Translate

5 Cara Salah Memandang Masalah Hidup Manusia

5 cara salah memandang masalah hidup manusia ~ Masalah hidup manusia itu kompleks dan beragam. Pemicunya juga bervariasi. Ada yang siap menghadapi masalah hidup manusia, ada juga yang tidak siap dengan masalah hidup manusia. Reaksi terhadap masalah hidup manusia juga bermacam-macam.

Perkara baik atau buruk itu tergantung dari cara kita memandang. Masalah hidup manusia bisa menjadi buruk tapi bisa juga menjadi baik, itu juga tergantung dari cara kita memandang. Lihatlah hal yang baik dengan cara pandang yang buruk, maka hal itu akan terlihat sedemikian negative. Sebaliknya, lihatlah hal yang buruk dengan cara pandang yang baik, maka secara mengejutkan kita akan melihat hal-hal yang positif. Nah, bagaimana Anda memandang masalah? Jangan-jangan selama ini Anda memandangnya dengan cara yang salah seperti berikut.

Satu, memandang masalah hidup manusia lebih besar dari Tuhan.
Tantangan terbesar dalam hidup seseorang adalah pada saat menghadapi masalah dalam hidupnya. Pada saat seperti ini, banyak orang yang terfokus pada seberapa besar masalahnya, sehingga gagal melihat kuasa Tuhan yang sebenarnya lebih besar dari masalah itu. Maka dari itu, harus ada cara pandang yang baru supaya kita dapat melewati masalah yang kita hadapi dengan baik. Alih-alih terfokus pada besarnya masalah, berfokuslah kepada besarnya kuasa Tuhan yang akan menyelesaikan setiap masalah dalam hidup kita.


Dua, memandang masalah hidup manusia sebagai sesuatu yang selalu negative.
Ini seperti orang yang memakai kacamata. Seseorang yang memakai kacamata hitam akan membuat obyek yang paling terang pun menjadi terlihat gelap. Sama halnya, jika Anda selalu saja memandang masalah sebagai sesuatu yang negative dan tidak pernah berusaha mempelajari makna yang mungkin dibawanya, bisa jadi yang salah adalah kacamata yang Anda pakai. Masalah tidak selalu adalah masalah, dalam kasus tertentu, masalah justru bisa jadi sebuah berkah.

Tiga, masalah hidup manusia adalah hasil pekerjaan Iblis.
Kita sering melihat masalah sebagai sesuatu yang jahat; sesuatu yang merupakan bagian dari pekerjaan Iblis dalam hidup kita. Padahal, tidak selamanya seperti itu. Sering kali, justru Tuhan yang mengizinkan masalah itu terjadi dalam hidup kita untuk tujuan tertentu. Masih ingat kisah Ayub? Memang segala kesusahannya adalah hasil pekerjaan Iblis, namun Ayub tidak akan mengalami segala kesusahan itu jika Allah sendiri tidak mengizinkannya – Ayub 1:12. Sedang berada di tengah himpitan masalah, coba datang pada Tuhan dan mencari tahu apa maksud-Nya?

Empat, masalah hidup manusia adalah akhir.
Banyak dari kita juga memandang masalah sebagai akhir dari sesuatu, bahkan akhir dari hidup. Padahal sebenarnya sering tidak demikian. Masalah sebenarnya hanyalah proses yang tidak jarang Tuhan pakai untuk mengasah karakter kita, sehingga kita siap masuk dalam rencana besar-Nya yang baik dalam hidup kita. Ketika muda, Yusuf mengalami banyak masalah, tapi pada akhirnya ia sadar bahwa semua itu memang Tuhan pakai bagi kebaikannya: “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” – Kejadian 50:20.

Lima, memandang masalah hidup manusia dengan sudut pandang kita sendiri.
Jika Anda masih terjebak memandang masalah dengan sudut pandang kita sendiri, maka tidak heran jika pada kenyataannya Anda sering kali merasa ciut hati ketika masalah hidup menghampiri Anda. Pandanglah masalah dengan sudut pandang yang benar, yakni dari sudut pandang Allah. Masih ingat dengan Yosua dan Kaleb? Mereka memandang masalah yang ada di hadapannya dengan sudut pandang Allah, sehingga kemenanganlah yang pada akhirnya mereka raih – Bilangan 14:6-9. Orang yang memandang masalah dengan sudut pandang Allah adalah ia yang memusatkan perhatiannya kepada Allah, bukan manusia; mempercayai janji Allah; dan bertindak dengan iman – Ibrani 11:30.                    

Post a Comment for "5 Cara Salah Memandang Masalah Hidup Manusia"