Translate

Belajar Memikirkan Rencana Dan Kehendak Allah

Belajar memikirkan rencana dan kehendak Allah ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari surat rasul Paulus kepada jemaat di kota Kolose. Ia menegaskan demikian: “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi” – Kolose 3:2.

Segala sesuatu di dalam hidup kita dimulai dari cara pikir dan cara pandang kita. Cara pikir dan cara pandang kita turut mempengaruhi aksi, tindakan atau perbuatan kita. Dengan demikian, ada korelasi kuat antara cara pikir kita dan cara pandang kita dengan tindakan yang kita lakukan setiap hari.

Oleh karena ada korelasi kuat antara cara pikir dan cara pandang kita dengan tindakan kita, maka kita harus belajar untuk memikirkan rencana dan kehendak Allah dalam hidup kita. Ketika kita memikirkan rencana dan kehendak Allah, maka sesungguhnya kita sedang melatih diri kita untuk menyesuaikannya dengan rencana dan kehendak Allah.


Rencana dan kehendak Allah bagi kita dan bagi dunia tentu merupakan rencana dan kehendak yang pasti mendatangkan kebahagiaan bagi kita. Nabi Yeremia menegaskan hal itu demikian: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” – Yeremia 29:11.

Rencana dan kehendak Allah juga ialah supaya semua orang berdosa diselamatkan. Rasul Petrus menegaskan hal itu demikian: “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” – 2 Petrus 3:9

Rencana dan kehendak Allah juga ialah supaya kita terlibat secara aktif dan dinamis untuk memberitakan kabar baik kepada semua orang. Sebelum Tuhan Yesus naik ke sorga, Ia memberikan perintah tersebut kepada murid-murid. Penulis Injil Matius menegaskan hal itu demikian: “Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” – Matius 28:18-20.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka sangat beralasan bagi rasul Paulus untuk memotivasi kita memikirkan perkara-perkara yang di atas. Perkara-perkara yang di atas maksudnya ialah tentang rencana dan kehendak Allah bagi kita dan bagi dunia ini. Kita yang sudah percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi, diberi kesempatan untuk mengambil bagian, dan terlibat secara aktif serta dinamis melaksanakan misi keselamatan Allah bagi jiwa-jiwa yang masih berada di dalam dosa. Jadi, ketika kita memikirkan perkara-perkara kerajaan Allah, maka itu menjadi kekuatan bagi kita untuk bergairah memberitakan kabar baik kepada sebanyak mungkin orang.