Translate

Ketika Uang Menjadi Masalah

Ketika uang menjadi masalah ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari surat Ibrani yaitu: "Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" - Ibrani 13:5. Topik tentang uang ramai dibicarakan bukan hanya pada masa kini saja, namun sudah ramai menjadi bahan diskusi dan perbincangan sejak masa lalu.

Kita harus akui bahwa secara teologis uang merupakan salah satu bentuk berkat yang Tuhan berikan kepada kita. Tujuannya ialah untuk kesejahteraan dan kebaikan bagi kita sebagai pengguna atau pemakai uang. Itu sebabnya uang menjadi alat tukar yang punya nilai yang luar biasa.

Namun, kita juga harus akui bahwa secara sosial, uang telah menjadi ukuran sukses dan berhasilnya seseorang. Itu sebabnya ketika seseorang memiliki uang yang banyak, maka secara sosial banyak orang akan berkata bahwa ia adalah orang kaya, sukses dan diberkati. Itulah persepsi sosial terhadap uang dan orang yang memilikinya.

Baca juga: Bebaskan Diri Dari Rasa Takut.

Uang dibutuhkan oleh semua orang dan semua kalangan tanpa kecuali. Karenanya uang menjadi salah satu hal yang membuat banyak orang mengalami kesulitan. Memiliki uang bermasalah dan tidak memiliki uang juga lebih masalah lagi.

Sudah bukan hal yang mengejutkan lagi, ketika kita mendengar tentang keluarga yang bercerai karena perkara uang. Bahkan sebuah studi di Amerika menyimpulkan bahwa masalah keuangan penyebab nomor satu perceraian, disusul masalah kerja, anak dan relasi dengan teman.


Cekcok perkara uang bisa dipicu oleh beragam faktor. Salah satunya yang paling banyak adalah ketika suami atau istri mengeluarkan uang tanpa sepengetahuan pasangannya. Mungkin inilah yang membuat Alkitab mengingatkan kita betapa uang itu menjadi tuan yang sangat jahat.

Rasul Paulus dalam suratnya kepada Timotius menulis tentang uang. Rasul Paulus menegaskan demikian: "Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka" - 1 Timotius 6:10.

Baca juga: Rahasia Kebahagiaan Hidup Umat Allah.

Rasul Paulus mengingatkan dan memotivasi kita untuk waspada terhadap keinginan kita kepada uang. Ketika fokus hidup kita sepenuhnya terarah kepada uang, maka kita akan mengalami masalah, yaitu: pertama, cinta atau fokus kepada uang akan membawa kita kepada perbuatan yang menyimpang dari nilai-nilai iman kita sebagai pengikut Kristus; kedua, cinta atau fokus kepada uang akan membuat kita berada pada situasi dan kondisi yang tertekan, sukar dan berbahaya.

Guna mengatasi hal itu, rasul Paulus juga mengingatkan dan mendorong kita supaya kita selalu mengucap syukur dengan apa yang kita miliki - "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu" - 1 Tesalonika 5:18 dan mencukupkan diri dengan apa yang kita ada sebagai pemberian berkat Tuhan - "Jangalah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" - Ibrani 13:5.

Komunikasi tentang uang harus dibiasakan dalam rumah tangga supaya meminimalkan pertengkaran dan cekcok yang tidak perlu. Ketika pasangan bersama-sama mengelola keuangan dan komitmen membelanjakan untuk kebutuhan dan menabung serta saling terbuka dengan pengeluaran pribadi, sehingga uang tidak menjadi masalah dalam rumah tangga.

Sayangnya banyak pasangan yang berbohong dan tidak mengelola pengeluaran pribadi dengan baik sehingga membuat masalah dalam rumah tangga. Kita hidup butuh uang, tetapi kita hidup bukan untuk uang. Menempatkan uang sebagai mana mestinya adalah tanggung jawab kita sebagai orang percaya.

Jika rumah tangga kita sering cekcok karena uang mungkin inilah saatnya untuk kita sama-sama belajar untuk mengelola uang. Jangan kita menjadi orang-orang yang cinta uang dan mengejar kekayaan. Mengorbankan keharmonisan rumah tangga hanya karena uang adalah pertanda kita sudah masuk dalam roh rakus dan tamak akan uang.

Namun, sebagai suami-istri Kristen, marilah kita memahami bahwa uang bukan tujuan, uang hanyalah alat untuk memenuhi kebutuhan hidup kita dan keluarga kita. Lebih dari itu, kita juga harus ingat bahwa Allah tidak akan membiarkan kita dan juga Dia tidak akan meninggalkan kita. Allah selalu ada bagi kita dan pasti menyediakan apa yang menjadi kebutuhan hidup dan keluarga kita.

Post a Comment for "Ketika Uang Menjadi Masalah"