Kasih Motor Penggerak Penginjilan
Kasih
motor penggerak penginjilan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema
tersebut diambil dari Injil Matius 28:1-20. Dalam Matius 28:19-20, penulis
Injil Matius dalam pimpinan Roh Kudus menulis: “Karena itu pergilah, jadikanlah
semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman”.
Kasih menjadi ciri dan inti dari kekristenan. Dikatakan demikian, karena Allah orang Kristen adalah Allah yang menjadi sumber kasih. Itu sebabnya dalam totalitas kehidupan kita sebagai pengikut Kristus, kita diperintahkan untuk saling mengasihi sebab Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita.
Kasih menjadi ciri dan inti dari kekristenan. Dikatakan demikian, karena Allah orang Kristen adalah Allah yang menjadi sumber kasih. Itu sebabnya dalam totalitas kehidupan kita sebagai pengikut Kristus, kita diperintahkan untuk saling mengasihi sebab Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita.
Pada sisi yang lain,
penginjilan adalah perintah utama Tuhan Yesus kepada kita. Mengapa? Karena tanpa
Injil dunia pasti binasa. Manusia diseantero dunia ini bisa dipastikan tidak akan
masuk ke dalam kerajaan sorga karena mereka tidak mendengar akan Injil.
Injil adalah berita sukacita
dan kabar baik bagi semua orang. Tugas orang Kristen ialah memberitakan berita
sukacita dan kabar baik itu kepada mereka yang masih berada di dalam kegelapan.
Bagaimana supaya kita bisa
memberitakan Injil kepada orang lain? Kasihlah yang menjadi motivasi utama
kita. Jika kita mengasihi jiwa-jiwa, maka kasihlah yang menggerakan kita untuk
pergi memberitakan Injil.
Mengapa harus kasih? Karena kasihlah
yang menjadi fondasi dan penggerak utama Yesus datang ke dalam dunia untuk
melayani, mati dan bangkit bagi kita. “Karena begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Dia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya barangsiapa
yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal” –
Yohanes 3:16.
Ketika kita mengasihi
seseorang, kita pasti menginginkan yang terbaik dan bahkan rela berkorban
untuknya. Sama seperti Bapa kita di sorga. Dia sangat amat cinta pada kita,
sehingga Dia memberikan nyawa-Nya bagi kita. Tindakan-Nya ini adalah
pengorbanan terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah.
Akan tetapi, pekerjaan
kasih-Nya tidak berhenti pada pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Benar bahwa
Dia telah mengorbankan diri-Nya untuk keselamatan kita, anak-anak-Nya. Namun
bagaimana dengan orang lain yang belum mengenal-Nya? Dia pun rindu agar
kematian-Nya tidak hanya untuk menyelamatkan kita saja, umat pilihan-Nya,
tetapi juga jiwa-jiwa lain yang masih terhilang.
Apabila kita mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh, kita pasti rindu untuk membalas cinta-Nya. Salah satu caranya adalah dengan menjalankan amanat-Nya. Namun sebelumnya, kita harus mempunyai hati yang penuh kasih, sama seperti Bapa. Tanpa kasih, kita tidak akan merasa iba ketika melihat jiwa yang terhilang. Tanpa kasih, kita tidak akan mau berkorban dan bersusah-payah untuk menyelamatkan jiwa-jiwa tersebut.
Sebaliknya, ketika kasih Allah ada dalam hati kita, maka visi-Nya akan menjadi visi kita. Kerinduan-Nya juga akan menjadi kerinduan kita. Kita akan lebih berkomitmen lagi melaksanakan kehendak-Nya, yaitu menjangkau jiwa-jiwa bagi Tuhan. Semata-mata karena kita ingin membahagiakan-Nya. Karena kita tahu bahwa satu jiwa saja sangat berharga di mata-Nya, dan ketika satu jiwa diselamatkan, maka seisi sorga akan bersorak-sorai.
Apabila kita mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh, kita pasti rindu untuk membalas cinta-Nya. Salah satu caranya adalah dengan menjalankan amanat-Nya. Namun sebelumnya, kita harus mempunyai hati yang penuh kasih, sama seperti Bapa. Tanpa kasih, kita tidak akan merasa iba ketika melihat jiwa yang terhilang. Tanpa kasih, kita tidak akan mau berkorban dan bersusah-payah untuk menyelamatkan jiwa-jiwa tersebut.
Sebaliknya, ketika kasih Allah ada dalam hati kita, maka visi-Nya akan menjadi visi kita. Kerinduan-Nya juga akan menjadi kerinduan kita. Kita akan lebih berkomitmen lagi melaksanakan kehendak-Nya, yaitu menjangkau jiwa-jiwa bagi Tuhan. Semata-mata karena kita ingin membahagiakan-Nya. Karena kita tahu bahwa satu jiwa saja sangat berharga di mata-Nya, dan ketika satu jiwa diselamatkan, maka seisi sorga akan bersorak-sorai.
RENUNGAN
Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Kalau kita MENGASIHI TUHAN DAN SESAMA, kita pasti KOMIT melaksanakan
AMANAT AGUNG."
APLIKASI
Sudahkah Anda memiliki kasih
terhadap sesama yang terhilang?
Mengapa Anda perlu mengasihi
Allah dan sesama untuk melakukan Amanat Agung?
Apa saja yang dapat Anda
lakukan untuk menjalankan amanat-Nya? Tuliskanlah!
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, tolong jamah hati kami
dan berikan kami kasih seperti kasih-Mu, ya, Tuhan. Agar kami beroleh hati yang
lembut, yang rindu membalas cinta-Mu dengan menyelamatkan jiwa-jiwa yang
terhilang. Biarlah nama-Mu yang dipermuliakan di muka bumi ini. Di dalam nama
Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
Post a Comment for "Kasih Motor Penggerak Penginjilan"