Renungan Refleksi Tahun 2020
Hari ini, kita mengunci tahun 2020 dengan bersyukur kepada Tuhan – Firman Tuhan melalui Rasul Paulus mengajak kita untuk : “Mengucap syukurlah dalam segala, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” – 1 Tesalonika 5:18.
Ya, Imanuel : sampai saat ini Tuhan masih menyertai – Firman Tuhan melalui penulis Injil Matius menegaskan bahwa : “... Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” – Matius 28:20b. Dalam nada yang hampir sama, firman Tuhan melalui penulis surat Ibrani, mengatakan : “..., Karena Allah telah berfirma : “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” – Ibrani 13:5b. Inilah batu kemenangan kita, baik sebagai pribadi, keluarga, gereja maupun sebagai sebuah bangsa yang bernama Indonesia.
Awalnya kita ragu, sebab tahun 2020 adalah tahun yang sangat berat. Awal tahun 2020 langsung dibuka dengan banjir yang melumpuhkan aktivitas kita. Lalu dihantam lagi oleh pandemi Covid 19 yang mengerikan selama hampir 10 bulan.
Bahkan tidak sedikit diantara kita yang berpikir bahwa ini adalah kutukan. Jangan-jangan ini adalah zaman dimana meterai pertama dibuka, sebagaimana gambaran dari kitab Wahyu pasal 6.
Dan masih banyak lagi peristiwa yang membuat kita bertanya di manakah Tuhan?
Tetapi di akhir tahun ini, kita (baru) melihat, bahwa mata TUHAN masih terarah dan menaruh perhatian pada kita serta wajah-Nya tidak pernah dipalingkan dari kita, keluarga kita, gereja kita dan bangsa kita Indonesia.
Mengunci tahun 2020, TUHAN bahkan memberi banyak kejutan buat kita.
Gerombolan pengacau dibersihkan-Nya dan era baru yang lebih baik dihadiahkan kepada kita, Indonesia.
Karena itu kita patut bersyukur, sembari mengingat firman Tuhan yang dituliskan oleh raja Daud demikian : “Karena dengan Engkau aku berani menghadapi gerombolan, dan dengan Allahku aku berani melompati tembok” – Mazmur 18:30.
Mazmur 18 adalah nyanyian syukur Daud saat ia bisa lepas dari cengkraman para musuh dan dari tangan Saul, karena pertolongan TUHAN.
Ada beberapa hal penting yang bisa kita pelajari dari Mazmur 18 ini. Dan saya harap ini bisa menjadi bacaan syukur kita untuk mengunci tahun 2020 dan membuka tahun 2021. Ketiga poin tsb adalah:
Satu, tetaplah percaya bahwa Yahweh Elohim, TUHAN Allah kita, Dialah sumber kekuatan, perlindungan, pertolongan dan keselamatan kita.
Raja Daud berkata : “Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!” – Mazmur 18:3.
Kepercayaan tersebut bukan sekedar slogan kata-kata, tetapi benar-benar kita Imani, Amini dan Hidupi.
Mungkin pertolongan TUHAN tidak langsung datang saat kita membutuhkan, namun percayalah bahwa TUHAN itu maha mendengar seruan doa kita dan Ia tidak pernah terlambat untuk menolong anak-anak-Nya – “Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya” – Mazmur 18:7.
Itu yang dilakukan oleh Daud, dan itu juga yang kita lakukan sepanjang tahun 2020 ini. Justru dalam kesesakan, beban berat dan beragam pergumulan, kita datang kepada Tuhan, berdoa dan berseru kepada-Nya.
Pertolongan Tuhan selalu indah pada waktunya dan kalau belum indah itu artinya belum waktunya.
Dua, tetaplah percaya bahwa dalam anugerah penyertaan TUHAN kita punya keberanian untuk menghadapi persoalan dan mengalahkan tantangan di tahun 2021.
Firman Tuhan melalui raja Daud menegaskan : “Karena Engkaulah yang membuat pelitaku bercahaya; TUHAN, Allahku, menyinari kegelapanku. Karena dengan Engkau aku berani menghadapi gerombolan, dan dengan Allahku aku berani melompati tembok” – Mazmur 18:29-30.
Jangan lari, jangan menjauh, jangan meninggalkan Tuhan dan tidak lagi datang kepada-Nya.
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di tahun 2021. Masih menjadi misteri dan kegelapan bagi kita.
Tetapi Tuhan akan membuat terang kita bercahaya – Matius 5:14 : “Kamu adalah terang dunia...” dan terang Tuhan akan menyingkirkan kegelapan sehingga kita punya keberanian berjalan di 2021 dalam menghadapi musuh dan tantangan.
Ya, jangan takut lagi. Hadapi semua persoalan dan tantangan. Jangan takut lagi oleh teror dari gerombolan pembuat onar.
Lompatilah tembok-tembok pembatas, dinding-dinding penghalang dan jadilah pemenang.
Berdasarkan kebenaran firman Tuhan itulah, kita mengunci tahun 2020 ini dengan penuh ucapan syukur kepada TUHAN. Dan esok pagi, kita memasuki tahun 2021 dengan mental dan harapan yang baru. Selamat tinggal tahun 2020 dan selamat datang tahun 2021.
Post a Comment for "Renungan Refleksi Tahun 2020"