Bercahaya Seperti Bintang Di Langit
Bercahaya seperti bintang dilangit ~ Landasan
firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari surat rasul Paulus kepada orang
Kristen atau jemaat Tuhan di kota Filipi, yaitu Filipi 2:14-16. Hidup seperti bintang, cahayanya dapat
mengusir kegelapan di malam hari.
Dalam konteks rohani, hidup bercahaya seperti bintang artinya hidup
memancarkan kuasa dan kasih Allah yang mampu mengusir kegelapan kehidupan
seperti kekecewaan, kecemasan, ketakutan.
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Apa saja prinsip supaya
hidup kita tetap bercahaya seperti bintang di langit?” Berdasarkan ajaran
Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, maka kita menemukan
beberapa prinsip yang olehnya hidup kita bisa bercahaya seperti bintang di
langit, yaitu:
Satu, hindari cara hidup pribadi yang
negatif.
Pada saat kita mengalami situasi dan kondisi yang tidak sesuai dengan
harapan kita, biasanya reaksi yang dilakukan ialah selalu negatif. Reaksi negatif
itu seperti bersungut-sungut, mengomel, cerewet dalam kerja dan dalam
berinteraksi dengan sesama.
Rasul Paulus menulis kepada orang Kristen di kota Filipi dan juga termasuk
kita pada masa kini menegaskan demikian: “Lakukanlah
segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan” – Filipi 2:14a.
Supaya hidup kita bisa bercahaya seperti bintang di langit, maka kita
harus melakukan dengan sesuatu dengan gembira, tulus dan jujur. Sekalipun yang
terjadi tidak seperti yang kita harapkan, maka kita dimotivasi agar tetap
berpikir positif dan melakukan pekerjaan dan apa saja itu dengan baik dan
benar.
Bangsa Israel mengalami kerugian yang besar pada saat mereka
bersungut-sungut – “Dan janganlah
bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka,
sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut” – 1 Korintus 10:10.
Dua, hindari cara hidup sosial yang negatif.
Kita diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk sosial. Artinya, kita tidak
bisa hidup sendiri tanpa kehadiran orang lain dalam hidup kita. Nah, dalam
interaksi kita secara sosial acap kali terjadi benturan-benturan yang bisa saja
menimbulkan suatu situasi dan kondisi yang tidak kondusif.
Cara hidup sosial yang negatif itu ditandai dengan adanya perbantahan
atau perkelahian, pertengkaran dan tidak mau mengalah. Cara hidup sosial yang
negatif semacam itu haruslah kita hindari supaya tidak terjadi dalam komunitas
tubuh Kristus maupun dalam komunitas yang lebih luas – Filipi 2:14b.
Dalam Perjanjian Lama dikisahkan tentang sekelompok orang yang
berbantah-bantahan. Kelompok tersebut ialah Korah, Datan dan Abiram. Dampaknya sangat
mengerikan. Kelompok tersebut mati terkubur hidup-hidup karena berbantah-bantah
dengan Musa – bilangan 16:1-50.
Tiga, hindari cara hidup yang tidak mencintai
firman Tuhan.
Alkitab adalah firman Allah yang tertulis sebagai sarana Allah
berkomunikasi atau berbicara kepada kita. Namun, acap kali kita mengabaikan firman
Tuhan dengan tidak membaca dan merenungkannya.
Dalam rangka supaya kita bisa hidup bercahaya seperti bintang di langit,
maka kita harus mencintai firman Tuhan yang ditandai dengan membaca,
merenungkan, menghayati dan melakukan perintah firman Tuhan itu dalam hidup
kita setiap hari.
Firman Tuhan harus menjadi landasan yang utama dalam totalitas hidup
kita. Hiduplah berdasarkan Firman Tuhan dalam kerja dan dalam berinteraksi dengan
sesama – “Sambil berpegang pada firman
kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba
dan tidak percuma bersusah-susah” – Filipi 2:16.
Pedoman kita dalam menjalani hidup di dunia ini ialah firman Tuhan. Kekuatan
kita supaya bisa hidup bercayaha seperti bintang di langit ialah firman Tuhan. Oleh
karena itu, jangan pernah kita mengabaikan firman Tuhan. Cintailah firman Tuhan
dalam hidup kita, maka pasti kita bisa bercahaya seperti bintang di langit dan
mengusir kegelapan dari antara kita.
Post a Comment for "Bercahaya Seperti Bintang Di Langit"