Memilih Untuk Hidup Benar
Memilih untuk hidup benar ~ “Yosia
berumur 8 thn pada waktu ia menjadi raja dan 31 thn lamanya ia menjadi raja di
Yerusalem. Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, dan tidak menyimpang ke
kanan atau ke kiri” – 2 Raja 22:1-2. Pilihan hidup Yosia mematahkan makna
pepatah; "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya". Ayah dan opanya itu
orang-orang yang jahat kepada Tuhan juga rakyatnya. Tetapi Yosia bisa tampil
beda.
Pertanyaan penting yang harus
diajukan ialah: “Apa yang membedakan Yosia dari raja-raja yang lain?”
Berdasarkan bacaan firman Tuhan dalam kitab 2 Raja-Raja 22, maka kita menemukan
ada beberapa hal yang membedakan Yosia dari raja-raja yang lain, yaitu:
1. Yosia mengasihi Tuhan dan pekerjaan-Nya.
Usia 16 thn ia mulai sungguh-sungguh mencari Tuhan, dan 4 thn kemudian ia mulai membersihkan Yehuda dengan merobohkan mesbah-mesbah yang didirikan opa dan papanya. 2 Taw 34:3-4. Ia lalu memberikan perhatian yang besar kepada perbaikan rumah Tuhan – 2 Raja 22:4-6. Juga menegakkan lagi ibadah yang benar kepada Tuhan Allah – 2 Raja 23:1-25.
Penyerahan diri Yosia pada Tuhan dan perhatiannya pada pekerjaan Tuhan menunjukkan bahwa seorang muda bisa memiliki hati dan semangat untuk Tuhan serta pekerjaan Tuhan.
Kita yang sudah percaya dan menerima
Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi, diperintahkan untuk
mengasihi Tuhan. Tuhan Yesus bersabda: “… “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” –
Matius 22:37. Inilah cara hidup yang seharusnya kita lakukan sebagai upaya kita
hidup benar di hadapan Tuhan. Kita harus mengasihi Tuhan secara total dan
melakukan pekerjaan-Nya dengan sepenuh hati.
Mengasihi Tuhan dan pekerjaan-Nya
merupakan suatu perintah dan panggilan yang secara bersinambung kita harus
lakukan. Semua itu kita kerjakan karena itulah pilihan hidup yang benar sebagai
pengikut Kristus di dunia ini. Cara hidup yang demikian juga merupakan bagian
dari upaya kita untuk menyenangkan hati Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama.
2.
Yosia menghormati Tuhan dan firman-Nya.
Ia sangat menghormati Tuhan dan
Firman Tuhan. Ia memberikan perhatian yang serius kepada Firman Tuhan. 2 Raja
22:11-13. Ia tidak hanya menjadi pendengar yang baik, tapi juga menjadi pelaku
yang baik. Hasilnya? Ia diberkati dengan pemerintahan yg cukup panjang, 31
tahun dan janji untuk dikuburkan dengan damai. 2 Raja 22:19-20.
Rasul Yakobus dalam pimpinan Roh
Kudus terkait dengan menghormati Tuhan, dan firman-Nya serta menjadi pelaku
dari firman Tuhan, menulis: “Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal
ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk
berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; … Tetapi hendaklah kamu menjadi
pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu
menipu diri sendiri” – Yakobus 1:19, 22.
Dengan demikian, kita memilih untuk
hidup benar di hadapan Tuhan. Caranya ialah kita mendengar firman Tuhan karena
dengan mendengar firman Tuhan, iman kita bertumbuh. Rasul Paulus menulis: “Jadi,
iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” – Roma 10:17.
Setelah kita mendengar firman Tuhan yang olehnya iman kita bertumbuh, maka
langkah selanjutnya kita menghidupi dan melakukan firman Tuhan sebagai upaya
untuk mempraktekkan iman. Itulah caranya supaya kita dapat hidup benar di
hadapan Tuhan. Pilihan ini harus diambil oleh semua orang Kristen yang
berkeinginan kuat untuk hidup benar dihadapan Tuhan, menyenangkan hati-Nya
serta menjadi berkat bagi sesama. Amin