Ini Cara Cerdas Suami Mencintai Istrinya
Ini cara cerdas suami mencintai istrinya ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut
diambil dari surat rasul Paulus kepada orang Kristen yang ada di kota Kolose. Rasul
Paulus dalam suratnya menegaskan bahwa: “Hai suami-suami, kasihilah/cintailah
istrimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia” – Kolose 3:19.
1. Cintailah Perasaannya—kasih emosional (Love Her Heart—Emotional
Love)
Alkitab
memakai kata “kasih” lebih dari 350 kali. Hampir 10% dari semuanya disebutkan
dalam Kidung Agung (yang secara persentase hanya 0,5% dari semua isi Alkitab).
Satu hal yang kita pelajari dari hal ini adalah bahwa seorang suami menggunakan
kata-kata untuk mengekspresikan kasihnya kepada sang istri.
Seperti
pada Kidung Agung 2:10 berkata, ”….bangunlah manisku, jelitaku,
marilah! Merpatiku di celah-celah batu, dipersembunyaian lereng-lerang gunung,
perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu, sebab merdu suaramu dan elok
wajahmu!”
Saya
belum pernah dengar kalau ada wanita manapun di dunia ini yang tidak mau di
sanjung seperti ini.
Pakar Konseling, Gary
Chapman berkata, “Kasih lewat kata-kata penguatan sangat membangun orang lain.
Ketika kita mengucapkan bahasa kata penguatan, kita sedang menggunakan
kata-kata untuk mengekspresikan kasih dan penghargaan kepada pasangan kita” (The Five Love Languages).
2. Cintailah Pikirannya—kasih intelektual (Love Her
Mind—Intellectual Love)
Seorang
suami yang mengasihi istrinya dengan ramah akan menyatakan kepada istrinya
bahwa sang istri adalah orang yang paling berharga di seluruh dunia bagi dia.
Tentunya tidak cukup kalau sang suami hanya menyatakan bahwa dia tidak akan
pernah meninggalkan istrinya.
Istri harus mengetahui bahwa
anda menghargainya di atas apapun juga. Kasih intelektual juga menghargai
pendapat istri. Banyak pria memenangkan hati pasangannya atau calon istrinya
dengan percakapan-percakapan dua-arah yang menyertakan pemikiran-pemikiran sang
wanita. Banyak pula suami yang gagal mempraktekan kebiasaan ini dalam rumah
tangganya.
3. Cintailah Paras dan Tubuhnya—kasih fisikal (Love Her
Body—Physical Love)
Pada
dasarnya, dengan cinta fisikal seorang suami harus memenuhi kebutuhan fisik
istrinya. Seorang suami yang mampu untuk memenuhi kebutuhan fisik sang istri
tetapi memilih untuk tidak melakukannya, jelas dia tidak mengasihi istrinya.
Pada hal yang sama, suami
harus membantu sang istri untuk melaksanakan perintah Tuhan untuk memenuhi
kebutuhan fisik suaminya. Kasih fisikal juga adalah pelengkap pernikahan. Istri
anda tidak harus menjadi seorang super model untuk mendapat sanjungan
atau kata-kata manis tentang paras dan tubuhnya. Kasih fisikal harus jujur dan
bersifat intim.
Mengarahkan mata kita pada
wanita lain dan membicarakan tentang kecantikannya kepada istri kita adalah
salahan yang besar. Setiap suami harus berusaha, berjuang dan bekerja keras
untuk menyenangkan istrinya (1 korintus 7:3, 33).
Gary
Chapman berkata, “Sentuhan fisik adalah komunikator yang kuat, dan merupakan
cara mengekspresikan kasih. Misalnyai: berpegangan tangan, berpelukan,
berciuman, merangkul, menaruh tangan pada lehernya.” Lebih lagi, Gery Chapman
berkata, “Jika anda jarang menyentuh pasangan anda, itu artinya anda jarang
memikirkannya – pasangan anda kurang penting bagi anda” (Happily Ever After).
4. Cintailah Jiwanya—kasih spiritual (Love Her Soul—Spiritual
Love)
Seorang
pria biasanya selalu mengutamakan tugas, tetapi seringkali melupakan satu
tanggung-jawab yang sangat penting: pertumbuhan rohani sang istri.
Dari Yosua 24, Yosua mengerti bahwa sebagai pemimpin yang disayang Tuhan,
pilihan dan keputusannya harus memiliki pengaruh-pengaruh yang kuat kepada
semua orang yang ada dalam tanggungannya.
Dia harus selalu berpikir
tentang hal-hal rohani orang-orang tanggungannya. Ini mencangkup pemikiran,
doa-doa dan keputusan-keputusan. Contohnya: kita harus pergi ke gereja hari ini
walaupun kita bertengkar kemarin atau kita harus ada waktu bersama untuk Tuhan
walaupun kita masing-masing sangat sibuk.
5. Cintailah Hubungan Persahabatannya—Kasih pertalian (Love Her
Relationships—Relational Love)
Untuk
pasangan yang mempunyai anak, kasih pertalian mungkin memerlukan sang suami
untuk melindungi istrinya dari keluarga dekatnya. Yakinkanlah dan disiplinkanlah
anak-anak dari “tidak menghargai” ibunya. Jauhkanlah perselisihan di depan
anak-anak. Berikan waktu “time out” kepada istri bila diperlukan.
Dalam
hubungan sosial, berbaurlah dengan teman-teman istri anda. Bantulah istri anda
untuk memilih dengan tepat teman-teman yang memberikan pengaruh baik
terhadapnya.
6. Cintailah Keberadaannya—Kasih realitas/kemanusiaan (Love Her
Humanity—Realistic Love)
Sabarlah
pada waktu istri anda berbuat salah. Sang istri perlu tau bahwa anda tetap
mengasihinya walaupun dia dalam keadaan sedih karena kesalahannya. Bersyukurlah
pada Tuhan bahwa istri anda berbeda dengan anda. Suami yang mengasihi istrinya
selalu melihat sang istri sebagai hadiah terbaik dari Tuhan walaupun ia tidak
sempurna.
7. Cintailah Panggilannya—Kasih yang mendukung (Love Her
Calling—Supportive Love)
(Kolose3:18)
Kalau panggilan seorang istri adalah untuk tunduk kepada suaminya, maka suami
yang mengasihi akan membantu istrinya untuk tunduk kepadanya. Beberapa
istri-istri tidak pernah tau atau menyadari ayat ini karena suami-suami mereka
tidak pernah membicarakannya atau memberi contoh yang positif apa arti kata
“Tunduk”.
Para suami-suami seperti ini
sering menekankan kehidupan keluarganya pada doktrin ini, tetapi tidak
memberikan contoh yang baik pada pasangannya. Mereka bahkan menghujat
gereja, memprotes di tempat kerja atau hukum pemerintah untuk menekankan
kata “Tunduk” ini.
Tuhan
mengatakan (Roma 13:1) bahwa setiap orang harus tunduk pada aturan atasan atau
hukum pemerintah. Jadi kalau anda protes, maka anda memberikan contoh ketidak
“tunduk”an kepada istri-istri anda. (Begitu pula dalam berjemaat, sang suami
harus tunduk pada otoritas gembala atau pada otoritas yang Tuhan tetapkan).
Dengan begitu itu, anda pun telah mengerti dan memberikan contoh dengan baik
kepada istri-istri anda mengenai apa sebenarnya arti kata “Tunduk” yang
alkitabiah.
8. Cintailah Penciptanya—Kasih Tuhan (Love Her Maker—Theological
Love)
Terus
terang saja, kita tidak memiliki kasih kalau kita lebih mengasihi diri kita sendiri
dari pada mengasihi Tuhan dan pada akhirnya kita tidak akan senang dengan
aturan-aturan yang Tuhan tetapkan. Ini berarti bahwa jika anda lebih mengasihi
Tuhan maka anda akan lebih siap untuk mengasihi istri anda. Dengan kebaikanNya
yang tiada-taranya, Tuhan memanggil kita untuk mengenal kasih-Nya dan
memerintahkan kita untuk mengasihi orang lain. (Kunci mengasihi pasangan kita
adalah mengasihi Tuhan di atas segalanya)
Alkitab
mengatakan bahwa Yesus Kristus, anak Allah “ …..telah mengasihi kita dan menyerahkan
diri-Nya untuk aku”(Galatia 2:20). Kristus mengasihi semua orang Kristen yang
bertobat dan percaya secara menyeluruh—hatinya, pikirannya, tubuhnya, jiwanya
dan semua kehidupannya. Hanya jika kita benar-benar memahami apa artinya
mengikuti dan tunduk kepada Firman Tuhan maka kita baru akan mengerti apa yang
dikatakan Kolose 3:19 “Hai suami-suami, kasihilah istrimu dan janganlah berlaku
kasar terhadap dia”.
By Ps. William Boekestein,
M.Div
Diterjemahkan
oleh Hendra Wijaya, MBA. Judul asli: Husbands, 8 Admonitions to Love Your Wife.
Sumber: Ligonierdotorg
Post a Comment for "Ini Cara Cerdas Suami Mencintai Istrinya"