Stay Healthy And Stay Faithfully
Stay healthy, stay faithfully ~ Landasan firman Tuhan untuk tema stay healthy, stay faithfully diambil dri Yohanes 11:1-44 dan 2 Timotius 1:7.
Kemarin, kita melaksanakan ibadah di rumah masing masing. Bukan karena takut atau kurang beriman, tetapi dengan kesadaran menghentikan rantai penyebaran Covid -19 dengan melaksanakan social distancing.
Ini langkah yang kita ambil sebagai bagian dari warga negara yang baik dan solider. Kita mengingat dan berdoa pada para petugas medis dan rumah sakit berjuang dengan serius melokalisir dan mengobati pasien terdampak virus Covid-19.
Dan tentu kita juga mendoakan orang orang yang terindikasi maupun yang sudah positif terjangkit virus yang mematikan ini. Jumlah angka kematian akibat virus ini ternyata lebih tinggi dari yang sudah bisa disembuhkan.
Ini tentu mengkuatirkan kita semua, sebab kesigapan dan kesanggupan kita dibandingkan dengan negara negara lain, masihlah rendah. Karena itu langkah yang paling baik adalah membuat jarak dan mengisolasi diri secara mandiri agar penyebaran virus ini tidak menjadi jadi.
Memasuki masa Pra Paskah keempat, biarlah kita belajar untuk tetap stay healthy (sehat) dan stay faithfully (setia). Untuk itu saya mengajak saudara semua merenungkan 2 bagian Firman Tuhan.
Pertama, Yohanes 11:1-44.
Kisahnya adalah Yesus yang "berlambat" menolong menyembuhkan Lazarus sehingga Lazarus mati. Bukan karena mereka tak meminta tolong, tetapi walau utusan sudah dikirim, rasa kedekatan menjadi jaminan untuk di prioritaskan, tetapi Yesus malah berlambat datang hingga Lazarus meninggal. Tentulah mereka masgul dan marah. Itu reaksi yang wajar.
Tetapi disinilah Tuhan hendak mengajarkan sesuatu yang baru, yakni tentang apa itu Kebangkitan dan Hidup. Jadi setiap peristiwa baik pahit ataupun manis, sesungguhnya Tuhan sedang mengajarkan kepada kita satu level pemahaman iman yang baru.
Jika kita saat ini menghadapi pandemi Covid-19 yang mencekam dan merenggut banyak nyawa, maka Tuhan pasti hendak sampaikan sesuatu pengajaran baru buat kita. Ini bukan penghajaran tetapi ada pengajaran di dalamnya.
Ini bukan kutukan tetapi pasti ada blessing yang tersembunyi. Nah tugas kita adalah mencari itu dan mengajarkan itu kepada umat. Apakah itu blessing untuk persekutuan mezbah keluarga di rumah-rumah? Bisa jadi. Apakah bleasing buat Gereja untuk peduli dan berbagi?
Bisa jadi. Pendek kata masing-masing kita harus bertanya dan bergumul dengan Tuhan apa pesannya buat kita di hari-hari ini. Yang pasti, dibalik hujan akan ada pelangi. Sebab kita tahu Dia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan dan kemuliaan.
Kedua, II Timotius 1:7
Ingat jangan takut dan paranoid. Apapun yang saat ini tengah terjadi, janganlah membuat kita seperti umat yang kehilangan arah dan kendali. Mintalah hikmat dan pimpinan Roh Allah. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Ya...jadilah jemaat Tuhan yang tangguh, jangan panikan dan bingungan. Jadilah umat yang makin kuat, makin sehat dan making tangguh. Pilihlah gaya hidup dan gaya laku yang mengarah pada hidup sehat, kuat dan tangguh. Jadilah umat dan Gereja yang makin trampil dalam mempraktekkan kasih. Sebab di tengah situasi seperti ini akan nampak siapa yang rakus dan siapa yang mengasihi sesamanya.
Siapa yang berpikir untuk membangun benteng buat diri sendiri dan siapa yang mengusahakan kesejahteraan kotanya. Terakhir, jadilah umat yang tertib. Hidup kudus itu ditandai oleh ketertiban. Patuh pada himbauan yang baik dan mengusahakan hidup dan perencanaan hidup yang tertib, termasuk keuangan.
Ujian dan masalah yang Tuhan ijinkan terjadi dalam jangka panjang akan memperlihatkan siapa orang yang hidupnya slebor dan siapa yang tertib. Yang slebor akan panik seperti 5 gadis bodoh, sementara yang tertib akan tenang sebab mereka tahu bagaimana menata masa depan, seperti 5 gadis bijaksana.
Jadi saudara-saudara, hadapi semua perkara di hidup kita dengan tenang dan cari kemuliaan Tuhan disetiap ujian dan (bahkan) musibah. Mintalah roh hikmat dari Tuhan. Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Amin
Kemarin, kita melaksanakan ibadah di rumah masing masing. Bukan karena takut atau kurang beriman, tetapi dengan kesadaran menghentikan rantai penyebaran Covid -19 dengan melaksanakan social distancing.
Ini langkah yang kita ambil sebagai bagian dari warga negara yang baik dan solider. Kita mengingat dan berdoa pada para petugas medis dan rumah sakit berjuang dengan serius melokalisir dan mengobati pasien terdampak virus Covid-19.
Dan tentu kita juga mendoakan orang orang yang terindikasi maupun yang sudah positif terjangkit virus yang mematikan ini. Jumlah angka kematian akibat virus ini ternyata lebih tinggi dari yang sudah bisa disembuhkan.
Ini tentu mengkuatirkan kita semua, sebab kesigapan dan kesanggupan kita dibandingkan dengan negara negara lain, masihlah rendah. Karena itu langkah yang paling baik adalah membuat jarak dan mengisolasi diri secara mandiri agar penyebaran virus ini tidak menjadi jadi.
Memasuki masa Pra Paskah keempat, biarlah kita belajar untuk tetap stay healthy (sehat) dan stay faithfully (setia). Untuk itu saya mengajak saudara semua merenungkan 2 bagian Firman Tuhan.
Pertama, Yohanes 11:1-44.
Kisahnya adalah Yesus yang "berlambat" menolong menyembuhkan Lazarus sehingga Lazarus mati. Bukan karena mereka tak meminta tolong, tetapi walau utusan sudah dikirim, rasa kedekatan menjadi jaminan untuk di prioritaskan, tetapi Yesus malah berlambat datang hingga Lazarus meninggal. Tentulah mereka masgul dan marah. Itu reaksi yang wajar.
Tetapi disinilah Tuhan hendak mengajarkan sesuatu yang baru, yakni tentang apa itu Kebangkitan dan Hidup. Jadi setiap peristiwa baik pahit ataupun manis, sesungguhnya Tuhan sedang mengajarkan kepada kita satu level pemahaman iman yang baru.
Jika kita saat ini menghadapi pandemi Covid-19 yang mencekam dan merenggut banyak nyawa, maka Tuhan pasti hendak sampaikan sesuatu pengajaran baru buat kita. Ini bukan penghajaran tetapi ada pengajaran di dalamnya.
Ini bukan kutukan tetapi pasti ada blessing yang tersembunyi. Nah tugas kita adalah mencari itu dan mengajarkan itu kepada umat. Apakah itu blessing untuk persekutuan mezbah keluarga di rumah-rumah? Bisa jadi. Apakah bleasing buat Gereja untuk peduli dan berbagi?
Bisa jadi. Pendek kata masing-masing kita harus bertanya dan bergumul dengan Tuhan apa pesannya buat kita di hari-hari ini. Yang pasti, dibalik hujan akan ada pelangi. Sebab kita tahu Dia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan dan kemuliaan.
Kedua, II Timotius 1:7
Ingat jangan takut dan paranoid. Apapun yang saat ini tengah terjadi, janganlah membuat kita seperti umat yang kehilangan arah dan kendali. Mintalah hikmat dan pimpinan Roh Allah. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Ya...jadilah jemaat Tuhan yang tangguh, jangan panikan dan bingungan. Jadilah umat yang makin kuat, makin sehat dan making tangguh. Pilihlah gaya hidup dan gaya laku yang mengarah pada hidup sehat, kuat dan tangguh. Jadilah umat dan Gereja yang makin trampil dalam mempraktekkan kasih. Sebab di tengah situasi seperti ini akan nampak siapa yang rakus dan siapa yang mengasihi sesamanya.
Siapa yang berpikir untuk membangun benteng buat diri sendiri dan siapa yang mengusahakan kesejahteraan kotanya. Terakhir, jadilah umat yang tertib. Hidup kudus itu ditandai oleh ketertiban. Patuh pada himbauan yang baik dan mengusahakan hidup dan perencanaan hidup yang tertib, termasuk keuangan.
Ujian dan masalah yang Tuhan ijinkan terjadi dalam jangka panjang akan memperlihatkan siapa orang yang hidupnya slebor dan siapa yang tertib. Yang slebor akan panik seperti 5 gadis bodoh, sementara yang tertib akan tenang sebab mereka tahu bagaimana menata masa depan, seperti 5 gadis bijaksana.
Jadi saudara-saudara, hadapi semua perkara di hidup kita dengan tenang dan cari kemuliaan Tuhan disetiap ujian dan (bahkan) musibah. Mintalah roh hikmat dari Tuhan. Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Amin
Post a Comment for "Stay Healthy And Stay Faithfully"