Kehilangan Untuk Menerima Kembali
Kehilangan
untuk menerima kembali ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut
diambil dari Injil Markus 8:36: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia,
tetapi ia kehilangan nyawanya”. Kehilangan merupakan salah satu kata yang
melekat dengan diri kita.
Ada yang kehilangan uang,
ada pula yang kehilangan pekerjaan, bahkan ada juga yang kehilangan orang yang
dikasihinya. Dan tentu masih banyak kehilangan yang lain – bisa Anda tambahkan
sendiri.
Tentu ketika kita mengalami
kehilangan, ada harapan untuk kita menemukan kembali apa yang telah hilang dari
hidup kita. Misalnya, ketika kita kehilangan uang, kita pasti akan mencari lalu
menemukan kembali. Atau pada saat kita kehilangan pekerjaan pasti kita akan
berusaha untuk mendapatkan pekerjaan.
Perasaan kehilangan itu acap
kali menyakitkan di dalam hati kita. Pengalaman kehilangan itu juga sering
menjadi trauma dalam hidup kita. Mengapa, karena yang hilang dari hidup kita
itu sangat penting, berharga dan segalanya bagi kita.
Kabar baiknya ialah bahwa
semua perasaan kehilangan yang kita rasakan bukanlah perasaan yang permanen. Ada
berita baik bagi kita bahwa semua kehilangan yang kita alami di dunia, menurut
firman Tuhan pasti kita memukannya kembali. Salah satu yang pasti kita temukan
kembali ialah nyawa kita di dalam Kristus.
Kata “dunia” digunakan dalam
Firman Tuhan memiliki setidaknya tiga makna utama, yaitu dunia sebagai alam
semesta; dunia sebagai kekayaan-kebanggaan-kehormatan yang bersifat lahiriah
dan dunia sebagai sistem yang dikendalikan oleh kuasa kegelapan atau dosa.
Dari ketiga makna tersebut
maka perkataan Tuhan Yesus “memperoleh seluruh dunia” dalam ayat ini mengacu
kepada makna pertama dan kedua, yaitu memperoleh seluruh kekayaan dunia
sehingga menjadi seorang yang disanjung, terhormat dan bangga secara lahiriah. Tentu
inilah salah satu yang dikejar oleh manusia dan terus berlomba supaya
mendapatkannya secara berlimpah-limpah. Namun, dalam upaya itu banyak orang
menghalalkan segala cara supaya ia bisa meraihnya.
Kesimpulan ini dapat
dibuktikan dengan kisah Orang kaya yang bodoh, yang diceriterakan oleh Tuhan
Yesus. Yaitu di mana suatu malam ia membanggakan kekayaannya yang berlimpah dan
merencanakan untuk mengembangkan hartanya lebih banyak lagi. Tetapi pada malam
itu juga ia mati, meninggalkan kekayaannya yang berlimpah.
Memburu materi yang bersifat
temporal memiliki dampak yang laur biasa. Dampak yang luar biasa itu ialah
bahwa seseorang akan kehilangan nyawanya karena mengejar harta, kesuksesan dan
penghargaan duniawi. Itu sebabnya, Tuhan Yesus tegaskan bahwa tidak ada gunanya
kalau memiliki harta duniawi yang melimpah namun nyawanya tidak diselamatkan.
Maka dengan pengertian
seperti di atas, Tuhan Yesus memberikan pilihan bagi setiap orang yang ingin
menjadi murid-Nya. Yaitu untuk menjadi murid Kristus setiap orang harus rela
kehilangan dunia yang menjadi kebanggaan lahiriahnya. Namun di dalam dia
kehilangan tersebut ia memiliki yang lebih mahal nilainya dari dunia, yaitu
kehidupan atau “nyawanya sendiri”.
Dengan demikian melalui
pernyataan ini Tuhan Yesus hendak mengajarkan kepada setiap pemercaya suatu
pelajaran yang sangat penting. Apa itu? Pelajaran penting itu berkaitan dengan
keselamatan kita.
Oleh karena itu, sebagai
pengikut Kristus, kita harus mengerti tentang mencari dan mendapatkan harta
kekayaan di dunia ini. Tuhan Yesus tidak melarang kita untuk memiliki harta. Namun,
yang penting bagi kita ialah jangan sampai kita lalai terhadap hal yang
bernilai kekal demi mengejar sesuatu yang sifatnya sementara.
Berikut beberapa hal yang
harus kita perhatikan terkait dengan keputusan kita menerima Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat pribadi, yaitu:
1. Keputusan untuk
mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat adalah keputusan untuk memiliki
yang terbaik yaitu kehidupan; baik di dunia ini maupun di kekalan. Bukan untuk
menerima yang murahan dan bersifat lahiriah semata.
2. Keputusan untuk menjadi
murid Yesus menuntut kerelaan untuk kehilangan “dunia”, bukan untuk jalan
memperoleh “dunia”.
3. Keputusan untuk rela
kehilangan dunia karena menjadi murid Kristus akan memperoleh upah pada waktu
kedatangan Kristus kedua kali. Amin
Post a Comment for "Kehilangan Untuk Menerima Kembali"