Dia Begitu, Aku Juga Sama Saja
Dia
begitu, aku juga sama saja ~ Landasan firman Tuhan untuk tema
tersebut diambil dari Injil Markus 14:1: “Hari
raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan mulai dua hari lagi. Imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus
dengan tipu muslihat”.
Firman Tuhan di atas
merupakan salah satu peristiwa yang terjadi pra penderitaan yang akan dialami
oleh Yesus. Markus menceritakan tentang suatu perencanaan pembunuhan yang
dilakukan oleh kelompok rohaniawan Israel yang berseberangan dengan Yesus.
Para Imam dan ahli Taurat adalah kelompok masyarakat yang
sangat terhormat bagi masyarakat Yahudi pada masa Yesus Kristus melayani
sebagai manusia.
Kehormatan itu mereka terima karena sifat kebangsaan
Israel yang Theokrasi. Dimana Ibadah dan Taurat menjadi penentu dalam kehidupan
dengan Allah dan sesama manusia.
Para Imam adalah penentu
dalam Ibadah; Ahli Taurat adalah penentu dalam hal kebenaran. Tetapi dalam ayat
1 dari bacaan kita, menunjukkan bahwa kedudukan dan status mereka yang
terhormat tersebut bertolak belakang dengan keadaan hati serta perbuatan
mereka.
Marilah
kita lihat buktinya.
Pertama, sebagai Imam dan ahli Taurat mereka merencanakan
Pembunuhan Yesus.
Pembunuhan adalah sesuatu yang dilarang keras oleh
Taurat. Larangan untuk membunuh adalah salah satu dari 10 Hukum utama dalam
Taurat. Jadi para Imam dan Ahli Taurat sudah melanggar hukum yang mereka
ajarkan dan tegakkan.
Para imam menjadi penggagas
utama dalam melakukan pembunuhan terhadap Yesus. Kita tahu bersama bahwa Yesus
adalah orang benar, tidak melakukan kejahatan dan tidak berdosa. Yesus mengajarkan
firman Tuhan secara benar, sempurna dan bertanggung jawab. Yesus melakukan apa
yang Allah katakan.
Sedangkan para imam telah
menyimpang jauh dari kebenaran firman Tuhan. Mereka melakukan banyak
penyimpangan secara sengaja dan sadar. Mereka tidak lagi menegakkan firman
Tuhan.
Kedua, Para Imam dan Ahli
Taurat merencanakan pembunuhan Yesus dengan “tipu muslihat”. “Janganlah kamu
berdusta” merupakan salah satu dari 10 Hukum utama dalam Taurat. “Tipu muslihat”
termasuk di dalam berdusta. Para Imam dan ahli Taurat telah melanggar hukum
yang seharusnya mereka jaga dan tegakkan ketika mereka melakukan tipu muslihat.
Kedua uraian di atas
membuktikan bahwa para Imam dan ahli Taurat yang memiliki posisi dan status
terhormat bertolak belakang dengan sikap hati dan prilaku mereka.
Apakah yang harus kita katakan dengan prilaku para Imam
dan ahli Taurat ini. Haruskah kita mencela dan menghakimi mereka.
Saya merasa bahwa kita tidak
cukup jika hanya mencela dan menghakimi mereka, tetapi juga harus menuntut
kematian bagi mereka. Wah itu kejam dan jahat tidak itu sesuai dengan perbuatan
mereka itu sesuai dengan hukum Taurat.
Tetapi sekali lagi tetapi sebelum kita mencela,
menghakimi dan menuntut kematian mereka. Mari kita terlebih dahulu melakukannya
kepada diri sendiri kita juga seharusnya mencela, menghakimi bahkan menuntut
kematian atas diri sendiri.
Mengapa? Karena sebagai seorang “anak-anak TUHAN” kita
telah berprilaku sebagai pelanggar hukum TUHAN sama dengan para Imam dan ahli
Taurat. Sebagai “hamba TUHAN” kita juga sering mengingkari jati diri dari tugas
kita sebagai pengajar dan penegak Firman TUHAN.
Oleh karena itu marilah menjadi pribadi yang tidak mudah
untuk mencela, menghakimi dan menuntut seseorang. Berlatihlah untuk sadar bahwa
diri sendiri tidaklag lebih baik dan rohani dari orang lain.
Sadari dan berprilakulah sesuai dengan “harkat dan
panggilan serta tugas” yang TUHAN sudah berikan sebagai “anak-anakNya yang
kekasih”. Janganlah menjadi pencela; menghakimi dan penuntut...Tetapi jadilah
sebagai pendorong, penuntun dan memberkati.
Sumber: Pdt. Dr. Moranda Girsang
Post a Comment for "Dia Begitu, Aku Juga Sama Saja"