Together Forever
Together Forever ~ Landasan firman Tuhan untuk tema together forever diambil dari Injil Yohanes 2:1-11. Mau tahu bagaimana membangun keluarga yang bahagia, happily ever after, together forever, sekali untuk selamanya, bahagia sampai masa tua?
Saudara, hari-hari ini banyak orang mulai ragu untuk bisa mempertahankan hidup pernikahan yang together forever..sekali buat selamanya. Coba adakan survey kecil kecilan: "Bisakah? dan mungkinkah kita membangun pernikahan yang together forever?"
Hmmm, jawaban atas pertanyaan tsb ternyata tergantung pada siapa yang menjawabnya. Jika pertanyaan tersebut ditanyakan pada pasangan muda yang masih kinyis kinyis, baru saja menikah, pasti jawabannya adalah BISA dan HARUS BISA. "Sebab aku tak dapat hidup tanpa dia," katanya. (ooo so cwiieet). Tetapi jika hal itu ditanyakan pada orang orang yang usia pernikahannya lebih dari 15 tahun banyak yang akan ragu menjawabnya. Rasa cinta yang dulu menggelora, kini datar biasa saja.
Kalau toh masih ada dan tersisa cinta erosnya sudah bergeser menjadi cinta philia, cinta sahabat. Saling menerima dan tidak bertengkar saja sudah cukup, tidak mau menuntut lebih lebih takut kecewa. "Kalau mau cinta cintaan, mending nonton drama Korea," katanya.
Mungkin benarlah apa yang dikatakan oleh Albert Einstein: "Pria menikahi wanita dengan harapan mereka tidak akan pernah berubah. Sementara Wanita menikahi pria dengan harapan mereka akan berubah. Dan selalu mereka berdua akhirnya kecewa." Yup, banyak kekecewaan dalam pernikahan.
Nah, mari kita renungkan ulang apa yang menjadi panggilan cinta (mula mula) kita dalam pernikahan. Dapatkah kita memiliki pernikahan yang seperti anggur Kana yang makin manis dan berkualitas justru dipertambahan usianya.
Mari kita baca Injil Yohanes 2:1-11, dan temukan 4 prinsip dasar pernikahan Kristiani:
Pertama, undang Tuhan Yesus masuk dalam dipernikahanmu. Temukan dan alami momentum Tuhan berkarya dalam hidup keluargamu. Ingat, pernikahan Kristen itu bersifat sakral; sekali untuk selama lamanya didalam ikatan kesatuan cinta yang dirahmati oleh Sang Sumber Cinta itu sendiri yakni TUHAN.
Karena itu kita harus pegang prinsip: "Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah (tangga), sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga." (Mazmur 127:1). Sebab di luar AKU, kamu tidak dapat berbuat apa apa (Yoh 15:5). Pegang erat prinsip ini..dan percakapan terus dalam interaksi dan relasi keluarga.
Kedua, saat masa masa kritis datang, saat hubungan datar saat air anggur manis mulai habis saat yang tinggal sisa adalah rasa hambar dan tawar, segeralah datang kepadaNYA dan mintalah pertolonganNYA agar pernikahanmu diselamatkan, api cintamu dikobarkan dan namaNYA dipermuliakan.
Sebagai ibu (atau saudara) jadilah pendoa syafaat yang memintakan tolong Tuhan jika melihat pernikahan anakmu (sanakmu) goyang, jangan malah ikut ikutan panik dan memperkeruh suasana dengan omelan dan keluhan. Ingat apa yang dilakukan oleh ibu Yesus? Ia segera datang pada Yesus untuk bersyafaat dan meminta pertolonganNya. Intinya keluarga tidak bisa dibangun oleh pasangan berdua saja harus ada orang orang yang ikut berdoa dan bersyafaat bagi mereka.
Ketiga, datanglah dan bawalah tempayan pembasuhan kaki. Artinya rendahkanlah dirimu dibawah tangan TUHAN yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. (1 Petrus 5:6-7). Minta dengan sungguh agar Tuhan berkenan mengubahkan relasi yang mulai hambar tawar menjadi bergairah membara seperti cinta mula mula bahkan lebih dari pada itu. Ya lebih dari pada itu.
Keempat, save the best for the last. Yup cinta itu naturnya seperti anggur tua (jika ia disimpan dalam tempat yang tepat).. makin hari makin nikmat dan berkualitas. Biarlah relasi cinta dalam keluarga (yang dibangun dan diwadahi secara tepat) makin bertambah usia, makin bertambah pula cinta dan kebaikan yang bisa diberikan (dan dirasakan) oleh pasangan dan keluarga.
Biarlah ada pengakuan dari orang orang yang melihat kehidupan keluargamu: "biasanya orang menikah itu hot dan mesra diawal..tetapi aku melihat dihidup pernikahanmu makin lama makin indah dan mesra..apa rahasianya?"
Yup, itulah prinsip pernikahan Kristiani; pernikahan yang dimulai dengan mengundang TUHAN dan diakhiri dengan pujian, kehormatan dan kemuliaan bagi nama TUHAN. Ayuuuk kita rayakan hidup pernikahan kita dengan cinta yang makin indah mempesona. Together forever.
Saudara, hari-hari ini banyak orang mulai ragu untuk bisa mempertahankan hidup pernikahan yang together forever..sekali buat selamanya. Coba adakan survey kecil kecilan: "Bisakah? dan mungkinkah kita membangun pernikahan yang together forever?"
Hmmm, jawaban atas pertanyaan tsb ternyata tergantung pada siapa yang menjawabnya. Jika pertanyaan tersebut ditanyakan pada pasangan muda yang masih kinyis kinyis, baru saja menikah, pasti jawabannya adalah BISA dan HARUS BISA. "Sebab aku tak dapat hidup tanpa dia," katanya. (ooo so cwiieet). Tetapi jika hal itu ditanyakan pada orang orang yang usia pernikahannya lebih dari 15 tahun banyak yang akan ragu menjawabnya. Rasa cinta yang dulu menggelora, kini datar biasa saja.
Kalau toh masih ada dan tersisa cinta erosnya sudah bergeser menjadi cinta philia, cinta sahabat. Saling menerima dan tidak bertengkar saja sudah cukup, tidak mau menuntut lebih lebih takut kecewa. "Kalau mau cinta cintaan, mending nonton drama Korea," katanya.
Mungkin benarlah apa yang dikatakan oleh Albert Einstein: "Pria menikahi wanita dengan harapan mereka tidak akan pernah berubah. Sementara Wanita menikahi pria dengan harapan mereka akan berubah. Dan selalu mereka berdua akhirnya kecewa." Yup, banyak kekecewaan dalam pernikahan.
Nah, mari kita renungkan ulang apa yang menjadi panggilan cinta (mula mula) kita dalam pernikahan. Dapatkah kita memiliki pernikahan yang seperti anggur Kana yang makin manis dan berkualitas justru dipertambahan usianya.
Mari kita baca Injil Yohanes 2:1-11, dan temukan 4 prinsip dasar pernikahan Kristiani:
Pertama, undang Tuhan Yesus masuk dalam dipernikahanmu. Temukan dan alami momentum Tuhan berkarya dalam hidup keluargamu. Ingat, pernikahan Kristen itu bersifat sakral; sekali untuk selama lamanya didalam ikatan kesatuan cinta yang dirahmati oleh Sang Sumber Cinta itu sendiri yakni TUHAN.
Karena itu kita harus pegang prinsip: "Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah (tangga), sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga." (Mazmur 127:1). Sebab di luar AKU, kamu tidak dapat berbuat apa apa (Yoh 15:5). Pegang erat prinsip ini..dan percakapan terus dalam interaksi dan relasi keluarga.
Kedua, saat masa masa kritis datang, saat hubungan datar saat air anggur manis mulai habis saat yang tinggal sisa adalah rasa hambar dan tawar, segeralah datang kepadaNYA dan mintalah pertolonganNYA agar pernikahanmu diselamatkan, api cintamu dikobarkan dan namaNYA dipermuliakan.
Sebagai ibu (atau saudara) jadilah pendoa syafaat yang memintakan tolong Tuhan jika melihat pernikahan anakmu (sanakmu) goyang, jangan malah ikut ikutan panik dan memperkeruh suasana dengan omelan dan keluhan. Ingat apa yang dilakukan oleh ibu Yesus? Ia segera datang pada Yesus untuk bersyafaat dan meminta pertolonganNya. Intinya keluarga tidak bisa dibangun oleh pasangan berdua saja harus ada orang orang yang ikut berdoa dan bersyafaat bagi mereka.
Ketiga, datanglah dan bawalah tempayan pembasuhan kaki. Artinya rendahkanlah dirimu dibawah tangan TUHAN yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. (1 Petrus 5:6-7). Minta dengan sungguh agar Tuhan berkenan mengubahkan relasi yang mulai hambar tawar menjadi bergairah membara seperti cinta mula mula bahkan lebih dari pada itu. Ya lebih dari pada itu.
Keempat, save the best for the last. Yup cinta itu naturnya seperti anggur tua (jika ia disimpan dalam tempat yang tepat).. makin hari makin nikmat dan berkualitas. Biarlah relasi cinta dalam keluarga (yang dibangun dan diwadahi secara tepat) makin bertambah usia, makin bertambah pula cinta dan kebaikan yang bisa diberikan (dan dirasakan) oleh pasangan dan keluarga.
Biarlah ada pengakuan dari orang orang yang melihat kehidupan keluargamu: "biasanya orang menikah itu hot dan mesra diawal..tetapi aku melihat dihidup pernikahanmu makin lama makin indah dan mesra..apa rahasianya?"
Yup, itulah prinsip pernikahan Kristiani; pernikahan yang dimulai dengan mengundang TUHAN dan diakhiri dengan pujian, kehormatan dan kemuliaan bagi nama TUHAN. Ayuuuk kita rayakan hidup pernikahan kita dengan cinta yang makin indah mempesona. Together forever.
Post a Comment for "Together Forever"