mendasar yang wajib diketahui oleh gereja-Nya. Tetapi untuk memahaminya kita menghadapi kendala sebab ada banyak simbol yang sulit di mengerti Kitab Wahyu disebut juga kitab apokaliptik yaitu kitab yang menyingkapkan tentang segala peristiwa eskatologis atau peristiwa yang akan datang Akhir tahun 2019 muncul Corona Virus yang berasal dari Wuhan. Virus ini menyerang sistem pernapasan dan paru-paru. Penyebaran virus ini sangat cepat sehingga dunia mengalami pandemi. Sudah hampir setahun kita bergumul, berjuang dan bertahan di tengah pandemi ini. Kita hidup dalam ketidakpastian karena memang tidak ada yang menjamin dan memastikan kapan pandemi sirna dari bumi Indonesia.
Masa pandemi covid 19 dapat diibaratkan sebagai “cermin” yang menunjukkan keaslian atau realita wajah pelayanan gereja. Sebelum masa pandemi, telah ada observasi yang muncul dari berbagai literatur, penelitian dan beragam pengalaman dalam konteks pelayanan. Dari semua literatur, penelitian dan beragam pengalaman tersebut, ditemuakan bahwa : 1) Antara pengajaran yang Alkitabiah dengan praksis pelayanan kejemaatan tidak senapas, tidak sejalan dan tidak seirama; 2) Hal-hal yang primer dalam pelayanan diabaikan, sedangkan hal-hal yang sekunder menjadi prioritas utama. Kebenaran dari kesimpulan tersebut seakan dibuktikan di masa pandemi saat ini. Gereja dalam pelayanannya di tengah pandemi ini masih memiliki konsep teodisi yang tidak proporsional. Lalu central pelayanan masih sangat bergantung pada peran rohaniwan sebagai tenaga profesional. Penekanan paling utama masih terpusat secara sempit pada aspek ibadah onsite. Seakan-akan ibadah secara daring itu semacam “bukan ibadah”. Firman Tuhan menegaskan : “... Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya : “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar” – Wahyu 21:5 1. Mengapa Covid 19 bisa muncul dan mengubah cara kita beribadah dan melayani? a. Ada yang mengataka bahwa Covid 19 muncul merupakan serangan Iblis. Kita bisa usir dalam nama Tuhan Yesus. b. Ada yang mengatakan bahwa Covid 19 muncul merupakan hukuman dari Tuhan. Kita merendahkan hati dan bertobat. c. Ada yang mengatakan bahwa Covid 19 muncul oleh karena tatanan dunia ini sudah rusak dan penuh dosa (penyakit, bencana, kematian, konflik) – selama kita di dunia ini pasti mengalami semua itu. d. Ada juga yang mengatakan bahwa Covid 19 muncul sebagai alat untuk memurnikan gereja sehingga layak untuk masuk di langit baru dan bumi baru. e. Saya lebih setuju dengan dua jawaban terakhir, yaitu Covid 19 muncul karena tatanan dunia sudah rusak dan penuh dosa serta alat untuk memurnikan gereja. 2. Apakah Covid 19 ini tanda akhir zaman? a. Sudah menjadi pola ketika terjadi sebuah peristiwa yang mendunia selalu dikaitkan dengan akhir zaman khususnya pandemi. b. Dalam sejarah pernah terjadi pandemi dan selalu dihubungkan dengan akhir zaman, yaitu : 1) Pada abad ke 3, terjadi wabah di Roma yang diberi nama wabah Cyprian 2) Pada abad ke 5, terjadi wabah yang diberi nama wabah Justinian. Dalam kasus ini ada 25 – 100 juta orang meninggal dunia 3) Pada abad ke 14, terjadi wabah di Eropa yang diberi nama Black Dead (pes di Eropa). Dalam kasus ini ada 75 – 200 juta orang meninggal dunia 4) Pada abad ke 20, terjadi wabah di Spanyol yang diberi nama Spanish Flu. Dalam kasus ini terserang 500 juta orang dan yang meninggal dunia ada 50 juta orang 5) Pada abad ke 21, terjadi wabah di seluruh dunia yang diberi nama Covid 19. Data per 4 Februari 2021 diseluruh dunia terjadi 105 juta kasus. Meninggal dunia ada 2,29 jt. Kasus tertinggi ada di AS dg 26,7 jt kasus dan 456 ribu meninggal dunia. Indonesia ada 1,12 jt kasus dan 31 ribu meninggal dunia. 3. Bagaimana sikap gereja? a. Hidup gereja : jangan seperti orang bebal tetapi seperti orang arif – Efesus 5:15 – “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif”. b. Hidup gereja : pergunakanlah waktu yang ada – “dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat” – Efesus 5:16. c. Hidup gereja : janganlah bodoh, tapi berusaha mengerti kehendak Tuhan – “Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan” – Efesus 5:17

Post a Comment for "Lihatlah Aku Menjadikan Segala Sesuatu Baru"