Translate

Hidup Yang Penuh Pengharapan

Hidup yang penuh pengharapan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema hidup yang penuh pengharapan diambil dari surat rasul Petrus, yaitu dalam 1 Petrus 1:3-9. Tujuan dari tema tentang hidup yang penuh pengharapan ialah supaya setiap anggota jemaat, setiap orang percaya/orang Kristen atau umat Allah mengerti dan memahami tentang arti hidup yang penuh pengharapan dalam iman kepada Kristus dan tetap memiliki pengharapan dalam situasi dan ujian yang tersulit sekalipun

Secara lengkap bagian firman Tuhan di atas, saya lampirkan di bawah ini. Silahkan para pembaca setia blog ini untuk membaca dan menyimaknya secara seksama.

1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. 
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. 
1:8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, 
1:9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. 


Hidup yang penuh dengan pengharapan merupakan suatu tema yang membawa alam pikiran kita kepada suatu fenomena khusus tentang arti sebuah iman. Firman Tuhan ini datang kepada jemaat yang ada pada saat itu, justru pada saat mereka kehilangan pengharapan. Dunia dengan kemegahannya tidak dapat membeli dan memiliki pengharapan yang pasti tetapi menjadi sukacita bagi seseorang yang percaya kepada Kristus karena ada pengharapan yang pasti ketika dia mendapat tempat dan waktu untuk bertemu Tuhan Yesus di sorga.

Dalam nats 1 Petrus 1:3-9 ini, Rasul Petrus memberikan suatu realita hidup dalam iman setiap pejuang iman agar tetap pada pengharapan yang semula. Pengharapan apa yang dimaksudkan? Petrus mengharapkan beberapa pengharapan:

Pertama, pengharapan tentang keselamatan (1 Petrus 1:5, 9). Tahapan keselamatan yang terdiri dari keselamatan awal dan keselamatan akhir, yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir (ay. 5), “karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu” (ay.9).

Kedua, pengharapan tentang warisan (ay. 4) yang tidak binasa, tidak cemar dan tidak layu. “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat

dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” (Roma 8:18). “Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli- ahli waris, oleh Allah” (Galatia 4:7). Pengharapan ini adalah janji karena kita adalah keturunan Abraham, Ishak dan Yakub yang berhak menjadi ahli waris bagi yang mengasihi Dia.

Ketiga, pengharapan tentang kemuliaan (ay. 7). “Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya” (1 Petrus 1:6-7).

Post a Comment for "Hidup Yang Penuh Pengharapan"