Ini Nasib Manusia Setelah Kematian
Ini
nasib manusia setelah kematian ~ Kematian bukanlah
rancangan Allah bagi manusia. Kendati demikian, kata kematian atau mati keluar
dari mulut Allah. Pernyataan tersebut bisa ditemukan di dalam kitab Kejadian
2:16-17: “Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon
dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada
hari engkau memakannya, pastilah engkau mati”.
Pernyataan Allah berkaitan
dengan kematian berkorelasi dengan perintah-Nya keypad Adam sehubungan dengan
buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat. Sepanjang Adam taat keypad perintah
tersebut, maka Adam tetap hidup dan berkomunikasi dengan baik dengan Allah.
Setelah Adam dan Hawa gagal
untuk taat keypad perintah Allah, barulah benar-benar mereka mengalami yang
namanya kematian. Dari sini kita memahami bahwa semua manusia pasti mengalami
kematian.
Terkait dengan nasib manusia
setelah kematian, maka hal pertama dan yang utama harus kita ketahui dengan
jelas adalah bahwa bagian dari manusia yang akan dibangkitkan setelah kematian
adalah tubuhnya, bukan roh atau pun
jiwanya.
Secara yang lebih tepat
lagi, kebangkitan yang diajarkan oleh Alkitab adalah kebangkitan dari tubuh
jasmani.
Untuk memahami dan mengerti
apa yang tercakup dalam hal ini, penting untuk terlebih dahulu mengerti
mengenai keberadaan manusia yang
seutuhnya, sebagaimana yang diungkapkan, dijelaskan dalam Alkitab.
Manusia
terdiri dari tiga unsur:
1 Tes. 5:23: “Semoga Allah
damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu
terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan
kita”.
Ibrani 4: 12: “Sebab firman
Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia
menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia
sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”.
Kejadian 2:7: “Ketika itulah
TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup
ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.”
Pada saat kematian, pada
waktu dilakukan pemakaman, bagian manusia yang bersifat materi (tubuh)
dikembalikan kepada bumi dari mana ia diambil pada mulanya, dan melalui proses
pembusukan akan kembali kepada unsur-unsur tanah yang semula, Roh dan jiwa
kembali kepada Sang Pencipta. Oleh karena itu, sangat penting diperhatikan:
Sekalipun tidak dilakukan
pemakaman seperti yang biasa kita lihat, sesudah tubuh matinya seseorang,
tubuhnya selalu mengalami proses kehancuran, sehingga pada akhirnya kembali
kepada unsur-unsur tanah yang semula.
Orang-orang yang percaya
yang benar di dalam Tuhan dipisahkan dari orang yang tidak percaya yang hidup
di dalam dosa. Wahyu 14:13: “Dan aku mendengar suara dari sorga berkata:
Tuliskan: “Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang
ini”. “Sungguh”, kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah
mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka”.
2 Korintus 5:21, Rasul
Paulus menulis: “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa
karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah”. Lukas 16:19-31,
dokter Lukas dalam pimpinan, tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus,
menulis: “Orang kaya dan Lazarus yang miskin”. Lalu rasul Paulus dalam pimpinan,
tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus dalam suratnya kepada jemaat di
Filipi, menulis: “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”
– Filipi 1:21..
Post a Comment for "Ini Nasib Manusia Setelah Kematian"