Sikap Hati Yang Menyenangkan Tuhan - Khotbah Kristen
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sikap Hati Yang Menyenangkan Tuhan

Sikap hati yang menyenangkan Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab yang ditulis oleh nabi Maleakhi, yaitu dalam Maleakhi 3:6-12. Salah satu ayatnya saya lampirkan sebagai berikut: “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan” – Maleakhi 3:10.

Persembahan persepuluhan merupakan salah satu perintah yang Tuhan berikan kepada kita untuk kita lakukan. Namun, ada banyak yang pro dan kontra terkait dengan perintah yang satu ini. Pro dan kontra tersebut dipicu oleh karena adanya perbedaan persepsi di kalangan para hamba Tuhan, sehingga dalam penyajian firman Tuhan terkait dengan persembahan persepuluhan itu masing-masing memiliki penafsirannya sendiri.

Sebagai umat Tuhan, kita harus perhatikan bahwa sampai dengan saat ini firman Tuhan dalam kitab Maleakhi belum dibatalkan oleh Tuhan. Itu sebabnya secara esensi sesungguhnya tidak ada alasan bagi kita untuk mengabaikan dan tidak melakukan perintah Tuhan tersebut.


Bukan apa kata pendeta atau hamba Tuhan yang harus kita ikuti karena para pendeta atau hamba Tuhan memberikan penafsirannya masing-masing. Yang terpenting bagi kita ialah taat kepada perintah Tuhan itulah yang diinginkan oleh Dia. Sepanjang kita taat melakukannya, maka ada konsekuensi logis yang kita pasti terima dari Tuhan.

Ada seorang ibu yang sangat mengasihi anaknya. Ibu itu bekerja sebagai asisten rumah tangga di sebuah rumah besar. Setiap sore sepulang dari bekerja, ia dibekali oleh majikannya dengan sekantong kue dan makanan.

Hal pertama yang ia lakukan adalah memisahkan beberapa buah kue dan sebagian makanan itu di tempat tersendiri. Sambil tersenyum ia bergumam, “Ini untuk anakku yang sudah seharian bekerja di ladang”.

Bandingkan kisah di atas dengan cerita ini: Ibu yang menerima kue dan makanan dari rumah majikannya itu pun langsung melangkah keluar dan menuju rumahnya. Sesampainya di rumah, ia langsung melepas lelah dengan menyantap kue-kue dan makanan yang ia bawa. Ia makan dengan lahap dan menyisakan beberapa kue dan makanan untuk anaknya.

Karena ibu itu sudah terlebih dahulu makan, terkadang kue dan makanan yang tersisa pun hanya sedikit, sehingga terpaksa ia harus membeli makanan dan kue lagi supaya anaknya pun dapat makan dengan kenyang.

Ketika anaknya pulang dari ladang, ia melihat ada makanan di atas meja makan. Ia tersenyum dan memakannya dengan nikmat sampai kenyang. Jumlah makanan yang dimakan oleh anak itu sama banyaknya, tetapi Anda pasti dapat menilai yang manakah terdapat kue dan makanan yang disertai cinta kasih, pengorbanan dan sikap menomorsatukan dirinya. Ya, kue yang dipisahkan sejak awal, disiapkan dengan begitu baik oleh ibunya.

Mengembalikan persepuluhan kepada Tuhan juga adalah sebuah sikap hati. Bukan tentang jumlahnya, tetapi ketaatan, sikap penghormatan dan menomorsatukan Tuhan saat mempersembahkannya.

Jumlah yang diberikan mungkin sama, tetapi sikap yang berbeda akan membuat nilainya menjadi berbeda di mata Tuhan. Karena itu, mulai sekarang, persembahkanlah persepuluhan Anda dengan sikap hati yang benar dan menyukakan hati-Nya, maka Anda akan melihat iblis tidak bisa lagi masuk dan mencuri setiap berkat yang sudah Tuhan sediakan bagi Anda. Dan bersiaplah, berkat-Nya akan mengalir deras dalam hidup Anda.


pembaca yang dikasihi oleh Tuhan, camkan hal ini: dengan taat MENGEMBALIKAN PERSEMBAHAN PERPULUHAN, kita telah MENJADIKAN TUHAN SEBAGAI NOMOR SATU dalam keuangan kita. Lebih dari itu dengan melakukan perintah Tuhan tersebut, maka kita sedang menunjukan sikap hati yang menyenangkan Tuhan.

Post a Comment for "Sikap Hati Yang Menyenangkan Tuhan"