Ini Alasan Bayi Diberi Kacang Sejak Dini
Ini
alasan bayi diberi kacang sejak dini ~ Secara umum, pemberian kacang utuh pada
anak di bawah umur empat tahun harus dihindari karena bisa menimbulkan bahaya
tersedak. Namun, berbeda dengan pemberian produk kacang olahan, seperti selai
kacang yang halus dan tipis, boleh diberikan kepada bayi di tahun pertama
kehidupannya, tentu saja setelah dia sudah bisa mengonsumsi makanan pendamping
air susu ibu (MPASI) lainnya tanpa mengalami alergi.
Pemberian produk kacang pada tahun pertama anak, menurut penelitian, dapat
membantu membangun ketahanan tubuh anak terhadap kacang dan mencegah alergi
kacang di kemudian hari. Hal ini merupakan keuntungan tersendiri jika mengingat
bahwa alergi kacang termasuk jenis alergi makanan yang umum dialami anak-anak.
Namun sebelumnya
Bunda perlu perhatikan juga tentang kemungkinan bayi mengidap alergi kacang
sejak awal. Bayi yang dianggap berisiko tinggi terhadap alergi kacang adalah
bayi yang pernah alergi terhadap telur atau pernah mengalami eksim parah pada
enam bulan pertama kehidupannya.
Bagaimana cara mengenali alergi pada bayi?
Si
Kecil dapat diketahui memiliki alergi makanan dari reaksi tubuhnya saat
mengonsumsi makanan tertentu. Berikut adalah reaksi alergi makanan pada anak
yang perlu Bunda waspadai.
Bintik-bintik merah
pada kulit menyerupai gigitan nyamuk
Ruam gatal
Sesak napas atau
napas berat
Bersin maupun napas
mengi
Pucat
Mual
Muntah
Diare
Hilang kesadaran
Reaksi
alergi pada tiap bayi bisa bisa berbeda-beda. Reaksi-reaksi di atas pun dapat
bervariasi pada tingkatan ringan hingga parah dan dapat terjadi tidak lama
setelah mengonsumsi makanan pemicu alergi. Pada kasus yang normal, anak akan
mengalami reaksi alergi pada salah satu lokasi tubuh, misalnya pada daerah
wajah.
Namun,
pada kasus reaksi alergi fatal atau anafilaksis, anak bisa mengalami berbagai
gejala reaksi secara sekaligus. Anafilaksis membutuhkan perhatian medis
secepatnya karena dinilai sebagai kondisi darurat medis yang bisa membahayakan
keselamatan.
Mengurangi
risiko alergi kacang
Berdasarkan
hasil dari sebuah studi kesehatan anak, pemberian kacang di
awal kehidupan bayi, antara usia 4-11 bulan, dapat mengurangi 80 persen peluang
anak memiliki alergi kacang tanah saat dewasa.
Bukti
ilmiah ini dapat menjadi acuan bagi penyedia layanan kesehatan dalam
merekomendasikan pengenalan produk-produk kacang sejak dini, terutama kepada
bayi yang dinilai berisiko tinggi mengalami alergi di rentang usia tersebut.
Menunda pengenalan kacang tanah dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko
alergi kacang.
Studi tersebut
melibatkan 640 bayi berusia 4-11 bulan yang berisiko tinggi memiliki alergi
kacang. Selanjutnya, keseluruhan peserta penelitian dibagi menjadi dua
kelompok. Kelompok satu diberikan tambahan makan sedikit selai kacang atau
produk selai kacang, sedangkan kelompok kedua tidak diberikan asupan produk
kacang sama sekali. Lima tahun kemudian, kelompok satu mengalami alergi kacang
81 persen lebih rendah dibandingkan kelompok kedua.
Sangat
penting untuk dicatat para orang tua bahwa pengenalan makanan produk kacang
kepada anak yang berisiko alergi harus melalui bimbingan dokter anak
sebelumnya.
Bila
anak Bunda termasuk yang tidak memiliki faktor risiko alergi kacang, Bunda
tetap harus mengenalkan kacang kepada mereka, namun dengan aturan yang lebih
fleksibel. Cukup dengan menawarkan beberapa makanan yang mengandung kacang
kepada Si Kecil sebelum ulang tahun pertama mereka. Bunda tidak perlu
mencemaskan tentang seberapa banyak atau seberapa sering produk kacang harus
diberikan.
Produk
kacang yang bisa menjadi pilihan baik adalah selai kacang, terutama jenis
bubuk, kemudian dapat dicairkan dengan susu, jus, air putih, atau dicampurkan
ke dalam sereal bayi. Namun, perlu diingat bahwa selai kacang yang terlalu
tebal bisa mengundang bahaya tersedak sebagaimana sulit ditelan bayi.
Post a Comment for "Ini Alasan Bayi Diberi Kacang Sejak Dini"