Translate

Hidup Dalam Penyertaan Allah

Hidup dalam penyertaan Allah ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Hakim-Hakim 6:11-16. Latar belakang dari ayat tersebut menunjukkan bahwa bangsa Israel membelakangi Allah dengan melakukan perselingkuhan rohani yaitu mereka menyembah berhala dan tidak menyembah Yahweh Elohim. Sebagai konsekuensi logis dari perbuatan mereka itu, Allah memakai bangsa Midian untuk menjajah mereka. Jadi, kehidupan bangsa Israel sangat menderita.

Kata "penyertaan Allah" itu berasal dari bahasa Ibrani yaitu "Imanuel". Kata "imanuel" diartikan sebagai Allah beserta dengan kita, Allah ada berjalan bersama kita, Allah hadir dalam kehidupan kita dan Allah tinggal bersama kita.

Kata "imanuel" dipakai sebagai nama sebutan kepada Yesus. Terkait dengan hal itu, penulis Injil Matius menulis demikian: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" - yang berarti: Allah menyertai kita" - Matius 1:23.

Baca juga: Penyembahan Yang Benar Dan Sejati.

Berdasarkan firman Tuhan dalam Matius 1:23 di atas tentang Yesus adalah Imanuel, maka ada beberapa makna yang bisa kita temukan, yaitu: Satu, melalui kelahiran Yesus, Allah datang ke dunia untuk menyertai dan menolong manusia. Dua, Allah bukan lagi Allah yang transenden (yang jauh dari manusia), tetapi melalui kelahiran Yesus, Dia menjadi Allah yang imanen (yang sangat dekat dengan manusia) yang mendengarkan doa kita dan mengetahui dengan pasti kebutuhan utama manusia. Tiga, melalui kelahiran Yesus, menunjukkan tentang strategi Allah untuk menyelamatkan manusia berdosa dan mendamaikan diri-Nya dengan manusia. Empat, melalui kelahiran Yesus, sesungguhnya Allah menegaskan bahwa jalan satu-satunya bagi manusia untuk diselamatkan ialah hanya melalui Tuhan Yesus Kristus.


Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: "Apa makna sesungguhnya dari hidup dalam penyertaan Allah itu?" Berdasarkan firman Tuhan dalam kitab Hakim-Hakim 6:11-16, maka ada beberapa hal yang bisa kita temukan, yaitu:

1. Hidup dalam penyertaan Allah bukan berarti segala sesuatu menjadi mudah bagi kita.
Penulis kitab Hakim-Hakim terkait dengan hidup dalam penyertaan Allah bukan berarti segala sesuatu menjadi mudah bagi kita, menulis: "Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "Tuhan menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani". Jawab Gideon kepada-Nya: "Ah, tuanku, jika Tuhan menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah Tuhan telah menuntun kita keluar dari tanah Mesir? Tetapi sekarang Tuhan telah membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian" - Hakim-Hakim 6:12-13.

Hidup dalam penyertaan Tuhan dalam perspektif Gideon seharusnya segala sesuatu berjalan dengan tanpa gangguan. Hidup dalam penyertaan Tuhan seharusnya segala sesuatu menjadi mudah. Mudah menjadi kaya, mudah mendapat kekayaan, mudah mendapat posisi, mudah mendapat pekerjaan dan kemudahan-kemudahan yang lainnya. Ini merupakan persepsi yang sangat sempit tentang penyertaan Allah dalam kehidupan.

Baca juga: Rahasia Untuk Menjadi Berkat Bagi Sesama.

Oleh karena itu, kita yang hidup di zaman anugerah ini harus memperluas cara pandang dan cara pikir kita tentang penyertaan Allah dalam hidup kita. Bahwa sesungguhnya benar Allah menyertai kita. Bahwa sesungguhnya Allah ada di tengah-tengah kita. Bahwa sesungguhnya Allah berjalan berjalan dengan kita. Bahwa sesungguhnya Allah dengar doa kita dan tahu apa yang kita butuhkan. Tetapi kita harus mengerti dan memahami bahwa Allah ada beserta dengan kita bukan berarti segala sesuatu menjadi mudah bagi hidup kita.

2. Hidup dalam penyertaan Allah bukan berarti menghilangkan masalah dari hidup kita.
Penulis kitab Hakim-Hakim dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan hidup dalam penyertaan Allah bukan berarti menghilangkan masalah dari hidup kita, menulis demikian: "Jawab Gideon kepada-Nya: "Ah, tuanku, jika Tuhan menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah Tuhan telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang Tuhan membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian" - Hakim-Hakim 6:13.

Hidup dalam penyertaan Allah dalam perspektif Gideon seharusnya tidak ada masalah, tidak ada penderitaan, tidak ada tantangan, tidak ada ujian dan tidak ada yang namanya masa-masa sukar dalam hidup. Harusnya hidup dalam penyertaan Allah dia bebas dari segala pergumulan kehidupan. Cara pikir dan cara pandang Gideon tentang penyertaan Allah sangat keliru.

Oleh sebab itu, kita yang sudah memasuki tahun yang baru 2017, mulai merubah cara pikir dan pola pandang kita tentang hidup dalam penyertaan Allah. Kita mengerti dan memahami bahwa hidup kita yang ada dalam penyertaan Allah bukan berarti kita bebas dari masalah, bebas dari pergumulan, bebas dari penderitaan, bebas dari tekanan, bebas dari kesulitan dan lain sebagainya. Tapi kita harus mengetahui bahwa hidup dalam penyertaan Allah kita tetap mengalami masalah karena masalah membuar iman kita bertumbuh, masalah membuat kita mengalami mujizat Tuhan dalam hidup kita.

3. Hidup dalam penyertaan Allah memberi kemampuan dan menjamin bahwa masalah pasti selesai.
Penulis kitab Hakim-Hakim dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan hidup dalam penyertaan Allah memberi kemampuan dan menjamin bahwa masalah pasti selesai, menulis demikian: "Lalu berpalinglah Tuhan kepadanya dan berfirman: "Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah bangsa Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!" Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku". Berfirmanlah Tuhan kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis" - Hakim-Hakim 6:14-16.

Post a Comment for "Hidup Dalam Penyertaan Allah"