Tuhan Itu Baik Bagi Semua Orang
Tuhan
itu baik bagi semua orang ~ Landasan firman Tuhan untuk
tema tersebut diambil dari kitab 2 Sam 21:5-22. Nampaknya dalam bagian teks ini
ada sedikitnya 4 raksasa yang ganas (6 hasta; 1 hasta=45cm). Daud ternyata
bukan orang yang membunuhnya. Tetapi orang-orang yang mengikuti Daudlah yang
membunuhnya dan sepertinya mereka melakukannya dengan mudah. Bahkan enteng
sekali. Tidak terlalu sulit dan tidak menakutkan.
Apa yang terjadi?
Mengapa mereka begitu berani dan dengan mudah mengalahkan para raksasa ini? Berikut
beberapa analisis yang bisa disajikan di sini, yaitu:
1.
Mereka mengikuti jejak
Mereka bisa karena
sudah ada yang melakukannya terlebih dahulu, yaitu Daud. Saat ini pengikut Daud
membunuh raksasa, mereka melakukan hal yang mustahil karena sudah pernah
melihat atau mengalami pertolongan Allah, dan mereka yakin bahwa mereka bisa
melakukan lagi. Mereka mengikuti jejak terdahulu, yaitu membunuh raksasa.
Tetapi, satu generasi
sebelumnya, bangsa Israel tidak berdaya berhadapan dengan satu raksasa. Ratusan
tentara gemetar dan ketakutan menghadapi Goliat. Namun, sekarang Israel
membunuh raksasa dengan mudah.
Di sini pemimpin
harus belajar dari pengalaman dan sejarah. Kita mengikuti jejak masa terdahulu.
Karena Allah tidak berubah, kita yakin bahwa dia akan menolong dan bekerja.
Sekarang kita
berhadapan dengan raksasa-raksasa. Senjatanya besar, suaranya keras, jumlahnya
banyak. Apa yang bisa kita lakukan?
.
Apakah kita gemetar
dan menyerah? Lalu kita hanya sembunyi di balik kesibukan gereja kita? Apa yang
dapat menguatkan kita? Jejak sejarah dan pengalaman hamba-hamba Tuhan sebelum
kita. “Sekarang kita bunuh raksasa” Kita dapat lakukan yang mustahil, karena
Allah telah melakukanya lewat anak-anak-Nya dulu. Dan kita akan mengikuti
jejak-jejak mereka.
2.
Mengingat janji
Pada waktu itu Goliat
adalah tokoh yang menakutkan. Sedangkan Daud adalah anak seorang dari desa
Efrata (ayat 12). Dia bukan tentara yang hebat, secara fisik biasa,
perlengkapannya minim. Dan yang menarik, dia tidak pernah membunuh raksasa.
Dengan kata lain, Daud adalah orang biasa.
Tetapi mempunyai
pengalaman dengan Allah. Waktu saudaranya ada di medan perang dia menjaga
domba, mengarang lagu pujian, dan dia membunuh singa dan beruang. Di sini walaupun ia
minim berperang, Daud melihat gambaran besar. Dalam ayat 26b "Siapakah
orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan
dari pada Allah yang hidup?" Selanjutnya ayat 47: Sebab di tangan Tuhanlah
pertempuran ini.
Daud memakai senjata
yang sederhana, yang teruji, tapi yang bukan senjata biasa. Dia memakai apa
yang pernah dipakai, dan walaupun dia tidak pernah membunuh raksasa, dia
menggunakan alat yang pernah berhasil.
Kadang-kadang tidak
ada metode atau strategi yang berhasil, tapi kita tergerak dan terdorong oleh
sebuah janji. Kalau jejak tidak kelihatan, kita harus berpegang pada janji, dan
janji-Nya tidak akan mengecewakan.
Pemimpin harus hidup
berdasarkan janji Tuhan. Wahyu 5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru
katanya: “Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka
meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau
telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan
bangsa. Tuaian akan dikumpulkan, dan Iblis akan jatuh seperti kilat, kemuliaan
Allah akan menutupi bumi seperti air laut”.
3.
Perjuangan melawan raksasa itu seumur hidup
Menarik bahwa
walaupun Goliat sudah mati, dan Daud sudah mengalahkannya waktu muda dan terus
berhasil mengalahkannya, Daud saat ini sudah tua pun masih menghadapi raksasa.
Ini menandakan bahwa perjuangan kita sebagai pelayan/hamba Tuhan tidak boleh
kendur dalam perjuangan.
Banyak sekali
pemimpin hebat dan baik waktu muda, tapi setelah tua bikin masalah. Mereka
sangat dipakai Tuhan dan banyak menyelesaikan masalah gereja, tapi sekarang dia
sumber masalah. Mengapa itu terjadi? Karena kita mengendurkan perjuangan.
Raksasa begitu banyak di sekitar kita, kita pikir kita sudah cukup. Tidak ada
yang kebal dengan perasaaan seperti ini, semua akan kena, karena kita punya
kedagingan.
Sumber:
danielrondadotcom.
Post a Comment for "Tuhan Itu Baik Bagi Semua Orang"