Translate

Manusia Rohani Yang Membumi

Manusia rohani yang membumi ~ Landasan firman Tuhan untuk tema manusia rohani yang membumi diambil dari Kisah Para Rasul 1:1-11. 

Saudara, hari Kamis lalu, kita memperingati hari kenaikan Tuhan Yesus ke Surga. Peristiwa yang sangat penting bagi kekristenan, karena tiga hal:

Pertama, Sorga itu ada dan nyata.

Ludwig Andreas Feuerbach (1804-1872) seorang filsuf-ateis yang lahir di Bavaria, Jerman mengatakan: Allah adalah hasil proyeksi pikiran manusia dan bukan sebaliknya. Ia berangkat pada apa yang real dan konkret. Manusia itu ada dan real, bumi ini ada dan real.. tetapi Allah dan Sorga itu tdk real..Itu adalah ciptaan atau proyeksi dari pikiran dan harapan manusia saja. 


Nah, peristiwa kedatangan Yesus ke bumi dan kenaikanNya ke Sorga menyatakan kepada kita bahwa Allah itu real dan Sorga itu juga real..karena IA masuk dalam sejarah manusia yang real dan disaksikan oleh para muridNya. 

Tuhan Yesus datang dari Sorga, Ia datang (turun) kedunia untuk memberitakan Kerajaan Sorga, dan sekarang naik ke Sorga untuk menyediakan tempat bagi kita. Dia katakan: "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. 

Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu."(Yoh 14:2). Inilah landasan iman percaya dan pengharapan kita, bahwa hidup kita tidak berakhir dalam kematian, melainkan menuju kehidupan baru yang real dan kekal bersama dengan BAPA kita di Sorga.

Kedua, kenaikan Tuhan Yesus ke sorga mengajak kepada kita untuk menjadi manusia yang ROHANI. Manusia yang mengalami transisi dari manusia DAGING ke manusia ROHANI. 

Jauh sebelum Tuhan Yesus naik ke sorga, Dia telah berpesan kepada murid muridNya didalam Injil Yohanes 16: 4b-15 : 

"Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur (Penolong) itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu." (Yoh 16:7). Apa artinya? Artinya Roh Kudus sebagai roh penolong dan penghibur sudah dan sedang diturunkan bagi kita untuk mentransformasikan hidup kita agar menjadi manusia rohani. 

Kita  tidak mudah kalah dan berfokus pada manusia daging; tetapi kini kita telah menerima Roh Kudus yang menjadikan diri kita manusia roh (ani) yang penurut. Roh yang akan membimbing kita untuk menjadi manusia yang tangguh dan manusia rohani.

Ketiga, walaupun kita telah menjadi manusia ROHANI  tetapi kita harus  tetap mem-BUMI (berpijak pada realita).

Pesan ini ditegaskan lagi oleh malaikat  kepada para murid yang terus melihat keatas walau Yesus sudah tak lagi nampak: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." (Kisah Para Rasul 1:11).

Jadi, kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga mengajarkan kepada kita agar kita tetap menjadi manusia bumi yang bercitrakan sorgawi. 

Kita tidak menjadi manusia langit yang sombong..seolah kita berbeda dengan orang orang lain sehingga dengan enteng menyebut orang lain sebagai orang orang dunia(wi).  Padahal kita tahu bahwa kita itu juga manusia duniawi.. kita tetap tinggal dan berkarya di dunia.   

Namun pada saat yang sama kita juga  dipanggil untuk menjadi manusia rohani yang bercitrakan Sorgawi. Manusia yang menghasilkan karya karya (buah rohani) seperti: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. (Galatia 5:22-23)

Sumber : Timotius Ady

Post a Comment for "Manusia Rohani Yang Membumi"