Berbagi Kasih Dalam Tuhan
Berbagi kasih dalam Tuhan ~ “Dan akhirnya, hendaklah kamu
semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah
hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan
caci maki, tetapi sebaliknya hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah
kamu dipanggil untuk menjadi berkat,……” (1 Petrus 3:8-12)
Pada
bagian ini rasul Petrus memulai
dengan frasa “akhirnya” yang menunjuk
kepada sebuah akhir, yunani ’telos’; an end, purpose; sebuah akhir, tujuan yaitu sebuah kesimpulan akhir. Kesimpulan dari apa ? Kesimpulan dari seluruh
nasehat dari pasal 2 sebagai konteks
dekat, dan pada konteks ini menekankan tentang kehidupan orang percaya
sebagai warga Kerajaan Allah untuk membagi kasih dan damai bagi sesama orang
beriman termasuk mereka yang menganiaya
umat Tuhan, sebagaimana surat 1 Petrus dialamatkan kepada umat Tuhan yang kala itu mengalami penderitaan dan
penganiayaan karena iman mereka kepada Kristus.
Pertanyaannya
adalah Mengapa orang percaya harus berbagi
kasih dalam Tuhan? karena berbagi kasih
adalah perintah Tuhan bagi orang percaya, pada sisi lain, berbagi kasih dalam
Tuhan merupakan ciri atau tanda orang yang telah memiliki Kristus. Sebagai
orang percaya yang telah menerima kasih Allah, sesungguhnya kita membagikan
kasih Allah itu kepada semua orang. Dalam konteks ini kita dapat menemukan ciri atau tanda orang
percaya yang hidup berbagi kasih dalam
Tuhan yaitu
Satu, milikilah pikiran dan
perasaan dalam Kristus (ayat 8a).
Sebagai
warga kerajaan Allah, kita dituntut untuk
memiliki pikiran dan perasaan dalam Kristus, hal ini akan membentuk pribadi
kita sebagai umat Tuhan untuk memiliki
hidup yang berkualitas dan berdampak bagi
pikiran, perasaan dan tindakan orang percaya untuk terus berbagi kasih
dan damai bagi dunia ini.
Adapun
kualitas-kualitas hidup yaitu seia sekata (satu
pikiran), seperasaan (simpati),
mengasihi saudara-saudara (saudara
seiman), penyayang (memiliki perasaan
baik terhadap orang lain) dan rendah hati (tidak sombong dan tidak egois).
Dua, membalas
kejahatan dengan berkat ( ayat 8b).
Sebagai
warga kerajaan Allah, kita meneladani Sang Guru Agung kita yaitu Tuhan Yesus
Kristus yang telah memanggil orang percaya keluar dari kegelapan kepada terang
yang ajaib (1 Petrus 2:9b), dan mengajarkan orang percaya untuk tidak membalas
kejahatan dengan kejahatan atau membalas caci maki dengan caci maki (lihat Matius
5:38-48) melainkan membalas kejahatan dengan berkat.
Kata
‘berkat’ yunani; eulogountes- eulogeo ; verb. Pres.partip; (to
speak well of) to bless artinya untuk berbicara baik/ berkata-kata dengan
baik secara terus-menerus untuk memberkati mereka yang tidak layak diberkati,
mengasihi mereka yang tidak layak dikasihi, hal ini menunjukkan bahwa orang percaya sedang
berbagi kasih dalam Tuhan.
Tiga, mencintai
hidup
yang Tuhan anugerahkan (ayat 10).
Kata
‘mencintai’, yunani; ‘agapao’.(verb, pres.),
to love; mengasihi, mencintai. Kata ‘hidup’ yunani ‘ zoe’, life; kehidupan spiritual dan bukan kehidupan ‘bios’, olehnya dapat kita memahami bahwa ayat ini menekankan tentang mencintai atau mengasihi kehidupan
secara spiritual atau rohani, dengan cara berbagi kasih dalam Tuhan kepada semua
orang. Hal
ini sebagai tanda atau ciri kita mengasihi kehidupan rohani yang Tuhan anugerahkan
bagi kita sebagai orang percaya.
Empat,
bergairah dalam melakukan yang baik ( ayat 11).
Ciri
atau tanda orang percaya yang telah dibenarkan oleh Kristus harus memiliki
gairah atau.hasrat untuk melakukan hal yang baik.
Hal ini dapat diwujudkan
melalui tindakan nyata yaitu berbagi kasih dalam Tuhan. Pada sisi lain, salah satu
cara mengupayakan perdamaian yaitu bergairah untuk melakukan yang baik, maka
perdamaian akan mengejar kita.
Dengan
uraian singkat ini, menolong umat Tuhan
memahami tentang ciri atau tanda orang benar berbagi kasih dalam Tuhan. Hal-hal di atas ini senantiasa mewarnai
hidup orang percaya, agar kita terus
berbagi kasih kepada saudara seiman dan orang lain. Pada sisi lain, kita diajarkan untuk membangun budaya
kerajaan Allah yaitu berbagi kasih
dalam keluarga, pelayanan dan lingkungan. Percayalah Tuhan memperhatikan orang-orang benar yang hidup berbagi kasih, seperti Firman
Tuhan dalam 1 Petrus 3:12a, “Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar
dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong”. Amin.
Sumber: Pdt.
Gustaf Kasse, M.Th
Post a Comment for "Berbagi Kasih Dalam Tuhan"