Mengenal Fungsi Rumah Bagi Hidup Kita
Mengenal 7 fungsi rumah bagi hidup kita ~ Landasan firman Tuhan untuk tema mengenal 7 fungsi rumah bagi hidup kita diambil dari kitab Mazmur 23. Dalam artikel terdahulu saya sudah menjelaskan fungsi rumah bagi kita bagian pertama. Hari ini saya ingin menyajikan fungsi rumah bagi kita bagian kedua.
Kedua, tempat beristirahat ternyaman.
Senyaman-nyamannya hotel berbintang, kita tetap akan pulang ke rumah kita sendiri. Mengapa? karena selain mahal harganya, di hotel kita hanyalah tamu dan bukan pemilik. Sementara di rumah sendiri, kita sebagai pemilik bebas melakukan apa saja, menata kebon, mengubah tata letak perabotan, memasang foto-foto keluarga dan lain-lain.
Jadi bagaimanapun juga rumah sendiri adalah tempat yang paling pas dan nyaman yang mencerminkan nilai dan indentitas kita. Apalagi jika didalam rumah tersebut ada persekutuan roh dan kasih mesra. Wow...ia menjadi tempat perteduhan jiwa yang membuat kita selalu ingin pulang jika sedang berpergian.
Daud menggambarkan rumah itu sebagai persekutuan dengan Tuhan yang ternyaman (Mazmur 84:10). Persekutuan dengan Tuhan itulah rumah yang paling nyaman bagi jiwa kita. Yup rumah yang seperti itulah rumah yang harus kita bangun.
Rumah yang mengikat memory dan emosi antar penghuninya. Rumah yang membuka tangga persekutuan yang intim dengan sang Bapa. Dan rumah yang bisa menggambarkan nilai, visi dan bahasa kita yang sesungguhnya. Pendek kata kamu adalah rumahmu.
Ayuuuk, jadikan rumah kita menjadi rumah pemulih, penyegar dan pelindung bagi jiwa kita dan anak-anak kita.
Undang TUHAN menjadi Gembala atas rumah dan rumah tangga kita, dan jadilah mitra bagi Sang Gembala Agung itu, untuk menggembalakan jiwa anak-anak kita, sehingga anak-anak kita akan berkata: "Sungguh!! rumahku adalah rumah yang ternyaman bagi jiwaku, di sanalah akan dibaringkan di rumput hijau, dibimbing ke air yang tenang, dituntun dijalan yang benar, aku tidak takut bahaya, disegarkannya jiwaku dan pialaku penuh melimpah. Kabajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku. Sebab aku tahu, rumahku telah menjadi rumah bagi TUHANku!"
Bersambun
Kedua, tempat beristirahat ternyaman.
Senyaman-nyamannya hotel berbintang, kita tetap akan pulang ke rumah kita sendiri. Mengapa? karena selain mahal harganya, di hotel kita hanyalah tamu dan bukan pemilik. Sementara di rumah sendiri, kita sebagai pemilik bebas melakukan apa saja, menata kebon, mengubah tata letak perabotan, memasang foto-foto keluarga dan lain-lain.
Jadi bagaimanapun juga rumah sendiri adalah tempat yang paling pas dan nyaman yang mencerminkan nilai dan indentitas kita. Apalagi jika didalam rumah tersebut ada persekutuan roh dan kasih mesra. Wow...ia menjadi tempat perteduhan jiwa yang membuat kita selalu ingin pulang jika sedang berpergian.
Daud menggambarkan rumah itu sebagai persekutuan dengan Tuhan yang ternyaman (Mazmur 84:10). Persekutuan dengan Tuhan itulah rumah yang paling nyaman bagi jiwa kita. Yup rumah yang seperti itulah rumah yang harus kita bangun.
Rumah yang mengikat memory dan emosi antar penghuninya. Rumah yang membuka tangga persekutuan yang intim dengan sang Bapa. Dan rumah yang bisa menggambarkan nilai, visi dan bahasa kita yang sesungguhnya. Pendek kata kamu adalah rumahmu.
Ayuuuk, jadikan rumah kita menjadi rumah pemulih, penyegar dan pelindung bagi jiwa kita dan anak-anak kita.
Undang TUHAN menjadi Gembala atas rumah dan rumah tangga kita, dan jadilah mitra bagi Sang Gembala Agung itu, untuk menggembalakan jiwa anak-anak kita, sehingga anak-anak kita akan berkata: "Sungguh!! rumahku adalah rumah yang ternyaman bagi jiwaku, di sanalah akan dibaringkan di rumput hijau, dibimbing ke air yang tenang, dituntun dijalan yang benar, aku tidak takut bahaya, disegarkannya jiwaku dan pialaku penuh melimpah. Kabajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku. Sebab aku tahu, rumahku telah menjadi rumah bagi TUHANku!"
Bersambun
Post a Comment for "Mengenal Fungsi Rumah Bagi Hidup Kita"