Melawan Ajaran Sesat
Melawan ajaran sesat ~ Landasan firman Tuhan untuk tema melawan ajaran sesat diambil dari Injil Matius 7:15-23. Sebuah survey dari lembaga Gallup menyatakan bahwa generasi milenial dan generasi Z Amerika lebih suka mengaku dirinya sebagai seorang ateis atau LGBT. Dan sebuah pelayanan anak muda bernama Dare 2 Share menyatakan bahwa mereka memperkiran pada tahun 2050 nanti ada 35 juta remaja yang akan meninggalkan Kekristenan atau agama.
Apa penyebabnya? Apakah ajaran agama dan kekristenan tidak lagi menarik buat generasi muda? Jawabnya, bukan hanya tidak menarik (tidak relevan), tetapi agama juga dipandang tidak konsisten lagi dengan nilai nilai yang diajarkannya. Betapa tidak? Akhir akhir ini, banyak orang yang tampil beringas dengan memakai atribut agama dan berjuang membela agama.
Agama berubah wajah menjadi alat pemaksa orang untuk menjadi pengikut setia atau musuh selamanya. Nama Tuhan dibawa bawa untuk melaknat sesamanya. Orang di brain wash untuk hidup dalam kecurigaan dan kebencian dengan politik identitas dan agama.
Kata kata kasar, cacian dan permusuhan, justru paling banyak lahir dari mulut dan ajaran agama. Ini yang membuat anak anak muda muak dengan agama dan ajaran agama. Agama tak ubahnya sebagai alat bagi pertikaian politik dan kerakusan akan kekuasaan semata.
Ya, itulah fenomena (mendunia) yang bakal menggerus anak muda dari kesadaran akan Allah dan kemauan beragama. Ini tidak menyasar pada agama ttt, itu ada di semua agama, bahkan ada dalam kekristenan juga.
Karena itu melalui renungan ini, ijinkan saya membunyikan kembali "lonceng kesadaran" gereja untuk sungguh memperhatikan dan menggembalakan generasi mudanya. Ada dua catatan penting yang hari ini hendak kami sampaikan:
Satu, ingat Tuhan Yesus pernah berkata: "bukan setiap orang yg berseru seru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! Akan masuk kedalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapaku yang di Sorga.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga? Pada waktu itu aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku TIDAK PERNAH MENGENAL kamu! Enyahlah dari padaku, kamu sekalian pembuat kejahatan! (Mat 7:21-23).
Dua, ada beberapa tukang jampi Yahudi yang meniru niru rasul Paulus saat mengusir roh jahat, katanya: "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus.".. tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?" Dan orang yg dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka luka. (Kis 19:13-16).
Apa artinya dua kutipan tsb diatas? Apa relevansinya bagi konteks anak muda yang muak dengan agama?
Saudara, ajarkan kepada anak muda dan umat di gereja untuk mengalami kasih TUHAN dan bujan sekedar pengikut agama atau ulama/gembala. Ajarkan bahwa kekristenan itu bukan atribut atau kata benda melainkan KATA KERJA Bukan agama, status atau label melainkan KUASA. Kuasa apa nih? Kekristenan itu gerakan (movement) untuk dua pesan utama:
Satu, kuasa untuk mendemonstrasikan KASIH
Rasul Paulus mengatakan di dalam Kristus ada nasehat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan. Yup, itulah batu ujinya.
Perilaku hidup beriman yang sejati ada pada 5 karya nyata seperti disebutkan oleh rasul Paulus : saling menasehati (bukan menghujat); saling menguatkan (bukan menjatuhkan); ada roh yg mempersekutuan (bukan memecah belah); ada kasih mesra (bukan nyiyir atau memaki-maki dan belas kasihan (bukan penghakiman). Jika ada ajaran yang menyerukan kebalikan dari semuanya itu, bahkan menggelorakan kebencian dan kejahatan, tentulah bukan dari Kristus dan GerejaNya.
Dua, kuasa MENGOSONGKAN diri.
Rasul Paulus mengatakan: "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yg harus dipertahankan, melainkan telah MENGOSONGKAN diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (ayat 5-7).
Apa artinya? Artinya, jangan sombong jangan merasa benar sendiri, jangan mudah menghakimi, mengkafirkan dan menyumpahi orang lain. Melainkan beranilah untuk mengosongkan diri, untuk menganggap yang lain lebih utama dan sadar bahwa segala sesuatu yang kita miliki ini hanyalah augerah kasih karunia Allah.
Nah, jika hal ini kita sadari dan jaga terus spiritnya, maka niscaya kita akan mendapati bahwa hidup beragama itu sesuatu yang menyenangkan dan berkontribusi positif bagi hidup bersama sebagai sebuah bangsa karena ada energi dan kompetisi yang sejuk untuk berbuat kebaikan dan hanya kebaikan semata. Pesan dan bahasa seperti itulah yang sedang ditunggu tunggu oleh anak anak muda.
Apa penyebabnya? Apakah ajaran agama dan kekristenan tidak lagi menarik buat generasi muda? Jawabnya, bukan hanya tidak menarik (tidak relevan), tetapi agama juga dipandang tidak konsisten lagi dengan nilai nilai yang diajarkannya. Betapa tidak? Akhir akhir ini, banyak orang yang tampil beringas dengan memakai atribut agama dan berjuang membela agama.
Agama berubah wajah menjadi alat pemaksa orang untuk menjadi pengikut setia atau musuh selamanya. Nama Tuhan dibawa bawa untuk melaknat sesamanya. Orang di brain wash untuk hidup dalam kecurigaan dan kebencian dengan politik identitas dan agama.
Kata kata kasar, cacian dan permusuhan, justru paling banyak lahir dari mulut dan ajaran agama. Ini yang membuat anak anak muda muak dengan agama dan ajaran agama. Agama tak ubahnya sebagai alat bagi pertikaian politik dan kerakusan akan kekuasaan semata.
Ya, itulah fenomena (mendunia) yang bakal menggerus anak muda dari kesadaran akan Allah dan kemauan beragama. Ini tidak menyasar pada agama ttt, itu ada di semua agama, bahkan ada dalam kekristenan juga.
Karena itu melalui renungan ini, ijinkan saya membunyikan kembali "lonceng kesadaran" gereja untuk sungguh memperhatikan dan menggembalakan generasi mudanya. Ada dua catatan penting yang hari ini hendak kami sampaikan:
Satu, ingat Tuhan Yesus pernah berkata: "bukan setiap orang yg berseru seru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! Akan masuk kedalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapaku yang di Sorga.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga? Pada waktu itu aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku TIDAK PERNAH MENGENAL kamu! Enyahlah dari padaku, kamu sekalian pembuat kejahatan! (Mat 7:21-23).
Dua, ada beberapa tukang jampi Yahudi yang meniru niru rasul Paulus saat mengusir roh jahat, katanya: "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus.".. tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?" Dan orang yg dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka luka. (Kis 19:13-16).
Apa artinya dua kutipan tsb diatas? Apa relevansinya bagi konteks anak muda yang muak dengan agama?
Saudara, ajarkan kepada anak muda dan umat di gereja untuk mengalami kasih TUHAN dan bujan sekedar pengikut agama atau ulama/gembala. Ajarkan bahwa kekristenan itu bukan atribut atau kata benda melainkan KATA KERJA Bukan agama, status atau label melainkan KUASA. Kuasa apa nih? Kekristenan itu gerakan (movement) untuk dua pesan utama:
Satu, kuasa untuk mendemonstrasikan KASIH
Rasul Paulus mengatakan di dalam Kristus ada nasehat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan. Yup, itulah batu ujinya.
Perilaku hidup beriman yang sejati ada pada 5 karya nyata seperti disebutkan oleh rasul Paulus : saling menasehati (bukan menghujat); saling menguatkan (bukan menjatuhkan); ada roh yg mempersekutuan (bukan memecah belah); ada kasih mesra (bukan nyiyir atau memaki-maki dan belas kasihan (bukan penghakiman). Jika ada ajaran yang menyerukan kebalikan dari semuanya itu, bahkan menggelorakan kebencian dan kejahatan, tentulah bukan dari Kristus dan GerejaNya.
Dua, kuasa MENGOSONGKAN diri.
Rasul Paulus mengatakan: "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yg harus dipertahankan, melainkan telah MENGOSONGKAN diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (ayat 5-7).
Apa artinya? Artinya, jangan sombong jangan merasa benar sendiri, jangan mudah menghakimi, mengkafirkan dan menyumpahi orang lain. Melainkan beranilah untuk mengosongkan diri, untuk menganggap yang lain lebih utama dan sadar bahwa segala sesuatu yang kita miliki ini hanyalah augerah kasih karunia Allah.
Nah, jika hal ini kita sadari dan jaga terus spiritnya, maka niscaya kita akan mendapati bahwa hidup beragama itu sesuatu yang menyenangkan dan berkontribusi positif bagi hidup bersama sebagai sebuah bangsa karena ada energi dan kompetisi yang sejuk untuk berbuat kebaikan dan hanya kebaikan semata. Pesan dan bahasa seperti itulah yang sedang ditunggu tunggu oleh anak anak muda.
Post a Comment for "Melawan Ajaran Sesat"