Peranan Anak Dalam Keluarga Kristen
Peranan
anak dalam keluarga Kristen ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut
diambil dari surat yang ditulis oleh rasul Paulus kepada orang Kristen di kota Efesus,
yaitu dalam Efesus 6:1-3. Apa yang ditulis oleh rasul Paulus juga parallel dengan
apa yang ditulis oleh Musa dalam Keluaran 20:12: “Hormatilah ayahmu dan ibumu,
supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu”.
Kehadiran seorang anak dalam
sebuah keluarga merupakan hal yang sangat diharapkan dan dinantikan oleh setiap
pasangan suami-istri. Penantian dan harapan tersebut sangat besar karena memang
suasana rumah tangga akan sangat berbeda saat seorang anak lahir dalam sebuah
rumah tangga.
Dikatakan sangat besar
harapan karena memang anak menjadi pembawa berkat bagi keluarga. Di sisi lain,
kehadiran anak menambah semarak hidup berumah tangga. Lebih dari itu, anak
menjadi generasi penerus bagi keluarga yang bersangkutan.
Suasana rumah selalu membuat
Regi gerah. Kapan pun ia bertemu muka dengan ayahnya, kata-kata bernada tajam
keluar dari mulut mereka. Tudingan, cercaan dan keluhan. Hanya itulah bentuk
komunikasi mereka selama bertahun-tahun. Kemudian, Regi mulai mengenal Tuhan
secara pribadi.
Ia mengalami lawatan Tuhan
yang luar biasa. Hidupnya mulai berubah. Hanya saja, pertengkaran dengan
ayahnya seakan tak dapat dihindari. Sampai suatu hari, ketika ia sedang berdoa,
tiba-tiba Roh Kudus berbicara dalam hatinya. Memberitahunya untuk membasuh kaki
ayahnya.
Ia berusaha mengabaikannya,
tetapi suara itu berbicara semakin kencang. Akhirnya ia mengambil baskom serta
handuk kecil. Lalu ia mencari ayahnya dan mulai mencuci kakinya. Saat itu, sang
ayah hanya terdiam. Baru keesokan harinya ia memanggil Regi. Untuk pertama
kalinya, mereka duduk dan berbicara dari hati ke hati. Sejak saat itu, tegangan
di antara mereka lenyap. Ayah Regi pun menerima Yesus. Bahkan, satu per satu
anggota keluarga mereka bertobat.
Perintah Tuhan yang
tertutama kepada kita, sebagai anak, adalah menghormati ayah dan ibu kita.
Namun, ada kalanya orangtua kita sendiri yang membuat kita sulit mentaati
ketetapan tersebut, bukan? Rasanya, lebih mudah untuk melawan mereka dan
membela diri kita. Akan tetapi, suka tidak suka, itulah yang Tuhan inginkan.
Jika sukar untuk menghormati orangtua kita, lakukanlah itu demi Tuhan.
Ketika kita mau melakukan
apa yang menjadi bagian kita, maka sesungguhnya kita sedang membuka jalan bagi
Tuhan untuk mentransformasikan keluarga kita. Biarkan melalui ketaatan kita,
Tuhan bekerja menjamah hati dan mengubahkan orangtua kita. Maka, pemulihan demi
pemulihan akan terjadi, dan kasih Tuhan semakin melimpah dalam keluarga kita.
Keluarga kita akan menjadi semakin harmonis dan bersatu hati dalam indahnya
hadirat Tuhan. Ya, kita harus mengerti, setiap kali Tuhan memberikan perintah,
semua itu pada akhirnya adalah untuk kebaikan kita sendiri.
RENUNGAN
Pembaca yang dikasihi oleh
Tuhan Yesus Kristus, HORMATILAH ORANGTUA kita; maka selain MEMBERKATI kita,
Tuhan juga MEMBUKAKAN JALAN untuk TRANSFORMASI KELUARGA
APLIKASI
1. Sudahkah Anda menghormati
orangtua dalam keseharian Anda?
2. Mengapa kita perlu
menghormati orangtua kita?
3. Bagaimana Anda dapat
menunjukkan penghormataan Anda kepada ayah dan ibu Anda?
DOA
UNTUK HARI INI
“Tuhan, sekarang kami
memahami mengapa Engkau menginginkan kami menghormati orangtua kami. Penuhilah
hati kami dengan kasih-Mu, agar kami dapat menghormati mereka sebagaimana yang
Engkau inginkan. Biarlah melalui ketaatan kami, keluarga kami pun boleh
mengalami kasih-Mu yang mengubahkan. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa.
Amin.”
Post a Comment for "Peranan Anak Dalam Keluarga Kristen"