Makna Berdoa Kepada Bapa Yang Tersembunyi
Makna berdoa kepada Bapa yang tersembunyi ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari
Injil Matius 6:6-7. Penulis Injil Matius, dalam pimpinan, tuntunan, arahan,
bimbingan dan ilham Roh Kudus, menulis: “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke
dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat
tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya
kepadamu” – Matius 6:6.
Tujuan
dari tema atau judul tulisan ini adalah: Satu, supaya setiap orang percaya
menjadikan doa sebagai cara hidupnya. Dua, supaya setiap orang percaya
mempraktekkan doa dengan benar dalam hidupnya. Tiga, supaya setiap orang
percaya mengerti bahwa Allah mendengar doa-doanya. Empat, supaya setiap
orang percaya mengetahui bahwa berdoa kepada Allah itu tidak akan pernah
sia-sia. Lima, supaya setiap orang percaya mengetahui bahwa melalui doa,
Allah menjawab setiap kebutuhan dalam hidupnya. Enam, supaya setiap orang
percaya ketika berdoa harus fokus kepada Allah.
Doa memang
telah menjadi sarana rohani yang disediakan oleh Allah Tritunggal bagi umat-Nya
untuk berkomunikasi di alam roh dengan Allah Tritunggal. Doa menjadi sarana
untuk setiap orang percaya berbicara atau berkomunikasi dengan Allah
Tritunggal. Di dalam doalah setiap orang percaya diberi akses oleh Allah
Tritunggal untuk menyampaikan atau membicarakan banyak hal kepada Allah
Tritunggal.
Berdasarkan
hal itulah, maka Tuhan Yesus dalam sesi khotbahNya di bukit diajarkan tentang
bagaimana seharusnya setiap orang percaya mendekati Allah dalam hidupnya. Menurut
Tuhan Yesus, setiap orang percaya bisa menemui Allah kapan saja, dimana saja
dalam keadaan apa saja.
Salah satu
petunjuk doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus adalah “...masuklah ke dalam
kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat
tersembunyi...”. Allah itu Roh sehingga tidak bisa dilihat dengan mata jasmani.
Allah itu kudus, yang transenden (jauh dari jangkauan manusia), sehingga secara
fisik tidak nampak oleh mata jasmani.
Itulah sebabnya
kita harus memiliki keinginan yang kuat untuk berdoa. Karena kita tidak bisa
berdoa berdasarkan caranya kita. Doa adalah usaha dari kemauan. Setelah kita
memasuki tempat kita yang tersembunyi dan menutup pintu, hal yang tersulit
untuk dilakukan adalah berdoa.
Kita
agaknya tidak dapat mengendalikan pikiran kita untuk berfungsi secara teratur,
dan hal pertama yang harus kita perangi
ialah pikiran yang melantur. Pertempuran besar dalam doa pribadi adalah:
Satu, mengatasi masalah pemikiran yang sia-sia dan melantur
ini. Kita harus belajar mendisiplin pikiran kita dan memusatkannya dalam doa
yang tenang dan tegas. Oleh karena itu, setiap orang yang mau berdoa
mempersiapkan hatinya dan memprioritaskan waktu untuk berdoa kepada Allah.[1]
Dua, untuk itu carilah ruangan pribadi (masuklah kedalam
kamarmu-tempat pribadi) untuk berdoa yang tidak seorang pun dapat mengganggu
anda berdoa, tutuplah pintunya dan berbicaralah kepada Bapa secara tersembunyi.
Jangan mempunyai motivasi lain, selain hasrat untuk mengenal Bapa surgawi anda.
Yesus
berkata “tutuplah pintu” anda. Mempunyai ketenangan yang tersembunyi di hadapan
Allah berarti dengan sengaja menutup pintu emosi kita dan mengingat Dia. Allah
berada dalam “tempat tersembunyi” dan Dia melihat kita dari “tempat
tersembunyi”. Yesus berkata: “Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu
bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka
bahwa karena banyaknya
kata-kata doanya akan dikabulkan” (Matius 6:7).
Dan Allah mendengar doa kita bukan karena kita berdoa yang luar biasa. Dia
mendengar kita semata-mata atas dasar penebusan. Allah tidak pernah terkesan
oleh kesungguhan kita.
Tiga, Yesus mengajarkan bahwa doa adalah memasuki persekutuan dan kesatuan yang sempurna
dengan Allah. Segala
sesuatu yang kita doakan kepada
Bapa, kita percaya Bapa akan
membalasnya (Matius 6:6b). Yesus berkata: “Karena itu Aku berkata kepadamu: apa
saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka
hal itu akan diberikan kepadamu” (Markus 11:24).
Post a Comment for "Makna Berdoa Kepada Bapa Yang Tersembunyi"