Sikap Yang Tepat Terhadap Masalah
Sikap yang tepat terhadap masalah ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut
diambil dari kitab Mazmur 54:1-9. Kitab Mazmur merupakan kita yang mengisahkan
tentang doa, pergumulan dan kemenangan serta kemuliaan Tuhan dinyatakan di
dalam hidup pemazmur.
Setiap manusia di dunia ini, pasti di dalam hidupnya tidak akan pernah
lepas dari masalah. Selama manusia hidup, masalah pasti akan tetap menghampiri,
kecuali bila manusia itu sudah mati.
Masalah yang terjadi amat beraneka ragam, seperti masalah pekerjaan,
rumah tangga, pendidikan, teman hidup dan masih banyak lagi yang lainnya.
Biasanya bila dalam hidup kita dilanda masalah, kita merasakan didalam diri
kita ada tekanan-tekanan yang membuat kita panik, tidak tahu apa yang harus
kita perbuat.
Saat masalah datang, biasanya ada dua pribadi yang datang, yaitu Tuhan
dan setan. Bila Tuhan yang datang, Dia akan memberikan kekuatan supaya kita
dapat menghadapi persoalan tersebut. Sedangkan setan sebaliknya, ia akan
menyarankan kita untuk mengambil jalan pintas supaya masalah itu cepat selesai.
Dalam menghadapi masalah kehidupan, tentu beragam reaksi yang kita bisa
lakukan. Ada reaksi negatif yang ditandai dengan adanya kekesalan, rasa kecewa,
marah, putus asa, menyerah, mundur dan mengisolasi diri serta reaksi negatif
lainnya.
Reaksi seperti di atas tentu tidak akan menyelesaikan masalah. Tapi sebaliknya
akan menambah masalah, sehingga masalah saru pokok belum selesai muncul lagi
masalah yang baru. Dalam situasi dan kondisi semacam itu, acap kali yang muncul
ialah rasa panik.
Pada sisi lain, ada juga yang bereaksi secara positif. Reaksi tersebut
ditandai dengan sikap hati yang berdoa kepada Tuhan, mengucap syukur untuk
setiap masalah yang ada. Maksudnya bersyukur bukan pada keadaan dan situasi
masalah itu, tetapi bersyukur kepada Tuhan yang berkuasa untuk mengubah masalah
menjadi berkat.
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Bagaimana sikap yang
tepat ketika menghadapi masalah dalam hidup? Berdasarkan Mazmur 54:1-9, maka
kita menemukan beberapa hal penting yang menjadi sikap utama yang harus kita
lakukan, yaitu:
1. Mengontrol kata-kata kita.
Pemazmur menulis demikian: “Sesungguhnya, Allah adalah penolongku;
Tuhanlah yang menopang aku” – Mazmur 54:4. Dalam kepanikan yang
diakibatkan masalah yang kita hadapi, kita kadang mengeluarkan
perkataan-perkataan yang sia-sia.
Jangan bicarakan masalah atau persoalan yang terjadi di hidup kita
kepada orang lain, tetapi sampaikanlah masalah itu hanya kepada Tuhan. Perkatakan
tentang Allah yang menjadi penolong kita dan nyatakan dengan iman bahwa Allah
pasti memberi kekuatan kepada kita sehingga bisa menghadapi setiap masalah
dalam hidup kita.
2. Belajar mengenali diri atau introspeksi.
Pemazmur menegaskan demikian: “Biarlah kejahatan itu berbalik kepada seteru-seteruku; binasakanlah mereka karena kesetiaan-Mu!” – Mazmur 54:5.
Bila masalah terjadi dalam hidup kita, jangan menganggap itu dari Tuhan,
tetapi cobalah renungkan, mugkin itu terjadi karena ada kesalahan di dalam
hidup kita. Masalah-masalah yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita itu
sudah Tuhan rencanakan untuk mempersiapkan kita kepada tingkatan hidup yang
lebih tinggi.
3. Kembangkan sikap hati yang baik.
Pemazmur menegaskan bahwa: “Dengan rela hati aku akan mempersembahkan korban kepada-Mu, bersyukur sebab nama-Mu baik, ya TUHAN” – Mazmur 54:6.
3. Kembangkan sikap hati yang baik.
Pemazmur menegaskan bahwa: “Dengan rela hati aku akan mempersembahkan korban kepada-Mu, bersyukur sebab nama-Mu baik, ya TUHAN” – Mazmur 54:6.
Bersyukur, hanya itu yang dapat kita lakukan, karena Allah sudah
berfirman, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa
yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu, ia
tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu
dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat
menanggungnya” – 1 Korintus 10:13.
Biarlah tiga langkah yang sudah kita pelajari tadi dapat menjadi pedoman bagi kita dalam menghadapi masalah. Sekarang tidak perlu lagi ada keraguan, tetapi hadapilah setiap masalah dengan hati dan pikiran yang positif, sehingga kita akan keluar sebagai pemenang. Percayalah Allah itu setia dan tidak akan membiarkan pencobaan yang terjadi melampaui kekuatan kita.
Biarlah tiga langkah yang sudah kita pelajari tadi dapat menjadi pedoman bagi kita dalam menghadapi masalah. Sekarang tidak perlu lagi ada keraguan, tetapi hadapilah setiap masalah dengan hati dan pikiran yang positif, sehingga kita akan keluar sebagai pemenang. Percayalah Allah itu setia dan tidak akan membiarkan pencobaan yang terjadi melampaui kekuatan kita.
Post a Comment for "Sikap Yang Tepat Terhadap Masalah"