Translate

Tantangan Menyiapkan Jalan Untuk Yesus

Tantangan menyiapkan jalan untuk Yesus ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kita Yesaya 40:3-5. Yesaya adalah seorang pribadi yang menyadari betul bahwa dirinya adalah hamba Allah yang benar-benar dipanggil  Allah  dan merespon panggilan itu dengan baik (Yes.6:1-13).  Ia menyampaikan Nubuatan-nubuatan tentang keberadaan umat pilihan Allah  yang akan menderita sengsara  dalam zaman penjajahan Asyur   karena ketidaktaatan kepada Allah  dan juga menyampaikan Nubuatan tentang kelepasan yang diperbuat oleh Allah bagi umat-Nya pada zaman penjajahan Babel. Apa yang disampaikan Yesaya adalah  dua hal yang berimbang yakni penderitaan dan kelepasan. Bukan satu kebetulan kalau yang dibahas kali ini adalah bagian  kelepasan yakni dengan tema Persiapkan Jalan untuk Tuhan  (Yes. 40:3-5).

Apa artinya?  Arti dari persiapkan jalan untuk Tuhan yaitu suatu berita ajakan  kepada siapa saja yang mau peduli melakukan sesuatu untuk Tuhan( ay.3). Bagian ini menurut Kitab Markus dan lukas  tergenapi pada diri Yohanes pembaptis dalam rangka permulaan kabar baik tentang Yesus Kristus ( Mrk. 1:2-8, Luk.7:27).  Yohanes pembaptis membuka jalan dengan menantang orang untuk bertobat, memberi diri dibaptis dan menerima pengampunan dosa (Mark.1:4), dan dalam rangka mempersiapkan jalan untuk Tuhan,  Ia lakukan dengan tetap menunjuk kepada kebesaran Yesus Kristus bukan pada dirinya (Mark.1:7-8).


Kalau Yohanes Pembaptis melakukan yang demikian bagaimana dengan kita yang mengaku sebagai umat Tuhan? Bukankah Tuhan juga menginginkan bagian tersebut tergenapi dalam hidup kita? Apa yang sudah kita perbuat  untuk Tuhan?  Semisal mendukung perayaan Natal,  terlibat dalam pelayanan, menegor dan mengingatkan orang untuk hidup benar dan lain-lain dalam keluarga, dalam dunia kerja, dalam dunia politik, dalam hidup bertetanga dan seterusnya. Ingat Tuhan mau anda dan saya melibatkan diri .

Bagaimana keadaannya? Keadaan dalam rangka persiapkan jalan untuk Tuhan penuh dengan tantangan (ay. 3-4).  Perhatikan kata: “ dipadang gurun, dipadang belantara, ditutup, diratakan, menjadi dataran” memberikan gambaran yang tidak mudah. Anda dan saya berhadapan dengan manusia,  yang memiliki keinginan, sifat yang berbeda. Bisa jadi mereka lebih pintar, lebih pengalaman, lebih kaya, lebih tenar. Namun mereka harus “ ditutup, diratakan, menjadi dataran sekalipun berada dipadang belantara”. Orang yang salah jalan, orang yang diluar Tuhan selain didoakan dirombak pola pikirnya  supaya  dapat mengalami kebaikan Tuhan. Untuk itu diperlukan konsistensi, kerja keras, sabar, pengorbanan, kerjasama dll. Seringkali saat diperhadapkan dengan tantangan yang dilakukan adalah  mundur, asal-asalan, cepat menyerah. Ini bukan tipe umat Tuhan yang militan. Gereja masa kini memerlukan orang yang siap dan mampu menghadapi tantangan. Mampu melangkah dengan melihat kepada Tuhan bukan kepada tantangan yang sedang dihadapi.

Seperti apa hasilnya? Hasil dari persiapkan jalan untuk Tuhan adalah Allah akan menyatakan kemulian-Nya dan orang Lain akan menyaksikannya (ay.5). Hal ini akan terjadi jika kita mau mengerjakan bagian kita dan Allah mengerjakan bagiannya. Apabila ini terlaksana maka kemulian Allah akan dirasakan dengan hebatnya. Orang tidak akan bermain-main melainkan penuh rasa hormat , takut dan gentar karena kemulian Allah diperlihatkan-Nya dalam segala aspek kehidupan ini. Dan apabila kemulian-Nya dinyatakan maka damai sejahtera bukan lagi impian melainkan sebuah kenyataan. Bukankah itu yang diinginkan Tuhan bagi umat manusia?


Untuk itu pahamilah arti dari persiapkanlah jalan untuk Tuhan, hadapilah tantangan yang ada dan alamilah kemuliann Allah atas kehidupan ini baik dalam diri pribadi, keluarga, gereja maupun kehidupan berbangsa dan bernegara, Tuhan Yesus memberkati,