Pengobatan Perawatan Kanker Hati
Pengobatan
perawatan kanker hati ~ Pengidap kanker hati akan ditangani
dengan jenis pengobatan yang sesuai dengan stadium kanker masing-masing.
Terdapat tiga cara utama yang dapat dilakukan untuk menangani kanker hati:
Reseksi (operasi): mengambil
bagian organ hati yang terkena kanker.
Transplantasi hati: operasi untuk
mengganti organ dengan hati yang baru.
Radiofrequency ablation/RFA (pengangkatan dengan
frekuensi radio): menggunakan panas
untuk membunuh sel-sel bersifat kanker.
Pasien
dapat sembuh total jika saat didiagnosis kanker, kanker yang dia derita berada
pada stadium A. Namun penyembuhan total tidak dapat dilakukan jika kanker
dideteksi berada pada stadium B atau C. Sedangkan pada stadium D, perawatan
hanya akan berfokus pada meringankan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Pengangkatan kanker hati
melalui pembedahan (operasi)
Bedah
reseksi dilakukan dengan mengangkat sel-sel bersifat kanker melalui operasi.
Pada umumnya dibutuhkan waktu 3-4 bulan untuk memulihkan organ Anda setelah
operasi. Namun Anda sudah diizinkan meninggalkan rumah sakit dalam waktu 6-12
hari setelah operasi.
Namun seperti semua
prosedur medis, bedah reseksi juga memiliki risiko. Pada sebagian pasien,
operasi reseksi hati menimbulkan komplikasi seperti infeksi, pendarahan, dan
trombosis vena dalam. Diperkirakan dari 30 orang yang menjalani operasi reseksi
hati, terdapat 1 orang yang meninggal setelah atau saat operasi. Ini
dikarenakan reseksi hati terkadang dapat menyebabkan komplikasi mematikan
seperti serangan jantung.
Transplantasi dengan donor hati
Transplantasi
dapat dilakukan menggunakan organ dari orang yang sudah meninggal maupun
pendonor yang masih hidup. Masing-masing cara memiliki kelebihan dan
kekurangan.
Transplantasi
dari orang yang meninggal akan menghadapi kondisi sebagai berikut:
Dapat memakan waktu
cukup lama untuk menunggu donor yang cocok.
Hasilnya lebih baik
dibanding dari pendonor yang masih hidup.
Sedangkan
transplantasi dari pendonor yang masih hidup akan dihadapi pada kondisi berikut:
Tidak perlu menunggu
terlalu lama.
Tingkat komplikasi
prosedur yang lebih tinggi.
Hasilnya cenderung
tidak sebaik jika menggunakan hati dari seseorang yang sudah meninggal.
Selain itu,
transplantasi hati hanya tepat dilakukan untuk kasus tertentu. Prosedur ini
biasanya cocok jika tumor berdiameter kurang dari 5 cm. Namun tidak akan
bermanfaat jika Anda mengidap beberapa tumor atau satu tumor yang berdiameter lebih
dari 5 cm.
Transplantasi hati
dapat direkomendasikan untuk pengidap dengan tiga atau beberapa tumor dengan
diameter kurang dari 3 cm. Prosedur ini juga direkomendasikan pada pengidap
tumor yang sangat tidak responsif terhadap pengobatan hingga tidak menunjukkan
tanda-tanda perkembangan tumor hingga enam bulan kemudian.
Membunuh sel kanker dengan frekuensi
radio
RFA
atau Radiofrequency Ablation membunuh sel-sel kanker dan menyusutkan ukuran tumor dengan
proses pemanasan yang menggunakan aliran listrik.
Ablasi/pengangkatan
dengan frekuensi radio dapat direkomendasikan sebagai langkah alternatif selain
operasi untuk menangani kasus dengan satu atau beberapa tumor berdiameter
kurang dari 5 cm.
Setelah
menjalani prosedur, Anda dapat merasa tidak nyaman dan mengalami gejala
menyerupai flu, seperti menggigil atau sakit otot selama beberapa hari. Walau
jarang, komplikasi yang mungkin terjadi adalah pendarahan, infeksi, luka bakar kecil,
atau kerusakan di sekitar organ.
Pengobatan kemoterapi
Jenis
kemoterapi yang direkomendasikan untuk menangani kanker hati stadium B dan C
disebut kemoembolisasi (transcatheter arterial chemoembolization/TACE). Perawatan ini tidak menyembuhkan, melainkan hanya
meredakan rasa sakit dan memperpanjang usia harapan hidup. Namun prosedur ini
tidak direkomendasikan untuk menangani kanker hati Stadium D karena dapat
memperburuk kondisi.
Kemoembolisasi
dapat dijalankan saat pengidap sedang menunggu organ untuk transplantasi hati.
Prosedur ini membantu mencegah penyebaran kanker ke sekitar hati saat penderita
menanti hati cangkok.Kemoembolisasi dijalani dengan kombinasi dua teknik:
Membantu
memperlambat pertumbuhan tumor dengan menyuntikkan gel atau butiran plastik
kecil ke dalam pembuluh darah yang mengaliri tumor.
Obat-obatan
kemoterapi yang disuntikkan langsung ke hati Anda. Proses ini menghindarkan
pasien dari efek samping yang sering dikaitkan dengan ‘kemoterapi tradisional’
seperti rambut rontok dan
kelelahan.
Sekitar
sebulan setelah menjalani kemoembolisasi, respons tubuh terhadapnya akan
dievaluasi dengan CT scan.
Sekitar
30% pasien yang menjalani kemoembolisasi mengalami efek samping yang dikenal
sebagai sindrom pasca-kemoembolisasi dengan gejala mual, muntah, sakit pada
perut, demam, dan kehilangan nafsu makan. Efek samping ini dapat hilang 1-2
minggu setelahnya.
Selain
itu, ada juga beberapa komplikasi kemoembolisasi yang lebih jarang terjadi:
Peradangan pada hati.
Memburuknya fungsi
hati. Biasanya bersifat sementara.
Pembengkakan perut
akibat penumpukan cairan.
Kerusakan pada
saluran atau kantong empedu.
Post a Comment for "Pengobatan Perawatan Kanker Hati"