Kemerdekaan Dalam Kristus
Kemerdekaan dalam Kristus ~
Landasan firman Tuhan untuk tema kemerdekaan dalam Kristus diambil dari surat
rasul Paulus kepada jemaat di kota Galatia, yaitu Galatia 5:1. Rasul Paulus
menulis dalam pimpinan, tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus,
menulis: “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita.
Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan”.
Indonesia berada dibawah
penjajahan bangsa belanda selama 350 tahun. Barulah pada tanggal 17 Agustus
1945 Indonesia melalui Soekarno dan Hatta menyatakan diri sebagai bangsa yang
berdaulat, bangsa yang merdeka dari penjajahan bangsa Belanda. Seluruh dunia
mengakui kemerdekaan Indonesia dan sekaligus mengakui kedaulatan Indonesia
sebagai bangsa yang merdeka.
Kemerdekaan adalah saat di
mana sebuah Negara meraih hak kendali penuh atas seluruh wilayah bagian
negaranya. Dan saat di mana seseorang mendapatkan hak untuk mengendalikan
dirinya sendiri tanpa campur tangan orang lain dan atau tidak bergantung pada
orang lain (kebebasan). Dan sekarang kita akan memperingati HUT kemerdekaan RI
yang ke-74.
Itulah gambaran kehidupan
orang percaya, pada waktu kita percaya kepada nama Tuhan Yesus, masih terlalu
banyak pola kehidupan kita terus terjajah. Sehingga firman Tuhan membuka jalan
supaya kita sungguh-sungguh mengalami kemerdekaan. Jika masih ada yang belum
sungguh-sungguh, Tuhan mau kita semua mengalami kemerdekaan itu.
Bukan lagi dijajah oleh
kuasa iblis, dijajah oleh karakter-karakter yang jelek, dan nafsu-nafsu jahat.
Dan Tuhan mau kita mengalami kemerdekaan sejati, karena Dia segera datang untuk
menjemput kita.
Pertanyaan penting yang harus
diajukan ialah: “Apa yang harus kita lakukan? Berdasarkan firman Tuhan dalam
Galatia 5:1, maka ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, yaitu:
Satu,
kita harus berdiri dalam iman yang teguh – Galatia 5:1a.
Rasul Paulus menulis: “Supaya
kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu
berdirilah teguh…”. Waktu saya baca dan dengar ayat ini, saya ingat ada ayat di
mana ini merupakan gambaran dua macam orang Kristen yang terdapat di dalam
Matius 7:24-27.
Penulis Injil Matius
menulis: “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia
sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu,
tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang
yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang
yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan
datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan
hebatlah kerusakannya”.
Di dalam Yakobus 1:25,
mengatakan: “Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang
memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar
untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia
oleh perbuatannya”.
Dua, kita harus menolak
untuk mau dijajah kembali – Galatia 5:1b
Rasul Paulus menulis: “...dan
jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan”. Saya mengutip dari ayat ini “jangan
mau lagi dikenakan kuk perhambaan” menjadi “jangan mau dijajah lagi” supaya
jangan mau lagi diperhambakan oleh dunia.
Iblis punya target utama dan
tujuan utama untuk kita yaitu supaya kita jatuh ke dalam dosa. Sehingga firman
Tuhan katakan iblis seperti singa yang mengaum-ngaum. Ia berkeliling sepanjang
hari (24 Jam) untuk mencari celah/lengah, bila ada celah segera masuk membuat
porak-poranda. Saya ingatkan supaya hari-hari ini lebih waspada, jangan beri sedikit
pun peluang. Sebab segala macam cara/pola ada hipnoterapi, hipno marketing
dll. Orang percaya hidup bukan kuat gagah kita, tetapi karena Roh Kudus yang
memampukan di dalam menghadapi segala masalah.
Post a Comment for "Kemerdekaan Dalam Kristus"