Siap Menghadapi Ujian Iman 1
Siap
menghadapi ujian iman ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut
diambil dari Injil Matius 15:21-28. Dalam pembacaan kita ini dicatat bahwa Yesus sedang
menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon setelah Ia bersoal jawab dengan beberapa
orang Farisi dan ahli Taurat. Dicatat dalam Markus7:24-30 bahwa Yesus tidak mau
diketahui oleh orang lain perihal kedatangan-Nya. Namun sekalipun demikian
ternyata kedatangan Yesus tidak bisa dirahasiakan karena ke mana pun Yesus
pergi, Dia akan selalu menjadi fokus perhatian banyak orang.
Dan kedatangan-Nya itupun diketahui
oleh seorang perempuan Kanaan yang mempunyai seorang anak yang sedang kerasukan
setan. Kisah ini sangat menarik mengingat perempuan ini adalah seorang Kanaan
(golongan kafir) yang bagi orang Yahudi tidak layak untuk bergaul dengan
orang-orang Yahudi. Namun iman yang diperoleh dari keberanian dan ketabahan
perempuan ini dalam menghadapi tantangan atau ujian, mendapat pujian dari Yesus
dan bahkan apa yang diinginkannya akhirnya didapatkannya.
Sebagai orang-orang Kristen, kita harus mengalami ujian iman untuk
mendapatkan suatu hasil yang memuaskan.
Apa sajakah ujian iman yang harus kita
alami? Ujian iman yang harus kita alami
ditunjukkan dari sikap-sikap Tuhan Yesus Kristus kepada perempuan Kanaan
seperti yang tertulis dalam Matius 15:21-28, yakni:
1. Ketika Tuhan
seolah-olah terdiam (ayat 23)
Tidak ada yang lebih menyakitkan
daripada tidak dipedulikan oleh seseorang yang sangat kita harapkan mampu
menolong kita. Ketika kita sudah berharap sepenuhnya kepada orang tersebut
namun orang orang itu sama sekali tidak memberi perhatian, hal itu akan sangat
mengecewakan. Hal yang sama dialami oleh perempuan Kanaan ini.
Dia datang kepada Yesus dengan harapan
yang besar bahwa Yesus akan menolongnya. Namun apa yang diperoleh tidak sesuai
dengan harapannya. Yesus tidak menjawabnya sama sekali. Suatu keadaan yang
sangat menyakitkan. Tapi sikap perempuan ini sangat mengagumkan, dia tidak
undur sedikitpun. Ini merupakan satu sikap yang patut diteladani oleh semua
orang.
Ketika Tuhan seolah-olah tidak
berbicara apa-apa, seolah-olah tidak mendengar sama sekali seruan kita dalam
kesesakan kita, seolah-olah Tuhan tidak mau menolong kita, jangan menyerah,
teruslah berseru kepada-Nya. Dalam keterdiaman-Nya, Tuhan sedang memproses
ketekunan dan pengharapan kita.
Tuhan sedang mengajar kita untuk terus
memandang dan berharap kepada-Nya. Melalui proses diam, kualitas iman kita
sedang diperbaiki. Apakah dalam keadaan yang sepertinya Tuhan tidak menolong,
kita masih tetap berharap dengan iman atau kita menjadi undur dari Tuhan?
Ingatlah saudaraku, ketika Tuhan seolah-olah terdiam terhadap seruan kita,
ketahuilah kita sedang mengalami ujian iman.
Post a Comment for "Siap Menghadapi Ujian Iman 1"