Menjaga Hati Tetap Bersih Dari Kepahitan
Menjaga hati tetap bersih dari kepahitan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema menjaga hati tetap bersih dari kepahitan diambil dari kitab 2 Samuel 1:1-10. Kemenangan Daud atas orang Amalek merupakan suatu berita yang menggembirakan. Tetapi kekalahan Israel yang berujung kepada kematian Saul sang raja dan Yonathan putra kerajaan merupakan berita yang memilukan dan mendukacitakan.
Ada persepsi yang sangat keliru dari sang pembawa berita kematian Saul dan Yonathan. Salah duga! Begitu mungkin gumam prajurit Amalek saat ia mendengar vonis hukuman mati yang harus dia tang-gung akibat memberitahukan kematian Saul dan Yonatan kepada Daud. Mungkin dia menduga berita itu akan menyukakan Daud. Tentu ada udang di balik batu, ia berharap mendapat upah. Namun bukan upah yang dia dapat, malah nyawanya melayang karena Daud justru marah begitu mendengar bahwa prajurit Amalek itu membunuh Saul.
Daud tak pernah membenci Saul walaupun Saul berulang kali berupaya membunuh Daud. Tak terbersit keinginan untuk membalas Saul meskipun beberapa kali ada kesempatan bagus untuk melakukan hal itu. Daud tetap memelihara perspektif hidup yang benar. Ia paham bahwa Saul adalah raja yang diurapi Allah, yang Allah tempatkan untuk menduduki posisi terhormat sebagai Raja Israel.
Sebab itu Daud tidak mau bertindak macam-macam terhadap Saul. Meski Daud telah diangkat Allah untuk menjadi raja menggantikan Saul, tetapi Daud tak mau bersikap pongah. Bagi Daud, perkenan Tuhan atas dirinya bukan merupakan surat izin untuk bertindak sewenang-wenang atas diri orang yang tidak menyukai dia. Maka pengakuan prajurit Amalek itu membangkitkan murka Daud. Daud tak peduli bagaimana hidupnya pernah begitu sulit dan menderita karena Saul, tetapi membunuh Saul berarti membunuh orang yang diurapi Allah.
Daud memelihara hatinya bersih dari kepahitan dan dendam walau ia diperlakukan buruk oleh orang lain. Apa Anda pernah diperlakukan begitu jahat padahal Anda tidak melakukan kesalahan apa pun? Bagaimana perasaan Anda? Berharap dia celaka agar dapat merasakan apa yang Anda rasakan? Ingatlah bahwa bukan itu yang Tuhan inginkan. Ia mau kita bersikap seperti Daud.
Susah? Mungkin. Namun pahami bahwa Daud dapat melakukannya karena ia percaya penuh pada Allah. Ia tahu bahwa Allah berkuasa atas hidupnya, sehingga meskipun Saul bermaksud jahat terhadap dia, Allah tetap melakukan yang baik.
Daud tetap menjaga hatinya tetap bersih dari kepahitan. Dia tidak nenyimpan dendam, sekalipun Saul sang raja berulang kali berniat jahat kepadanya. Daud juga tidak bersukacita atas kematian orang yang selama ini telah membuat hidupnya dalam kesukaran.
Daud sebaliknya tetap memberi penghormatan kepada Saul karena dia tahu Saul adalah raja dan pemimpinnya. Lebih dari itu, secara teologis, Daud menyadari betul arti pengurapan Allah atas Saul sang raja Israel. Itu sebabnya, sekalipun berulang kali ada kesempatan bagi Daud untuk menghabisi Saul, namun hati yang bersih dan yang dikuasai oleh Allah, memagarinya untuk tidak berbuat salah terhadap orang yang diurapi Allah.
Post a Comment for "Menjaga Hati Tetap Bersih Dari Kepahitan"