Translate

Waspada Dengan Pikiran Kita

Waspada dengan pikiran kita ~ Landasan firman Tuhan dari tema tersebut diambil dari surat rasul Paulus kepada jemaat Tuhan yang ada di kota Filipi, yaitu Filipi 4:8: “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu”. Hati-hati dengan pikiran anda. Hati-hati dengan apa yang anda pikirkan, dan hati-hati dengan cara anda berpikir.

Mengapa harus waspada terhadap pikiran ita?
Pikiran itu seperti pintu bagi hati kita, apa yang masuk dalam pikiran kita bisa mempengaruhi isi hati kita dan akan menentukan apa yang akan kita perbuat. Jadi, pikiran kita merupakan medan pertempuran di dalam diri kita. Kalau kita tidak menguasai medan pikiran kita, maka sangat gampang kita ditaklukkan. Tetapi sebaliknya, bila kita dapat menguasai medan pikiran kita, maka dijamin kita pasti akan menjadi pemenang.

Sepanjang kita hidup di dunia ini, akan selalu ada pertentangan dan peperangan di dalam diri kita. Kita akan menghadapi situasi demi situasi yang mengharuskan kita memilih apakah kita akan melakukan hal yang baik atau buruk, melakukan kebenaran atau tidak, melakukan hal negatif atau positif, mengikuti firman Tuhan atau mengikuti kehendak kita sendiri.
Dan kemenangan atau kekalahan kita, akan ditentukan oleh apa yang kita pikirkan.


Pilihan berpikir
Kita tidak bisa mencegah siapa yang datang mengetuk pintu rumah kita, tetapi kita punya pilihan: mempersilahkan dia masuk atau membiarkannya tetap di luar. Kita tidak bisa mencegah apa yang datang kepada pikiran kita, tetapi kita bisa mengendalikannya: kita bisa menolaknya, kitapun bisa memilih untuk memikirkannya. Bila seseorang mengisi pikirannya dengan pikiran kotor dan cabul, bukan sesuatu yang heran apabila dia terdorong untuk berbuat cabul. Apabila hal itu terus-menerus terjadi, terus-menerus mengisi pikirannya dengan pikiran cabul, perlahan tapi pasti dia akan berbuat cabul. Juga sebaliknya, apabila kita mengisi pikiran kita dengan sesuatu yang baik, sesuatu yang benar, semuanya itu akan menjadi makanan rohani dan energi yang menguatkan kita untuk melakukan sesuatu yang benar.

“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu” – Filipi 4:8.

Berdasarkan firman Tuhan di atas, maka kita menemukan bahwa kesehatan berpikir kita sangat ditentukan oleh pilihan berpikir kita. Rasul Paulus mendorong atau memotivasi kita untuk mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang bernilai positif dan mendatangkan keuntungan serta kedamaian bagi hidup kita. Pikiran kita harus diisi oleh ha-hal yang benar, mulia, adil, suci, dan manis. Pikiran kita juga akan dipengaruhi oleh apa yang didengar oleh telingan kita. Demi kesehatan pikiran kita, maka hal-hal yang kita dengar juga mempengaruhi pikiran kita. Rasul Paulus mendorong atau memotivasi kita supaya kita mendengar hal-hal yang berkualitas. Seperti semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan semua yang mendatangkan kepujian.

Itulah sebabnya, merenungkan Firman Tuhan atau sebagian orang menyebutnya sebagai saat teduh, haruslah menjadi pola dan cara hidup kita. Tidak masalah anda melakukannya pada waktu pagi, siang atau malam hari. Kapan pun dan dimana pun, andalah yang paling tahu kapan waktu terbaik anda untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Ketika anda melakukannya dengan sungguh-sungguh, setia dan penuh komitmen, maka pastilah pikiran anda akan senantiasa bersih.