Siap Menghadapi Ujian Iman 2
Siap
menghadapi ujian iman ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut
diambil dari Injil Matius 15:21-28. Dalam pembacaan kita ini dicatat bahwa Yesus sedang
menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon setelah Ia bersoal jawab dengan beberapa
orang Farisi dan ahli Taurat. Dicatat dalam Markus7:24-30 bahwa Yesus tidak mau
diketahui oleh orang lain perihal kedatangan-Nya. Namun sekalipun demikian
ternyata kedatangan Yesus tidak bisa dirahasiakan karena ke mana pun Yesus
pergi, Dia akan selalu menjadi fokus perhatian banyak orang.
Dan kedatangan-Nya itupun diketahui
oleh seorang perempuan Kanaan yang mempunyai seorang anak yang sedang kerasukan
setan. Kisah ini sangat menarik mengingat perempuan ini adalah seorang Kanaan
(golongan kafir) yang bagi orang Yahudi tidak layak untuk bergaul dengan
orang-orang Yahudi. Namun iman yang diperoleh dari keberanian dan ketabahan
perempuan ini dalam menghadapi tantangan atau ujian, mendapat pujian dari Yesus
dan bahkan apa yang diinginkannya akhirnya didapatkannya.
Sebagai orang-orang Kristen, kita harus mengalami ujian iman untuk
mendapatkan suatu hasil yang memuaskan.
Apa sajakah ujian iman yang harus kita
alami? Ujian iman yang harus kita alami
ditunjukkan dari sikap-sikap Tuhan Yesus Kristus kepada perempuan Kanaan
seperti yang tertulis dalam Matius 15:21-28, yakni:
2. Ketika Tuhan
seolah-olah menolak kita (ayat 24-25)
Ketika Tuhan tidak memberi
jawaban/respon dan murid-murid berusaha mengusirnya, perempuan ini tetap
berharap penuh kepada Yesus dan dia tidak berbalik pulang dengan kekecewaan.
Dia terus berada di tempat itu. Akan tetapi ujian iman selanjutnya harus
dilalui oleh perempuan ini. Kali ini Yesus membuka suara namun bukan suatu
pernyataan yang diharapkan oleh perempuan ini, karena kalimat yang diucapkan
Yesus bernada penolakan.
Yesus mengatakan bahwa Dia diutus tidak
untuk orang-orang di luar Israel. Suatu penantian dan pengharapan yang
lagi-lagi menyakitkan. Seolah-olah Yesus menolak memberikan pertolongan.
Kembali perempuan ini memperlihatkan sikap yang sangat mengagumkan. Dia tidak
putus asa, sebaliknya dia malah semakin mendekat dan menyembah Yesus. Dia lebih
merendahkan dirinya dengan pengharapan yang besar.
Terkadang kita merasa ditolak Tuhan dan
sepertinya Tuhan memalingkan wajah dan tidak memberi pertolongan sama sekali
ketika kita sedang dalam tekanan. Namun dalam keadaan seolah-olah Tuhan menolak
kita dan semua jalan keluar dari masalah kita sepertinya ditutup, jangan pernah
menyerah! Karena dalam keadaan seperti ini, Tuhan sedang menguji kesabaran kita
dan kesabaran itu akan membuahkan hasil yang sangat indah.
3. Ketika Tuhan
seolah-olah merendahkan dan mempermalukan (ayat 26-27)
Ujian iman ketiga yang dilalui oleh
perempuan Kanaan ini adalah direndahkan dan dipermalukan. Matius mencatat bahwa
ketika perempuan ini semakin mendekati Yesus dan menyembah, Yesus menjawab
bahwa tidak patut memberikan makanan anak-anak kepada anjing. Dikatakan sebagai
anjing tentu bukan hal yang menyenangkan sebaliknya itu akan sangat
menyakitkan.
Akan tetapi perempuan ini tetap
bertahan dan tidak menyerah, dia membenarkan apa yang dikatakan Yesus, dan
semakin merendahkan dirinya di hadapan Yesus. Suatu sikap yang sangat
menakjubkan dan mengagumkan sehingga Yesus pun memberi pujian. Dan imannya yang
besar itulah yang menyembuhkan anaknya seketika itu juga. Iman yang diperoleh
melalui berbagai ujian yang cukup berat.
Seringkali sebagai anak-anak Tuhan, kita
mengalami situasi di mana kita merasa sangat dipermalukan dan sangat
direndahkan. Jangan berputus asa dan kehilangan harapan. Yesus tidak
sedang mempermalukan kita, sebaliknya Dia sedang menguji ketabahan,
kesetiaan dan kerendahan hati kita. Ujian kerendahan hati adalah ujian yang
paling berat. Tetapi jika kita berhasil melaluinya, kita akan memperoleh hasil
yang luar biasa, seperti perempuan Kanaan itu.
Post a Comment for "Siap Menghadapi Ujian Iman 2"