Translate

Ini Awal Anda Terlilit Hutang

Ini awal Anda terlilit hutang ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Amsal 21:2-17. Salah satu ayat penekanannya ialah Amsal 21:17 Orang yang suka bersenang-senang akan berkekurangan, orang yang gemar kepada minyak dan anggur tidak akan menjadi kaya.

Hidup di era postmodern ini memang sangat kompetitif. Ditandai dengan ada gaya hidup hedonis dan konsumtif yang begitu masif. Segala sesuatu yang dimiliki menjadi ukuran sukses seseorang. Itu sebabnya persaingan untuk memiliki barang-barang mewah menimpa semua orang.

Pada sisi lain, kemudahan-kemudahan untuk mendapatkan uang juga terbuka bagi semua orang. Pinjaman-pinjaman dengan bunga rendah, kartu kredit tanpa uang administrasi dan lain sebagainya menjadi pintu masuk bagi setiap orang untuk mendapat uang guna memenuhi tuntutan gaya hidup.


Tanpa disadari bahwa semua kemudahan tersebut merupakan jerat yang membawa setiap orang bisa terlilit oleh hutang. Mengapa? Karena tuntutan gaya hidup lebih tinggi ketimbang penghasilan yang diperoleh. Dampaknya, kemampuan untuk mengembalikan hutang menjadi sulit.

Jika hal itu sampai terjadi, maka itu menjadi awal bagi Anda untuk menghadapi petaka. Anda akan mengalami kehidupan yang sulit. Anda akan ditimpa oleh berbagai-bagai duka. Iman Anda juga ikut merosot. Dalam keadaan linglung semacam itu, Anda pasti tergoda untuk melakukan kesalahan lain.

Oleh karena itu, Anda harus memiliki self control yang benar terhadap setiap tuntutan gaya hidup Anda. Jangan sampai Anda mengikuti tuntutan gaya hidup, semenatara Anda sendiri tahu bahwa gaya hidup Anda tidak dapat didukung dengan penghasilan Anda.

Sambil memperhatikan amplop gajinya, Udin menghela nafas berat. Sepertinya bulan ini lagi-lagi ia akan sering puasa makan siang. Bekerja sebagai satpam di rumah besar ternyata tidak menjamin kehidupannya, begitu pikirnya. Ketika ia sedang mengasihani nasib, seorang pendeta kenalan keluarga tuannya datang berkunjung.

Kebetulan, tuannya belum pulang, jadi Udin minta waktu konsultasi dengan sang pendeta. Udin pun bercerita bahwa ia ingin mencari pekerjaan di tempat lain karena gajinya kurang. Sang pendeta bingung, karena pengurus rumah tangga di sana pernah bercerita bahwa tuan mereka senang memberkati orang lain dan menggaji pekerjanya jauh di atas UMR.

Setelah ditanyai, Udin pun bercerita, “Ya… gaji saya memang lumayan. Tapi kan saya harus kasih istri uang belanja dan biayain anak sekolah. Beberapa bulan lalu saya juga pasang TV kabel dan wifi di rumah, ya seperti yang di rumah sini, pak. Lalu saya juga ambil kredit sepeda motor, hp, laptop, dan TV baru. Untuk bayar cicilannya saja gaji saya hampir habis, pak……”

Dalam hidup, seringkali kita terlalu banyak keinginan. Salah satunya adalah keinginan untuk tampil seperti orang lain atau memiliki berbagai barang yang sedang populer. Akibatnya, kita kesulitan membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Setipis kulit ari bedanya.

Pada akhirnya, semua itu berakumulasi dan kita pun mengalami apa yang namanya lebih besar pasak daripada tiang. Jika kita tidak hati-hati, iblis telah siap dengan jeratnya untuk menghancurkan kehidupan kita.

Belajarlah melihat apa yang benar-benar kita butuhkan. Buatlah rencana pengeluaran setiap bulannya. Pangkas semua potensi pengeluaran yang tidak diperlukan dari daftar belanja. Cukupkanlah diri kita dengan apa yang ada pada kita. Bukan barang bagus, bukan pula harta berlimpah yang menambahi sukacita kita, tetapi mengelola dan mensyukuri setiap berkat yang Tuhan kirimkan untuk kita. Itulah sejatinya kebahagiaan dan sukacita.

RENUNGAN

PENGELUARAN YANG LEBIH BESAR daripada pemasukan adalah AWAL JERAT HUTANG bagi Anda. Hindarilah hal tersebut.

Post a Comment for "Ini Awal Anda Terlilit Hutang"