10 Jaminan Kebahagiaan Bagi Orang Berhikmat
10
jaminan kebahagiaan bagi orang berhikmat ~ Landasan firman Tuhan
untuk tema tersebut diambil dari kitab Amsal. Penulis kitab Amsal selalu
mengabadikan hal-hal yang berkaitan dengan hikmat dan manfaat dari hikmat yang
dimiliki seseorang.
Memang patut kita akui bahwa
kitab Amsal adalah kitab yang membicarakan tentang hikmat. Dalam tulisan yang
kita baca dalam kitab Amsal memang hikmat itu punya peranan yang sangat penting
dalam kehidupan manusia secara khusus bagi penulis Amsal.
Itu sebabnya, kalau kita
membaca secara serius dan sistematis kitab Amsal, maka hikmat menjadi salah
satu kata penting dalam kitab Amsal. Kita diajak oleh penulis untuk mengejar
hikmat dan memiliki hikmat, karena hikmat itulah yang membawa kita kepada
kebahagiaan.
Firman TUHAN: “Berbahagialah
orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena
keuntungannya melebihi perak, dan hasilnya melebihi emas” (Amsal 3:13-14).
Dalam uraian sebelumnya telah diterangkan bahwa TUHAN Allah adalah sumber hikmat. Di samping itu, telah pula dijelaskan tentang indikator orang berhikmat kemudian, kemanfaatan menjadi orang berhikmat.
Amsal 3 secara khusus
membincangkan tentang hikmat sebagai “sumber kebahagiaan.” Inti dari Amsal 3
ini ialah mengenai “kebahagiaan memperoleh hikmat dan menjadi orang berhikmat”
(ayat 13-18). Kebenaran ini selanjutnya dapat diuraikan sebagai berikut:
Firman
Tuhan meneguhkan hikmat
Orang berhikmat mencintai Firman Allah, ia akan “terus mengingat, merenungkannya dengan memeliharanya di dalam hati.” Hati orang berhikmat dikuasai kasih dan setia. Ia teguh percaya dengan segenap hati akan TUHAN.
Orang berhikmat mencintai Firman Allah, ia akan “terus mengingat, merenungkannya dengan memeliharanya di dalam hati.” Hati orang berhikmat dikuasai kasih dan setia. Ia teguh percaya dengan segenap hati akan TUHAN.
Ia mengakui campur tangan
Allah dalam sepanjang hidupnya dengan sikap rendah hati. Ia tekun menjauhkan
diri dari kejahatan. Ia selalu memberi diri dididik oleh TUHAN. Ia menikmati
hubungan kasih sayang TUHAN secara mendalam hari lepas hari. Renugkanlah
kebenaran ini, “Orang berhikmat hidup dalam kehidupan terbaik yang pernah ada
di bawa kolong langit!”
Jaminan
kebahagiaan bagi orang berhikmat
Orang berhikmat yang hidup dalam hikmat memperoleh jaminan kebahagiaan dari TUHAN Allah. Jaminan kebahagiaan didasarkan atas kebenaran bahwa TUHAN sumber hikmat adalah Pencipta yang Mahatahu (ayat 19-20). Jaminan kebahagiaan ini meliputi aspek-aspek berikut:
Orang berhikmat yang hidup dalam hikmat memperoleh jaminan kebahagiaan dari TUHAN Allah. Jaminan kebahagiaan didasarkan atas kebenaran bahwa TUHAN sumber hikmat adalah Pencipta yang Mahatahu (ayat 19-20). Jaminan kebahagiaan ini meliputi aspek-aspek berikut:
Pertama, Orang berhikmat
dijamin panjang umur serta sejahtera, kekayaan dan kehormatan.
Kedua, Orang berhikmat
dikasihi dan dihargai Allah serta manusia.
Ketiga, Orang berhikmat
berperilaku lurus dan memuliakan TUHAN.
Keempat, Orang berhikmat
memperoleh jaminan kesembuhan dari sakit.
Kelima, Orang berhikmat
berhasil dalam usahanya dimana TUHAN Allah menjamin “lumbung-lumbungnya diisi
penuh sampai melimpah dan meluap.”
Keenam, Orang berhikmat
hidup berbahagia dan sejahtera.
Ketujuh, Orang berhikmat
bersandar setia kepada TUHAN, bersikap arif, penuh pertimbangan, berjalan di
jalan yang aman, kakinya tidak terantuk di mana ia berbaring dan tidur nyenyak.
Kedelapan, Orang berhikmat
selalu berbaik dan berjujur hati serta rendah hati dengan suka menolong sesama
secara rela.
Kesembilan, Orang berhikmat
menolak rancangan kejahatan, tidak bertengkar semena-mena, tidak iri hati, dan
menolak kelaliman.
Kesepuluh, Orang berhikmat
adalah pewaris kehormatan. Inilah jaminan kebahagiaan lengkap dari TUHAN Allah
kepada orang berhikmat (Amsal 3). PROLOG Memiliki dan menjadi orang berhikmat
adalah “jalan kebahagiaan sejati yang dijamin TUHAN.” Orang berhikmat
berbahagia karena hubungan intim dengan TUHAN.
Orang berhikmat hatinya
lurus dan berjalan dengan Allah. Ia taat akan Firman, setia, jujur dan rajin
berbuat benar dengan menjunjung hikmat. Ia hidup dalam kelimpahan dan menabur
kebaikan kepada sesama. Dengan demikian, kehidupan terbaik ialah: “Jadilah
orang berhikmat untuk menikmati kebahagiaan yang dijamin TUHAN Allah.” Selamat
berbahagia dengan hidup berhikmat!
Sumber:
yakobtomataladotcom
Post a Comment for "10 Jaminan Kebahagiaan Bagi Orang Berhikmat"