Translate

Mari Mengenal Raja Daud Lebih Dekat 5

Mari mengenal raja Daud lebih dekat ~ Tahap-tahap berikutnya dalam kehidupan Daud ialah, dia harus terus-menerus lari dari pemburuan Saul, yg timbul dari kedengkian hati yg tidak mengenal belas kasihan. Tidak ada tempat persembunyian bagi Daud yg dapat dipakai untuk waktu yg lama. Nabi, imam bahkan musuh nasional sekalipun tak dapat memberikan perlindungan, dan orang-orang yg membantu dia dihukum secara kejam oleh raja yg sudah menjadi gila itu (1 Sam 22:6-19).

Sesudah luput dari pemusnahan oleh perwira-perwira perang Filistin, Daud membentuk kelompok Adulam, mula-mula sebagai kumpulan para pelarian dari berbagai bangsa, tapi kemudian menjadi kekuatan perang yg menghantam penyerang-penyerang asing, melindungi hasil tanaman dan kambing domba dari kelompok-kelompok Israel yg jauh dan hidup dari kemurahan hati mereka.

Salah seorang peternak domba yg kaya bernama Nabal, menolak secara kasar bahwa dia berhutang budi kepada Daud Dengan menarik 1 Sam 25 menceritakan peristiwa ini dan memperkenalkan Abigail, yg di kemudian hari menjadi salah seorang istri Daud.

Ps 24 dan 26 dari 1 Sam mencatat dua peristiwa, tatkala Daud meluputkan Saul dari kematian, kebajikan yg timbul dari perpaduan antara kesalehan dan kemurahan hati. Akhirnya, Daud yg tak mampu mematahkan rasa permusuhan raja Saul, berbaik dengan raja Akhis, orang Gat, raja Filistin.


Daud beroleh kota perbatasan Ziklag sebagai imbalan karena raja Akhis sewaktu-waktu mempergunakan kelompok perang Daud. Tapi tatkala orang Filistin keluar untuk berperang melawan Saul, perwira-perwira Filistin keberatan Daud ikut karena mereka takut kalau-kalau ia berubah setia.

Dengan demikian, Daud tidak mengalami peristiwa menyedihkan yg terjadi di Gilboa, yg di kemudian hari diratapinya dalam salah satu nyanyian ratapannya yg paling indah dan yg ada (2 Sam 1:19-27).

Menjadi raja di Hebron
Sesudah raja Saul meninggal, Daud menanyakan kehendak Allah dan ia dibimbing kembali ke tanah Yehuda, ke daerah sukunya sendiri. Di sinilah dia diurapi menjadi raja oleh teman-teman sesukunya, dan menjadikan Hebron kota kedudukan raja. Pada saat itu umurnya 30 thn dan memerintah di Hebron 7 1/2 thn. Selama 2 thn pertama pemerintahannya, terjadi perang saudara antara pendukung Daud dan penghuni-penghuni istana Saul, yg menobatkan Esybaal (Isyboset), anak Saul, menjadi raja di Mahanaim.

Bisa saja dianggap bahwa Esybaal tidak lebih dari boneka yg dikendalikan oleh Abner, panglima Saul yg setia. Dengan matinya kedua orang ini karena terbunuh, maka berakhirlah perlawanan yg terorganisir terhadap Daud. Ia diurapi menjadi raja atas ke-12 suku Israel di Hebron, dan dari sana segera ibukotanya dipindahkan ke Yerusalem (2 Sam 3-5).

Menjadi raja di Yerusalem
Sekarang mulailah masa paling gemilang dalam pemerintahan raja Daud yg berusia lama itu, yg masih akan berjalan selama 33 thn lagi. Dalam diri Daud terpadu dengan baik sekali keberanian pribadi dengan keterampilan sebagai panglima, dan dengan bakat ini ia memimpin bangsa Israel menundukkan musuh-musuhnya secara teratur -- yaitu orang Filistin, Kanaan, Moab, Amon, Aram, Edom dan Amalek -- sehingga namanya tertulis dalam sejarah, sama sekali lepas dari arti pribadinya dalam rencana pelepasan Allah.

Kelemahan yg pada saat itu timbul serentak menimpa kekuatan-kekuatan yg ada di daerah Nil dan Efrat memberikan kemungkinan baginya, dengan jalan menaklukkan dan dengan jalan persekutuan, untuk memperluas daerah pengaruhnya dari perbatasan Mesir dan Teluk Akaba ke daerah Efrat hulu.

Sesudah menaklukkan benteng orang Yebusi, bernama Yerusalem, yg dianggap orang pada waktu itu tak tertaklukkan, ia menjadikan kota itu ibukota kerajaannya Dari situlah ia mengendalikan kedua bagian utama kerajaannya, yg di kemudian hari terbagi dua menjadi kerajaan Yehuda dan Israel. Dibangunnya sebuah istana, dibukanya jalan-jalan raya, dipulihkannya jalan-jalan perdagangan sehingga kemakmuran kerajaan itu terjamin.

Tapi tak mungkin melulu hal itu yg utama, yg menjadi cita-cita dari 'seorang yg berkenan di hati TUHAN' (1 Sam 13:14). Maka segera kelihatan bukti dari kegairahan Daud dalam soal keagamaan. Dibawanya tabut perjanjian dan Kiryat-Yearim dan ditempatkan dalam Kemah Suci yg dibangun khusus untuk itu di Yerusalem. Waktu membawa tabut perjanjian itu terjadi suatu peristiwa yg mengakibatkan kematian Uza (2 Sam 6:6-8).


Banyak dari peraturan keagamaan yg memperkaya kebaktian Bait Suci di kemudian hari, bermula pada susunan kebaktian dalam Kemah Suci, yg dibuat oleh Daud pada waktu ini. Dengan demikian, sebagai menambah pentingnya kedudukannya dari segi strategi dan politik, Yerusalem menuntut arti keagamaan yg masih lebih besar lagi, dan dalam pengertian inilah nama Yerusalem selalu dihubungkan sejak saat itu.

Post a Comment for "Mari Mengenal Raja Daud Lebih Dekat 5"